Modernis.co, Jakarta – Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengingatkan dan berpesan agar Iparnya Bobby Nasution tidak terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) sebagaimana yang sering menjerat walikota Medan selama ini, Minggu (12/10/2023).
Pesan tersebut justru mendapatkan kritik keras dari pengamat politik Rocky Gerung yang melihat pernyataan tersebut sebagai bentuk nepotisme dalam hubungan keluarga antara Kaesang dan Bobby yang memiliki hubungan ipar.
“Ya ini sebetulnya yang paling tepat menggambarkan istilah nepotisme itu, walaupun nepotisme dari kata nephew (yang berarti) ponakan, tetapi di dalam pengertian nepotisme itu ditunjukkan dengan kuat afinitas politik yang terhubung dengan afinitas keluarga, itu intinya” ujarnya dalam Channel Rocky Gerung Official, Senin (13/11/2023)
Rocky menjelaskan bagaimana nepotisme yang sedang hangat dibicarakan dalam kaitannya keluarga Jokowi yang saat sekarang ini menjadi tontonan publik justru berakar dari kepentingan pragmatis keluarga, yang terlihat dari pernyataan dari Kaesang yang justru menjadi pesan bagi para penegak hukum.
“Jadi nepotisme itu betul-etul berakar pada kepentingan-kepentingan pragmatis, secara pragmatis teguran dari Kaesang itu adalah berlaku untuk para aparat itu, gua ini ketua partai ya, gue ini anak presiden ya, jadi jangan main-main dengan ipar gua, itu betul-betul makna tertinggi dari nepotisme itu,” ujar Rocky.
Rocky menilai di era terbuka saat ini pernyataan Kaesang yang menyampaikan agar jangan sampai OTT terhadap iparnya Bobby Nasution justru menjadi dugaan publik bahwa ada sesuatu kejahatan yang sedang disembunyikan selama ini.
“Ada kejahatan yang disembunyikan, kan psikologi terbaliknya begitu, kan, reverse psychology dia khawatir kena OTT, berarti dia tahu dan dia duga dengan kuat ada masalah dengan iparnya itu,” terang Rocky.
Rocky melanjutkan bahwa hal itu juga akan membuka potensi publik untuk lebih jauh menduga bahwa kongkalingkong akan terjadi dalam menilai isu OTT terhadap Bobby Nasution sebagai Walikota Medan .
“Jadi intinya adalah nepotisme itu akhirnya makin lama makin dipertontonkan,,” pungkasnya (MA)