Modernis.co, Malang – Bermula dari sabda baginda Nabi saw : “Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka,” HR. An Nasa’i atau yang semisal. *** Lantas siapa berhak atas otoritas yang punya kewenangan untuk menilai dan mem-validasi ? Siapa berhak menentukan bahwa ini perkara baru yang diadakan atau perkara lama yang dilembagakan. Bagaimana jika kemudian ada semacam kelompok ‘korektor’— dengan fungsi menilai semua amalan umat Islam sebagai institusi yang otoritatif. Salah satu sisi…
Baca SelengkapnyaKategori: Jejak Harian
Belajar dari Bola: Kader Naturalisasi Kenapa Tidak?
Modernis.co, Malang – Bukankah Prof Din berasal dari IPNU dan besar di Gontor sebelum kemudian menjadi Ketua Pemuda dan Ketua PP dua periode. Naturalisasi ulama sekaliber Gus Baha, Buya ar Razy, Khalid Basalamah kenapa tidak ? Melahirkan Duo Mansur (Kyai Mas Mansur dan Buya AR Sutan Mansur) kader terbaik di Persyarikatan, Kyai Dahlan tidak harus membangun pesantren atau melalui pendidikan kader ulama dahulu, tapi cukup dengan diskusi intens, terarah dan terukur. Untuk mendapatkan libero dan striker sekelas Marselino, Yacob Sayuri, Pratama atau Mark Ock yang tak kenal diam membawa bola…
Baca SelengkapnyaUntukmu yang Bisa Membebaskan Palestina, Aku Tak Peduli Syiah atau Atheis
Modernis.co, Malang – Tuhan di mana engkau? Kezaliman ini sudah terlalau lama. Dan kami tak bisa membantu selain doa dan uang 100 ribu yang aku titipkan pada lembaga amal. Shalat malamku terhenti pada rakaat ketiga. Saat terbayang si kecil yang berumur 12 tahun menggendong adiknya yang masih butuh tetek ibunya. Serdadu Israel tanpa ampun memberondong ibunya yang diduga membawa bom bunuh diri. Ibunya bersimbah darah dan mati di depan matanya. Ia pun menjerit sambil memeluk erat adiknya dan berkata: “aku adukan kalian pada Tuhanku”. Saya tidak akan menarik kejadian ini…
Baca SelengkapnyaFiqih Identitas
Modernis.co, Malang – Aku tak butuh Tuhan. Tapi aku butuh surga untuk hidup enak tapi kekal. Ibadah hanya soal ritual tanpa kehadiran Tuhan. Sebab ibadah telah menjadi tujuan. Ibadah berubah sebagai ‘alat-tukar’ hidup enak di surga. Transaksional bukan hanya di ranah demokrasi atau politik tapi juga sudah masuk pada wilayah mahdhah. Dan ini adalah petaka. Mudah memilah hanya dengan bentuk pakaian dan janggut, kita bisa tahu dari mana saudara kita berasal, dari salafi atau tabligh atau HT atau NU. Kita juga dengan mudah membedakan kerumunan yasinan, tahlilan, manakiban, dhiba, burdah…
Baca SelengkapnyaTaqlid yang Benar Menurut Salaf Saleh
Modernis.co, Malang – Dari sekian puluh amalan wajib dan sunah berapa sih orang macam saya ini yang tau dalilnya? Taqlid bukanlah aib, bukan cela, juga bukan sesuatu yang buruk yang harus dihindari bergantung kapasitas keilmuan seseorang— sebaliknya akan menjadi cela ketika orang awam tanpa ilmu memaksakan diri menjadi mutabi dengan cara shahafi. Karena ingin kembali kepada Al-Quran dan as-Sunah. Ada kecenderungan berguru kepada google lantas ia persalahkan Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad. Maka Ia pun membenci para imam dan mujtahid —- ia belajar sendiri dan mengambil…
Baca SelengkapnyaSri Sultan Hamengkubuwana: The Spiritual Ruler Of Java
Modernis.co – Panembahan Senopati pendiri Kerajaan Mataram Islam bergelar Senopati Ing Alaga Sayidin Panoto Gomo Khalifatullah Tanah Jawa. Setelah kisruh kerajaan Demak Bintoro tak bisa reda. Intrik dan konflik terus meruak. Petarungan kepentingan dan kelompok kian tak terbendung. Pembangkangan di mana-mana sebagai protes atas kebijakan istana. Demak Bintoro merapuh karena ulah penguasa yang hipokrit dan hedonis. Kepercayaan rakyat terus menipis. Danang Sutowijoyo. Demikian nama kecilnya, putra dari Ki Ageng Pemanahan. Berbagai cerita mengenai kisah hidup Danang Sutawijaya demikian memikat dengan puluhan tafsir dan cerita mistis. Tapi di situlah menariknya. Bukankah…
Baca SelengkapnyaSetiap Orang Islam Pada Dasarnya Adalah NU
Modernis.co – Baca pelan-pelan sambil nyeruput ngupi. Ini hipotesis pertama : Setiap orang Islam pada dasarnya adalah NU, sebelum berubah menjadi Muhammadiyah, al Irsyad, LDII, Salafi atau lainnya. Ini hipotesis kedua: NU struktural dan dilembagakan sejak tahun 1926. NU kultural telah ada semenjak Walisongo bahkan sebelumnya. Menjadi NU itu mudah. Cukup hanya membaca ushali sebelum shalat, baca sayidina saat tahiyat, baca qunut saat shalat subuh dan Yasinan berkumpul bersama tetangga setiap malam Jumat. Hal mana dibilang tidak ada tuntunan dan tertolak karena ada indikasi bid’ah. Bagi saya, orang-orang NU itu…
Baca SelengkapnyaMerdeka Ber-Muhammadiyah
Modernis.co – Jangan menilai ke-Muhammadiyahan kader lain, tak baik untuk kesehatan —pada Muhammadiyah aku serahkan sepertiga hartaku : buat dua masjid, satu mushala dan satu rumah tahfidz dari jerih payah harta sendiri. Muhammadiyah bukan milik pengurus, sekelompok atau keluarga apalagi perseorangan. Muhammadiyah adalah federasi pemikiran dan gagasan, tutur Prof Din. Dan Buya Syafi’i menyebut Muhammadiyah adalah “rumah besar”. Jadi, siapapun boleh berkhidmad di Muhammadiyah tanpa halangan. Berkhidmah di Muhammadiyah adalah soal selera atau semacam teste —bergantung perspektif dan cara pandang. Makin cerdas, makin leluasa menikmati lezatnya pikiran maju Kyai Dahlan,…
Baca SelengkapnyaProposal Permohonan Poligami Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Pun Ditolak
Modernis.co – Bukan soal surat An-Nisa 3, tentang bolehnya menikah dua, tiga atau empat yang ramai dibincang—yang kemudian kalian bilang sunah. Tapi ini soal pujian Tuhan terhadap laki-laki yang mampu menjinakkan hawa nafsunya padahal kalau mau dia bisa lakukan. Sosok laki-laki keren: alim, tampan, berpangkat, kaya, pintar, romantis, suka ngopi, demen nraktir dan terpenting fashionable—pendek kata semua yang disukai wanita ada padanya: Umar bin Abdul Aziz. Syaikh Jallaludin as Sayuthy mengisahkan dalam kitabnya “Lubabun Nuqul Fi Ashabin Nuzul”, bahwa Umar bin Abdul Aziz jatuh cinta pada budak istrinya. Berkali-kali, dia…
Baca SelengkapnyaKegiatan Seminar Sekaligus Dengan Launching Secara Resmi Taman Literasi Mandala
Modernis. Co, Bima- Kegiatan Seminar dengan tema “Literasi Kuat, Desa Hebat: Membangun Desa melalui Budaya Literasi di Kabupaten Bima dan Launching secara resmi Taman Literasi Mandala yang bertempat di Desa Mandala Kecamatan Wera Kabupaten Bima telah Launching dan di Resmikan, (Sabtu 05/08/2023) Kegiatan ini dihadiri oleh korwil pendidikan Kec. Wera, kepsek Sd /MI dan Kades se Kecamatan Wera beserta jajarannya dan bawaslu kec. Wera Nurfidah, M.Pd. selaku Ketua Pelaksana mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga berimbas pada peningkatan keterampilan masyarakat,…
Baca Selengkapnya