Modernis.co, Jakarta – Menjelang pemilihan presiden 2024 diperlukan menguji gagasan dan pandangan dari setiap capres dengan metodologi agar mudah memahami mengenai ide utama politik para kandidat presiden.
Hal itu disampaikan oleh Profesor Akal Sehat Indonesia Rocky Gerung dalam kegiatan diskusi bertemakan mahasiswa Aktor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045 yang dilakukan oleh Dewan Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Rabu (08/11/2023).
“Politik itu adalah ide utama, untuk menghasilkan keadilan ide utama itu mesti diuji, di mana diuji di tempat yang ada metodologi Institut, kampus adalah tempat kita mengaktifkan metodologi mengaktifkan kritisisme, karena itu pikiran-pikiran capres itu diuji di kampus bukan diuji di panggung dangdut,” kata Rocky yang disambut tepuk tangan mahasiswa.
Rocky menambahkan mahasiswa berhak untuk mengatakan bahwa mahasiswa memiliki pikiran tentang 2045 yang layak disampaikan melalui diskusi kepada capres Anies, Prabowo dan Ganjar.
“Saya sebut Anies pertama, mengerti, karena Anies berdiskusi dengan saya, saya bisa kira-kira apa jalan pikirannya, Prabowo berdiskusi dengan saya, saya bisa kira-kira jalan pikirannya, Ganjar takut berdiskusi dengan saya,” tegas Rocky.
Rocky menilai bahwa pilihan itu datang ketika ada discourse dan dialektika bukan dengan mendasarkan pada pilihan berdasarkan wajah yang terpampang pada baliho-baliho.
“Anda tidak memilih seseorang yang wajahnya ada di baliho, balihonya besar, kepalanya besar, tapi kosong,” tegas Rocky.
“Jadi saya mau menerangkan ke teman-teman bahwa proses menuju Indonesia yang bersih proses menuju Indonesia yang adil proses menuju Indonesia yang bermutu adalah hasil investasi saudara hari ini,” lanjutnya.
“Kita membayangkan ada Indonesia pas 2045, tapi tahapan ke arah itu, kita nggak pernah lihat ke mana. Apakah generasi baru sekarang tune in dengan sistem pemikiran dan sistem evoluasi dunia terhadap alam semesta genetika,” ujarnya.
Rocky mengimajinasikan bahwa 2045 mendatang akan memasuki pada perebutan model-model riset di seluruh dunia.
“Jokowi nggak pernah ngerti bahwa 2045 itu tidak diperlukan lagi kaki, tidak diperlukan lagi tangan, yang diperlukan otak, karena anda mesti riset” pungkasnya. (MA)