Modernis.co, Jakarta – Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej, S.H., M. Hum atau yang lebih dikenal Prof. Eddy ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka gratifikasi, kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers, Kamis (9/11/2023).
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara yang mengenal Prof. Edi sebagai dosen atau akademisi yang pintar tetapi bertangan panjang.
“Saudara Edi ini dikenal sebagai dosen pintar segala macam dan eh ya, guru besar otaknya besar tapi sekarang dia guru besar, otak besar dan tangannya panjang,” terang Rocky sebagaimana yang dilihat di Rocky Gerung Official, Sabtu (11/11/2023)
Rocky menilai bahwa kasus ini menunjukkan bahwa Prof. Eddy tampak kaget dan dengan sangat tamak menggunakan posisinya sebagai guru besar yang sekarang menjadi pejabat wakil menteri menkumham.
“Kita ingin sebetulnya perlihatkan bahwa ada orang yang bahkan ditrain secara akademik untuk berintegritas ternyata justru jadi pelindung korupsi itu dan itu itu yang terjadi pada saudara Profesor Edi ini,” tegas Rocky.
Rocky Juga mengenang Prof Eddy yang pernah membully Rocky Gerung yang mengingatkan jika Rocky berada pada zaman Orde Baru sudah pasti dipenggal kepalanya karena menghina presiden.
“Orang yang terlalu berapi-api untuk memperlihatkan arogansinya di balik itu pasti dia lagi sedang menyembunyikan kejahatan. Nah, sekarang kejahatannya terbuka tuh dan konsekuensinya mestinya gelar profesional dicopot,” tegas Rocky.
Rocky melanjutkan, pada saat yang sama ada seorang profesor yang berupaya untuk menegakkan etika penegakan hukum seperti Jimly Asshiddiqie walaupun belum sempurna.
“Jadi ada guru besar yang mempertaruhkan kegurubesarannya ada guru besar yang menjual kegurubesarannya kan itu intinya kan,” katanya.
Rocky mengingatkan bahwa diperlukan semacam second thought dalam melihat seseorang dan memuliakan seseorang. Rocky menilai yang bersangkutan datang dari tradisi akademis tapi memanfaatkan kedudukan itu.
“Saudara wakil menteri itu, harusnya dia dicopot dulu kegurubesaran yang dimaksudkan untuk jadi simbol integritas,” pungkasnya. (MA)