Modernis.co, Jakarta -Keraguan pemerintah bahwa pemilihan presiden (Pilpres) akan terjadi lebih dari satu putaran bisa dilihat dari skenario antisipasi pak jokowi melalui kebijakan perpanjangan bantuan langsung tunai (BLT) yang awalnya bulan maret diperpanjang menjadi bulan juni.
“Semakin dipersiapkan kecurangan semakin tidak dimungkinkan untuk satu-satu putaran,” ujar Rocky di Youtube Rocky Gerung Official (12/11/2023).
Tambah Rocky, saat upaya satu putaran tidak bisa dikendalikan perlu putaran kedua yang harus bisa dikendalikan.
“Membuat semacam kontingensi plan rencana B Kalau Pemilu tidak berlangsung secara elektoral,” tambah Rocky.
Rocky menambahkan, putusan akhir mahkamah konstitusi tentang pelanggaran etik yang diselesaikan dengan cara lain melalui putusan no 90, meskipun publik menuntut pembatalan putusan tersebut.
“Pak Jokowi tidak ingin itu dibatalkan kalau dibatalkan seluruh desain satu putaran itu hilang,” tegas Rocky.
Rocky mengatakan, harus ada pergerakan dalam internal kabinet yang masih memiliki akal sehat untuk menghentikan manuver gerakan pak jokowi.
“Kalian resign dong karena kalian sendiri bagian dari kecurangan, kalau kaila masih punya Nurani lakukan langkah yang yang drastis radikal,” ujar Rocky.
Rocky menambahkan, mereka yang ada di dalam sebetulnya menunggu gerakan masa, sementara gerakan massa menunggu satu dua orang dari Kabinet itu lakukan semacam desting opinion tentang kinerja presiden yang tidak etis.
“Terlihat bahwa aparat sudah melakukan semacam konsolidasi untuk memastikan bahwa satu putaran itu lebih efisien satu putaran,” tegas Rocky.
Rocky menegaskan, diskusi yang dilakukannya dengan anak muda sebagai upaya untuk memperbaiki kapasitas berfikir anak muda dan ini membutuhkan waktu yang kadangkala ada ketidaksabaran kelas menengah.
“Kita mesti sabar untuk mendidik publik kita bahwa keadaan akan menunggu momentum dan momentum akan menghasilkan Monumen,” ujar rocky. (AA)
editor
salam hangat
Kirim Tulisan Lewat Sini