Modernis.co, Lombok Timur – Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 42 Gelombang 8 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses melaksanakan kegiatan pemberdayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu, (21/05/2024).
Program ini berfokus pada pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran produk, sebuah langkah yang sangat relevan bagi pertumbuhan ekonomi lokal di era digital. Kegiatan yang dibimbing oleh dosen Murtyas Galuh Danawati, S.Pd., M.Pd., berkomitmen untuk membantu pelaku UMKM di Desa Suela memaksimalkan potensi mereka di dunia digital.
Koordinator PMM UMM Kelompok 42 Lalu Muhammad WIsnu Yusuf mengatakan melalui pelatihan intensif, para pelaku usaha diajarkan cara menjual produk secara online dengan efektif melalui platform e-commerce populer seperti TikTok Shop dan Shopee. Selain itu, mahasiswa juga membimbing UMKM dalam merancang strategi pemasaran digital yang memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp.
Banyak pelaku UMKM di Desa Suela yang belum sepenuhnya memahami potensi besar dari pemasaran digital. “Kami melihat banyak UMKM yang masih kesulitan dalam menjual produk mereka karena belum optimal memanfaatkan platform online. Melalui kegiatan ini, kami berharap mereka dapat meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar,” ungkapnya.
Ia menambahkan untuk mengatasi tantangan ini, kelompok PMM 42 memberikan pendampingan langsung kepada pelaku UMKM dalam berbagai aspek teknis dan strategis. Mereka membantu para pengusaha kecil di Desa Suela untuk membuat akun di platform e-commerce, mengoptimalkan deskripsi produk agar lebih menarik bagi konsumen, dan memanfaatkan fitur-fitur promosi yang ada di platform tersebut.
“Kami juga memberikan pelatihan mengenai cara membuat konten visual dan narasi yang menarik di media sosial. Konten yang kreatif dan relevan merupakan kunci untuk menarik perhatian konsumen potensial di dunia digital, dan kelompok PMM 42 berupaya memberikan pemahaman mendalam tentang hal ini kepada para pelaku UMKM,”terangnya.
Program pelatihan dan pendampingan ini mendapat sambutan positif dari para pelaku UMKM di Desa Suela. Mereka merasa bahwa pelatihan ini sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam memanfaatkan teknologi digital untuk keperluan bisnis.
“Sebelumnya, kami kesulitan untuk memasarkan produk secara online, tetapi sekarang kami lebih percaya diri untuk memanfaatkan platform digital,” ungkap salah satu pelaku UMKM di Desa Suela.
Pengalaman ini membuktikan bahwa dengan bimbingan yang tepat, para pengusaha kecil dapat meraih peluang yang lebih besar dalam meningkatkan penjualan mereka melalui pemasaran digital.
Kelompok PMM 42 Gelombang 8 berharap bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga dampak positif yang berkelanjutan bagi para pelaku UMKM di Desa Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Dengan keterampilan baru yang mereka peroleh, para pelaku UMKM diharapkan dapat lebih kompetitif dan mampu bersaing di pasar yang semakin global.
Di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi menjadi sangat penting bagi keberlanjutan bisnis. Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan pelaku usaha dapat menciptakan solusi yang relevan dan berdampak nyata bagi perkembangan ekonomi lokal.
Salah satu anggota kelompok PMM 42 Satriadi Mukarrom mengatakan melalui kegiatan ini, kelompoknya berhasil membantu para pelaku UMKM di Desa Suela meningkatkan penjualan dan pemasaran produk mereka, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ekonomi lokal.
“Kami berharap dapat terus berkontribusi dalam upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam mengembangkan potensi UMKM sebagai salah satu pilar penting perekonomian Indonesia,” pungkasnya. (KKS)