Modernis.co, Malang – Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan matakuliah wajib mahasiswa aktif di UMM. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan PMM UMM kelompok 36 gelombang 6 sejak 19 Januari – 19 februari 2024. Kegiatan PMM UMM untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Koordinator PMM 36 Meilani Rahma Putri mengatakan program kerja (proker) dari tim PMM 36 UMM yaitu perbaikan gizi atau stunting yang menyebabkan pertumbuhan atau kondisi anak terhambat dalam proses tubuh dan berkembang yang…
Baca SelengkapnyaKategori: Cerpen
Di Balik Mata Kamera
Modernis.co, Makassar – Setelah sekian lama kita berkawan sebagai teman sekantor, aku akhirnya mengajakmu makan malam di sebuah restoran. Aku ingin kita berada di dalam suasana yang menyenangkan, agar perikatan hati kita terasa semakin spesial. “Eh, semalam, aku melihat perayaan ulang tahun pernikahan ayah dan ibumu di televisi. Mereka tampak sangat bahagia. Apa kau tak ingin segera menjalani kehidupan rumah tangga seperti mereka?” singgungmu kemudian, saat kita tengah duduk berhadapan dan bersantap, ketika aku masih menunda untuk menyatakan maksud pertemuan kita. Aku lantas mendengkus gemas. “Tentu saja aku ingin.” Kau…
Baca SelengkapnyaSejauh 150.000 km
Modernis.co, Salatiga – “Sampai sejauh 150.000 km perjalanan jangan biarkan ilalang yang tinggi menutupi bunga-bunga indah dalam kebun hidupmu. Karena kau tak akan pernah tau kapan langkahmu akan terhenti. Hidup adalah kesempatan yang berharga bagimu,” ucap seorang wanita berusia 59 tahun itu dengan suara pelan. Dua puluh detik yang begitu singkat tetapi menjadi momen yang tak akan kulupa. Kata demi kata yang terucap dari mulut wanita itu mendorong aku untuk terus bergerak. Bergerak melewati 150.000 km perjalanan hidup. Angka 150.000 km bukan angka kecil. Itu artinya perjalanan hidupku masih panjang.…
Baca SelengkapnyaTak Perlu Ditangisi
Jarak kampus dengan rumah cukup jauh. Aku membutuhkan waktu setengah jam untuk berjalan dari rumah menuju jalan raya. Setelah sampai di jalan raya, aku masih harus menunggu kedatangan pak sopir angkot biru yang bertuliskan GL atau LG. ‘Falina, nanti aku ke kosmu, ya.’ Pesan singkat itu belum juga dibalas olehnya, mungkin Falina masih tidur. Maklum, dia aktivis sejati. Malamnya berdiskusi di warung kopi. Rapat menghantui. Sementara aku hanya mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang). Seperti biasanya, aku selalu menjadi penghuni gelap di kos-kosan. Terutama mereka yang kosnya dekat dengan kampus.…
Baca SelengkapnyaDua Orang Rakyat Jalan-Jalan
Modernis.co, Pandeglang – Ini cerita tentang jalan-jalan. Speedometer menunjukkan 40 – 50 km per jam di jalan hotmix dan beton. Selain faktor bulak-belok, kami juga tidak sedang berbalapan. Di luar jalan bagus, kecepatan kendaraan variatif sekali. Adakalanya harus 10 km/jam, karena tanjakan/turunan yang lumayan curam, dimana jalan sangat “menyakitkan” kendaraan. Apalagi kalau feel tidak memberikan dukungan. Klop deh. Dalam jalan-jalan ini, waktu yang dihabiskan adalah kurang lebih enam jam, sejak berangkat dari penginapan sampai kembali pulang menuju kediaman. Ada lima kecamatan yang terlewati, dan puluhan desa dilalui. Beberapa kantor desa…
Baca SelengkapnyaPejuang itu Dijuluki Sang Pencerah
Singkat cerita KH. Ahmad Dahlan melelang seluruh barang miliknya guna keperluan sekolah Muhammadiyah, khususnya untuk menggaji guru serta karyawan.
Baca Selengkapnya1095 Hari Bersama
“Terimakasih banyak ya Ari aku sungguh senang sekali dengan kejutan yang kamu berikan” Ujar Mawar
Baca SelengkapnyaCurhat Sang Aktivis
Banyak hal-hal yang bisa kamu rasakan saat kuliah senyamannya kamu gimana. Kalau saya sih tidak mau sekedar duduk diam dikelas. Melihat proyektor dosen yang isi slidenya bisa saya cari dari internet.
Baca SelengkapnyaYang Terbuang dari Negara Mayoritas Muslim Terbesar
“Allah bersumpah demi Pena dan segala yang dihasilkan dari Pena, namun sedikit sekali orang yang menulis dan membaca.” – Y.A. Tuhan, jika aku dapat memilih, bisakah aku memilih terlahir dalam keluarga seperti apa, terlahir di negara mana dan dalam lingkungan seperti apa? Aku ingin sekali seperti mereka. Terlahir dalam rahim seorang ibu dan keluarga yang hidup tentram dalam lingkungan yang dapat menerima keberadaan mereka. Namaku Bela. Aku adalah gadis berusia 18 tahun yang ditakdirkan terlahir dalam sebuah keluarga yang menganut keyakinan minoritas di Indonesia. Namun, aku tak pernah menyesal sama…
Baca SelengkapnyaKesepian dan Harapan
Tak kalah hati yang sedang bersedih ini tak mampu mengungkapkan kata-kata kembali, hanya sebuah ekspresi diam tak berkata bahkan tak bisa lagi bersuara. Mungkin inilah yang dinamakan kesepian yang mendalam, tapi entahlah tuhan akan membawa perasaan ini kemana, aku hanya bisa berpasrah diri menanti keajaiban tuhan yang akan di perlihatkan. Tapi bagaimana dengan hati ini yang hampa tak terisi seperti lubang besar di tengah-tengah gurun pasir, ada namun tak berasa, hadir namun seperti menghilang, hidup namun sebenarnya sudah mati.
Baca Selengkapnya