Aktualisasi Islam Berkemajuan dalam Teknologi

islam berkemajuan

Modernis.co, Malang — Berbicara tentang Islam berkemajuan kita akan masuk dalam dimensi yang luas dalam kehidupan umat manusia. Dalam Alquran dinyatakan bahwa Islam harus menjadi pelaku perubahan dan berwawasan kedepan (qs Ar-ra’du ayat 11; Al-Hasyr ayat 18).

Alquran juga mengharuskan umat Islam menjadi golongan yang terbaik (QS Al-Imran ayat 110). Kemajuan dalam pandangan Islam adalah kebaikan yang serba utama yang melahirkan keunggulan hidup yang serba ruhaniah.

Para pendiri Muhammadiyah telah mengenalkan ideologi kemajuan atau reformisme sebagai spirit dari lahirnya Muhammadiyah. Spirit kemajuan itu adalah pencerahan yang lahir di tengah–tengah umat. Wujud Islam berkemajuan membebaskan umat manusia dari segala bentuk keterbelakangan, ketertindasan, kejumudan, dan ketidakadilan.

Muhammadiyah sampai saat ini dalam mengamalkan Islam Berkemajuan dalam berbagai media. Salah satunya adalah berdirinya amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang bergerak di sektor pendidikan, sosial, dan kesehatan.

Dalam bidang pendidikan Muhammadiyah mempunyai 10.381 lembaga pendidikan yang terdiri dari TPA, TPQ, SD, MA, SMP, SMA, SMK, dan perguruan tinggi. Di sektor kesehatan rumah sakit Muhammadiyah telah mencapai angka yang tinggi melebihi yang dimiliki pemerintah. Rumah sakit Muhammadiyah berjumlah 104 unit melebihi jumlah pemerintah yang hanya berjumlah 48 unit.

Dalam pendidikan dan kesehatan Muhammadiyah telah memberikan banyak andil lewat Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Hal tersebut merupakan sebuah spirit untuk menebar kemajuan dan kebermanfaatan bagi umat manusia. Namun dalam perjalanan kehidupan kedepan Muhammadiyah masih harus berbenah menentukan strategi untuk persaingan teknologi dalam globalisasi.

Muhammadiyah telah hadir di tengah–tengah umat mencapai 108 tahun itu berarti 1 abad lebih 8 tahun. Kondisi sosial dari sejak lahirnya Muhammadiyah atau lahirnya para tokoh reformis Muhammadiyah telah terlampau sangat jauh. Peradaban manusia saat ini pun telah jauh berbeda dari sejak Muhammadiyah dilahirkan. Saat ini di abad ke 21 peradaban manusia membuat sebuah pencapaian menarik dari teknologi permesinan, digitalisasi, dan informasi.

Kemajuan saat ini adalah buah proses persaingan industrialisasi yang ketat. Di abad ke 19, Amerika menjadi arena persaingan para ilmuwan dan ahli teknologi untuk menciptakan inovasi teknologi. Seperti kota Silicon Valley menjadi tempat startup informasi digital seperti internet, e-money, dan model – model transaksi virtual yang beraneka ragam yang dari sana muncul paypal, dll. Los Angeles yang dahulu banyak komunitas fisikawan luar angkasa yang bercita- cita membawa manusia bepergian keluar angkasa berkumpul, betapa meriahnya sejak dulu persaingan teknologi telah dimulai.

Teknologi yang dapat membuat manusia berbuat lebih banyak dengan mengeluarkan sumberdaya yang lebih sedikit. Teknologi yang membuat kita bisa menjangkau lebih luas informasi dari berbagai penjuru dunia. Teknologi juga dapat mengurangi resiko eksploitasi alam dan lingkungan. Semua itu adalah cita-cita peradaban dari lahirnya teknologi yaitu memudahkan segala aktivitas umat manusia.

Di negara kepulauan seperti Indonesia kita membutuhkan industri transportasi untuk dapat menjangkau daerah–daerah pinggiran. Di negara ini juga membutuhkan teknologi informasi untuk menjangkau cabang–cabang usaha yang ada di daerah lain. Intinya di kehidupan yang serba otomatis ini manusia sudah banyak tergantung oleh teknologi.

baca juga : https://modernis.co/2018/12/17/gagal-fokus-dunia-pergerakan-mahasiswa/

Gagasan untuk memajukan teknologi di belahan dunia lain sudah dimulai sejak abad 19. Lantas smartphone baru dikenal di pasar Indonesia pada tahun 2007. Patut kita ketahui laporan Kemenperin menyatakan bahwa di Indonesia sejak 2013 impor hp turun drastis dan produksi nasional sudah tembus 60 juta unit.

Begitu juga dengan produksi mobil di Indonesia terdapat 24 merek yang melakukan impor ke dalam negeri dan hanya ada enam merek yang memproduksi mobil dalam negeri yakni Toyota, Daihatsu, Suzuki, Hino, Mitsubishi Motor, dan Hyundai. Meskipun demikian total ekspor indonesia di tahun 2018 telah naik sebanyak 2,37 persen namun jumlah impor masih tinggi yaitu di angka 59,115 unit.

Produksi teknologi informasi maupun permesinan telah marak di Indonesia. Walaupun masih didominasi hampir seluruhnya merek luar negeri. Namun sangat lumrah apabila anak–anak negeri juga ikut turut andil dalam persaingan ini. Apalagi anak-anak negeri dari umat muslim yang dalam ajarannya ditekankan untuk ikut menjadi penentu arah kemajuan umat.

Kemajuan teknologi juga bagian dari kemajuan umat. Sayangnya berkembangnya teknologi banyak di inisiasi oleh negeri barat. Walaupun ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa pondasi awal teknologi modern sebagian diletakkan oleh peradaban Islam. Saat ini peran umat untuk kemajuan teknologi harus dinyatakan dalam diskursus dan aksi yang lebih konkrit.

Berbicara kembali tentang Islam yang berkemajuan sebagai tujuan dan cita-cita dari Muhammadiyah, pada awalnya diskursus Islam berkemajuan lebih banyak menyoroti isu – isu sosial seperti keadilan, persoalan gender, anti terorisme, anti rasisme, dll. ideologi Islam berkemajuan harus diberikan wadah dan tuntunan sesuai dengan kemajuan dan persaingan. Artinya Muhammadiyah sebagai organisasi yang berkemajuan harus mempunyai andil dalam persaingan teknologi saat ini.

Muhammadiyah saat ini telah berupaya untuk membuat nuansa kemajuan dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berkemajuan lewat lembaga amal usaha Muhammadiyah di sektor pendidikan. Dalam persaingan global juga dengan 177 perguruan tinggi Muhammadiyah ikut berkontribusi untuk memajukan anak bangsa. Namun Muhammadiyah akan lebih progresif bila memberikan wadah bagi para kadernya untuk beraktualisasi dalam persaingan teknologi.

Sebagai implementasi dari ideologi Islam berkemajuan Muhammadiyah harus turut andil dalam kompetisi teknologi saat ini, agar manfaatnya nyata dirasakan masyarakat maka hasil dan kompetisi ini harus dapat dikomersilkan dan mendapat kepercayaan dari pasar dan masyarakat.

Dalam perspektif kami dikomersilkan tidak harus bertujuan dalam mencari keuntungan yang besar, tetapi ketika sebuah teknologi yang kita buat akan bisa bersaing jika mendapat tempat di pasar. Persaingan itu bisa dalam banyak hal seperti produksi mobil listrik, produksi smartphone, atau produksi barang lain yang berbingkai teknologi dan digitalisasi.

Ideologi berkemajuan adalah sebuah doktrin untuk menghasilkan masyarakat yang mampu berfikir maju. Masyarakat akan menjadi maju jika diberikan wadah untuk beraktualisasi diri. Maka dari itu membentuk sebuah amal usaha yang bergerak dibidang teknologi informasi atau transportasi merupakan sebuah program yang strategis dalam mewujudkan visi Islam Berkemajuan.

Tentunya untuk memimpin jalannya perkembangan teknologi, Muhammadiyah harus bergerak dalam aspek produksi. Sehingga suatu saat cita–cita Islam berkemajuan tidak hanya dirasakan dalam aspek kehidupan bersosial, budaya, maupun politik saja, tetapi menginisiasi perkembangan teknologi di Indonesia.

Oleh: Navil Yunus 

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment