Politik Kedunguan

politik kedunguan

Modernis.co Malang — Sudah tidak aneh bagi masyarakat mendengar perbincangan seputar tema politik. Khusususnya perseteruan yang mengeras dan berkarat antara cebong dan kampret menjelang peralihan rezim kekuaasaan di negeri ini.

Banyak yang memaknai politik itu kejam, politik itu hanya membincangkan kekuasaan, politik itu identik dengan menghancurkan sesama teman dan sebagainya.

Dalam hemat penulis, politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional. Di samping itu politik juga dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu antara lain  politik praktis yang didalamnya mempunyai kepentingan dalam mewujudkan tujuan yang di inginkan.

Melihat dari definisi di atas bahwa politik itu mempunyai tujuan yang sejatinya mengupayakan agar dapat melindungi hak hak semua warga negara dan mensejahterakan seluruh warga negara Indonesia.

Perlu kita ketahui bahwa dengan banyak makna politik yang ada di negara demokrasi ini banyak sekali yang terperosok dalam kekuasaan yang feodalis. Hanya menggunakan atau menghubungkan dengan masyarakat yang tertentu saja tanpa melibatkan masyarakat yang lainnya. ketidakcerdasan dalam mengatur politik menyebabkan kebodohan dalam politik dianggap sesuatu yang normal.

Ingat bahwa dengan cara pengelolaan atau mengatur yang seperti itu pada akhirnya akan mengenyampingkan kepentingan masyarakat luas. Bagaimana bisa langgeng kekuasaan tersebut kalau dijalankan dengan kebodohohan, kekuasaan itu harus bisa memainkan ritme  dengan baik sesuai dengan tupoksinya.

Dengan pengelolaan sistem yang baik, perpolitikan itu akan di kenang. Itu yang harus di pertahankan tanpa memutar balikkan fakta di bawah opini kekuasaan. Bagaimana kekuasaan itu di raih apabila tidak bisa di pertahankan dan di manfaatkan sebaik baiknya?

Pengetahuan masyarakatnya tentang politik cukup tinggi. Ini dikarenakan teknologi informasi dalam masyarakat sudah maju dan fungsi pendidikan masyarakat sudah mulai bertumbuh. Masyarakatnya juga mulai terbuka dengan segala hal yang baru dengan kemudahan mengakses informasi sehingga bisa menilai baik dan buruk atas suatu peristiwa politik.

Kesadaran politik tinggi dari masyarakat mengisyaratkan bahwa dalam budaya partisipasi politik, keaktifan akan mempengaruhi kebijakan pemerintah. Meraka juga paham kemana harus menyalurkan aspirasi.

Kontrol politik aktif dari masyarakat adalah adalah salah satu kesadaran politik. Mereka mengawasi penyelenggaraan pemerintahan negaranya dengan baik. Masyarakat yang memiliki kepekaan terhadap masalah kehidupan politik yang terjadi di negaranya adalah masyarakat yang maju. Dengan demikian, masyarakat akan mudah memberi respon terhadap kebusukan dan kedunguan politik yang tengah terjadi.

Taat pada peraturan dan semua kebijakan yang dikeluarkan oleh pemeritah tanpa resistensi adalah keinginan dari setiap penguasa. Penguasa yang duduk di jajaran kekuasaan adalah produk 3 menit di bilik suara, maka patuhilah dan turutilah apa yang rakyat mau, jangan diabaikan!

Untuk itu masyarakat berhak dan harus berani memberi suara kritik, saran, dan masukan kepada pemerintah. Karena kebebasan mengeluarkan pendapat dijamin oleh konstitusi.!

Tujuannya apa yang di rancang para penguasa tetap melihat masyarakat sebagai objek rancangan, misalkan dalam peraturan ataupun yang lainya itu tidak bertolak belakang dengan keinginan masyarakat hal itu bisa terpenuhi tanpa mengenyampingkan keadilan didalamnya.  Itu adalah salah satu cara ukur bagaimana politik praktis bekerja.

Politik juga harus bisa menempatkan fungsi pada posisi netral  dengan tidak menempatkan fakta di bawah opini peribadi semata. Politik harus menerima dialektika yang memberi gerak inovatif dalam rancangan kebijakan yang menyasar individu dalam lingkup masyarakat.

Kekuasaan mempunyai kemudahan dalam segala hal seperti halnya tunjangan dan fasilitas yang akan lahir dari sebab genggaman kekuasaan. Dengan dasar itu kadang politisi memainkan cara yang biadab dengan mengorbankan lawan maupun kawan dengan cara yang dungu.

Menuntut pujian terhadap hal yg memang menjadi tugas dia itu logika dungu (Rocky gerung). Jangan hanya memainkan politik sebatas simbol untuk mencari tepuk tangan semata atau untuk mencari ketenaran yang akan membuat pelakunya tidak mengerti kesejatiaan politik.

Akhirnya jika politik dimainkan dengam cara yang dungu maka akan menerima kehancuran dalam menjalankan sebuah kekuasaan.

*Oleh : Dedi Jubaedi, SH,. (Advokat Pancakusara Law Office)

Dedi Jubaedi
Dedi Jubaedi

Tunjukan kreasimu pada dunia dari tinta hitammu

Related posts

Leave a Comment