Mu’arif: Muhammadiyah Pernah Terinspirasi oleh Ahmadiyah

muhammadiyah ahmadiyah

Modernis.co, Malang – Mengapa Muhammadiyah di fase awal atau yang disebut pada fase inisiasi dapat bertahan dan eksis meskipun tanpa ideologi?

Pertanyaan tersebut mengemuka pada salah satu materi yang disampaikan oleh Redaktur Suara Muhammadiyah Muarif pada Forum Cendikiawan Merah (FCM) angkatan II yang diselenggarakan oleh IMM Cabang Malang Raya (26-30 Juli) di Rumah Singgah Syihabudin Malang.

“Hal ini dikarenakan semua pikiran warga Muhammadiyah itu solid, meskipun tanpa adanya rumusan ideologi, tetap bergerak,” katanya (28/07).

Dia menambahkan mereka memiliki pemikiran yang modernis, terbuka dan Rasional. Selain solid pada waktu itu prinsip terbuka dilandasi oleh semangat selektif.

“Paham ideology yang masuk di Muhammadiyah pada waktu itu adalah Ahmadiyah yang disambut baik oleh keluarga KH Ahmad Dahlan yang pada saat itu diterima oleh Haji Hilal (menantu KH Ahmad Dahlan) ia menerima dengan baik tamu dari Ahmadiyah,” dia mencontohkan.

“Rumusan ideologi di Muhammadiyah menurutnya pertama kali ada sejak kepemimpinan KH Mas Mansur,” imbuhnya.

Ahmad Mu’arif juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah pernah terinspirasi oleh Ahmadiyah dalam hal pemikiran. Pada Abad 21 gerakan Islam di Nusantara tidak dibolehkan menerjemahkan Al Quran ke Bahasa Indonesia ataupun Jawa, namun Muhammadiyah terinspirasi dari Ahmadiyah untuk menerjemahkan Al-Quran ke dalam Bahasa jawa.

”Itulah hal-hal baru yang kiranya belum banyak diketahui oleh warga Muhammadiyah, dan itu harus diakui bahwa memang itulah fakta sejarah, ” tutur pria yang juga berprofesi sebagai Dosen FAI UMS tersebut.

Adapun peserta yang mengikuti FCM ini merupakan kader-kader IMM di seluruh Indonesia yang telah melewati beberapa proses, diantaranya melalui tahap seleksi secara administratif dan penugasan essai yang berkaitan dengan Muhammadiyah. (IR)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment