Modernis.co, Jakarta – Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjadi perbincangan publik setelah memberikan respon tentang proyek pembangunan stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung yang ternyata tidak memiliki akses jalan bagi penumpang. Dia menegaskan bahwa kebijakan ini stupid .
Rocky Gerung yang melontarkan hal yang serupa tentang kebijakan IKN yang stupid, tapi mendapatkan respon yang berbeda di beberapa kalangan.
Menanggapi hal tersebut Rocky Gerung mengungkapkan keanehan pelaporan dirinya, karena seharusnya pekerjaan tersebut dilakukan oleh pihak oposisi.
“Justru saya yang minta mereka minta maaf, mestinya mereka harus menjadi watchdog dari pemerintah ” kata Rocky dilansir dari akun Youtube Rocky Gerung Official, Kamis (03/07/2023).
Ia menuturkan bahwasannya sikap Wakil Menteri BUMN mengafirmasi kritikan Rocky soal kebijakan di kepemimpinan Jokowi yang stupid, meskipun dalam konteks kebijakan yang berbeda.
“Ia mengerti ada kebijakan yang buruk dari dalam kabinet sendiri,” ujarnya.
Rocky menjelaskan sekali lagi, bahwasannya kebijakan IKN itu tolol karena tidak ada persiapan, sehingga penggusuran di mana-mana, membiarkan Cina negara komunis untuk mendirikan IKN, padahal itu bisa digunakan untuk memantau kesiapan diplomasi kawasan Asia Pasifik.
“Arena dia mau berkelahi dengan Amerika justru kita kasih akses kepada cina,” tegasnya.
Dilanjut oleh Rocky, kebijakan kereta cepat yang terjadi kesalahan perhitungan, sehingga mengorbankan penggunaan APBN. Di mana seharusnya anggaran tersebut digunakan untuk pembuatan jalan di kabupaten dan puskesmas.
“Kereta cepat hanya menghubungkan dua wilayah Jakarta dan Bandung yang isinya untuk kelas menengah,” dijelaskan.
Ia menambahkan penggunaan APBN tersebut akan membebankan hutang kepada seluruh rakyat Indonesia, padahal yang merasakan fasilitas tersebut hanya di Jakarta-Bandung.
“Dari awal kebijakan itu mesti diperlihatkan masuk akal, ya enggak masuk akal,” tegasnya.
Rocky menambahkan, sama juga seperti Mandalika saat ini yang hanya patung pak Jokowi naik motor, sudah berhenti kegiatan di sana. Padahal berapa banyak yang rugi, vendor belum dibayar. Itu semua perlu dibongkar demi masa depan Indonesia.
“Saya ambil resiko menjadi pengkritik untuk mengingatkan bahwa negeri ini sedang bermasalah, jangan mengelu-elukan seseorang, jangan berlebihan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Indonesia menganut sistem presidensial di mana yang bertanggung jawab atas seluruh kebijakan ialah presiden, dan pak Jokowi juga sudah menegaskan hal tersebut.
“Mereka mengerti yang saya ucapkan itu kritik terhadap kebijakan presiden Jokowi,” ucapnya.
Ia menambahkan, Jokowi yang disumpah di atas konstitusi bahwa dia akan mencerdaskan kehidupan bangsa, dia akan memelihara keakraban bernegara, dia akan menghidupkan harapan keadilan sosial.
“Saya tidak memusuhi negara saya memusuhi kebijakan yang dungu,” ujarnya.
Rocky menambahkan, dia hanya menjabarkan logika kritik kepad publik, dan menegaskan tidak akan pernah berhenti mengkritik meskipun sikapnya mengarah pada pemanggilan oleh pihak kepolisian.
“Jangan paksa saya untuk minta maaf untuk hal yang sifatnya publik,”. (AA)