Semua Adalah Dungu Kecuali Rocky Gerung

nurbani yusuf

Modernis.co, Malang – Dahriyun biasa juga disebut para penyembah akal sehat. Menyebut siapapun yang tak bersetuju dengan pikirannya sebagai dungu. Kebenaran adalah akal sehat, sebab kitab suci adalah fiksi. Itulah pandangan kaum Dahriyun sebagai penyembah akal sehat yang menafikkan semuanya bahkan Tuhan yang dianggap lebih rendah dari dirinya.

Inilah pandangan kaum penyembah akal sehat, pemuja nalar waras atau apapun namanya. Ia menafikkan semuanya selain pandangan nya sendiri. Termasuk kebenaran agama sekalipun jika tak sesuai dengan akal dan pikirannya di cap salah. Mereka sebenarnya tak punya Tuhan sebab Tuhan adalah akalnya sendiri. Tuhan hanya suplemen terkecil dalam pikirannya itupun kalau masih ada. Seperti halnya kelompok Materialisme-Feurbach yang menganggap Tuhan tak ada karena tak bisa di candra.

Allah tabaraka wataala berfirman tentang kaum penyembah akal sehat. Dahriyun adalah kaum pemuja akal sehat. Sebagaimana disebut dalam surat Jatsiyah: 24: “Tidakkah kau lihat orang yang mengangkat pandangannya sendiri sebagai tuhan (palsu), dan Allahpun menyesatkan nya dengan sepengetahuan orang itu, serta menutup pendengaran serta hatinya …. ini tidak lain adalah kehidupan duniawi kita, di situ kita mati, disitu pula kita hidup dan tidak ada yang mampu menghacurkan kita kecuali zaman (al-dahri)”.

Kaum Dahriyun tidak percaya Tuhan. Sebab Tuhan bagi kaum Dahriyun adalah pandangan atau pikiran atau pengetahuan yang dipuja sebagai akal sehat. Bukan akal sehat awam tapi akal sehatnya sendiri. Semua orang digiring untuk bersetuju dengan pandangannya. Dan membuang kebenaran yang tidak bersesuai dengan pandangan nya. Ia membangun logika dogmatik untuk membunuh kebenaran yang logic dan rasional.

Kaum Dahriyun juga berkeras membuat mengkonstruksi logika dan sistem pengetahuannya sendiri dan pintar membuat kata-kata yang bertujuan untuk membuat lawan bicara bingung sehingga terlihat dungu. Mereka juga membuat dan merumuskan konsep dan definisi yang hanya ia sendiri dan kaumnya yang paham, tidak selainnya. Kecuali mengikuti dan mengekor tanpa kata tanya yang dalam bahasa agama disebut taqlid atau hanya orang dungu yang taqlid.

Semua olah nalar kaum Dahriyun adalah palsu. Membuat seolah-olah benar untuk diyakini orang-orang ‘dungu’ yang mengaku pintar. Bahkan ketika kaum Dahriyun berkata: “tempurung -tempurung itu berjejer di depan tungku siap menjadi arang demi pesta yang tak mereka paham”. Ini pernyataan Logika ganjil genap tanpa logika, agar terlihat sebagai kata failasuf padahal bukan tapi sudah cukup bisa membuat pemujanya bingung dan terlihat dungu. Memang yang dimaui. Kita dungu hanya dia yang bukan.

Dan Allah tabaraka wataala membuatnya tersesat dengan akal sehat yang dipuja nya dan membuatnya buta, mata dan hatinya dengan sepengetahuannya. Wallahu taala a’lam

Oleh : Nurbani Yusuf (Pegiat Komunitas Padhang Mahsyar Malang/Kiayi Muhammadiyah Malang)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment