Rangsangan Muhammadiyah Terhadap Lapangan Pekerjaan

rangsangan muhammadiyah

Modernis.co, Malang – Berdasarkan data dari Berita Resmi Statistik (BRS)[1] yang dikeluarkan oleh Badan Pusat statistik Indonesia (BPS) jumlah Angkatan Kerja (AK) pada Agustus 2016 125,44 juta jiwa, pada bulan Februari 2017 Jumlah angkatan kerja meningkat menjadi 131,55 juta jiwa, Agustus 2017 jumlah angkatan kerja terus mengalami peningkatan sampai 128,06 juta jiwa.

Kemudian data terbaru pada Februari 2018 masih terus mengalami peningkatan sejumlah 133,94 juta jiwa. Namun Peningkatan jumlah angkatan kerja diwarnai dengan adanya fenomena naik turunnya jumlah pengangguran.

Pada Agustus 2016 BPS mencatat Jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebanyak 5,61%. Lalu pada Februari 2017  angka TPT turun menjadi 5,33%. Kemudian pada Agustus 2017 angka TPT naik menjadi  5,50% kemudian turun kembali menjadi 5,13% pada Februari 2018. 

Naik dan turunnya angka Tingkat Pengangguran Terbuka berimbas pada jumlah penduduk yang bekerja. Penduduk yang Bekerja (PB), BPS mencatat pada Agustus 2016 sejumlah 118,41 juta orang kemudian naik menjadi 124,54 juta pada Februari 2017. Pada Agustus 2017 menurun sejumlah 3,52 juta orang sehingga tercatat penduduk yang bekerja sejumlah 121,02 juta orang. 

Pada Februari 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu mencapai 127,07 juta orang kemudian pada Agustus 2018 menurun kembali menjadi 124,01 juta orang. Dengan adanya data di atas jumlah pengangguran dan jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan dan penurunan. 

Maka untuk meningkatkan dan menstabilkan angka pengangguran dan jumlah penduduk yang bekerja, perlu adanya peningkatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sehingga perekonomian masyarakat di Indonesia dapat stabil terlebih mampu terus meningkat.

Masyarakat dikatakan sejahtera jika masyarakat mampu memenuhi kebutuhannya. Lalu dengan bekerja, masyarakat akan mampu mendapatkan apa yang masyarakat inginkan untuk sejahtera. Jika ketersediaan lapangan pekerjaan sedikit, maka untuk mencapai kesejahteraan akan semakin sulit.

Disamping itu partisipasi masyarakat terhadap pemerintah sangat penting. Masyarakat juga harus sadar untuk selalu berkontribusi dalam membangun perekonomian bangsa. Dengan membangun lapangan pekerjaan atau pun memperluas lapangan pekerjaan di setiap perusahaan contohnya.

Di sektor pendidikan juga sangat penting dalam memotivasi pribadi masyarakat untuk meningkatkan kualitas diri. Dengan adanya lapangan kerja dan kualitas masyarakat yang baik, maka akan lebih mudah dalam mencapai kesejahteraan bangsa.

Muhammadiyah merupakan organisasi  masyarakat yang dikenal dengan pembaharu pemikiran Islam. Dalam kegiatannya Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat yang dapat dikatakan berkontribusi terhadap ide dan cita-cita bangsa. Hal ini dibuktikan dengan adanya Amal Usaha Muhammadiyah yang dalam bentuknya mengarah pada mewujudkan cita-cita bangsa.

Ditinjau dari sudut pandang ideologi Muhammadiyah sebagai penggerak dari amal usaha dalam mencapai  maksud dan tujuannya, Muhammadiyah  melaksanakan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan. 

Untuk mensukseskan hal tersebut usaha yang dilakukan Muhammadiyah dapat diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan yang bermacam-macam. Penyelenggaraan Amal Usaha Muhammadiyah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga [3].

 Amal Usaha Muhammadiyah di dalam Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah disebutkan terdapat 14 macam amal usaha. Dari ke-14 jenis amal usaha tersebut diklasifikasikan menjadi 8 bidang. Salah satunya ialah Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan.

Bidang ini bertujuan untuk membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan mengembangkan ekonomi sesuai dengan ajaran Islam. Amal Usaha di bidang ini meliputi antara lain: Bisnis, Lembaga Keuangan Syariah, Biro Perjalanan, Rumah Sakit dan lain sebagainya. Beberapa bentuk amal usaha di bidang ini mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. 

Harapannya dengan adanya amal usaha dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan, Muhammadiyah dapat berkontribusi terhadap agenda peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.

Usaha semacam inilah yang perlu diterapkan demi meningkatkan perekonomian bangsa. Tidak hanya Muhammadiyah saja, harapannya organisasi masyarakat lain serta masyarakat harus saling gotong royong. Maka gagasan “Ta’awun untuk Negeri” sangat penting untuk membangun peradaban yang lebih baik.

Oleh: Wahyu Rian Hidayat (Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah UMM & Aktivis IMM Tamaddun Universitas Muhammadiyah Malang)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment