Selain itu, masalah kemiskinan juga dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Pemerintah wajib memperkuat kebijakannya yang dapat mengurangi kemiskinan dan memberi literasi atau inovasi lapangan kerja terhadap masyarkat agar memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga negara.
Tidak lupa masyarakat juga memperkuat solidaritas sosial dan gotong royong dalam mengatasi permasalahan kemiskinan ini.
Terakhir, penting untuk memperkuat demokrasi dan kebebasan berpendapat. Demokrasi dan kebebasan berpendapat merupakan alat yang efektif dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan memperkuat demokrasi dan kebebasan berpendapat, terbuka ruang diskusi dan dialog yang sehat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keragaman suku, agama, dan budaya, setiap warga negara Indonesia perlu berperan aktif dalam menghadapi tantangan yang ada.
- Baca Juga : Pendidikan adalah Pasar?
- Baca Juga : Tenang dan Rileks, Begini Cara Cerdas Menghadapi Pelakor dan Pebinor
Menghargai perbedaan, membangun dialog dan kerjasama, meningkatkan toleransi, serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan peran pemuda adalah langkah-langkah penting.
Dengan demikian, akan terbentuk persatuan dan kesatuan bangsa yang kuat untuk masa depan yang lebih baik.
Kesimpulannya, membangun persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan suku, agama, dan budaya merupakan tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Untuk mengatasinya, perlu pemahaman bahwa perbedaan tersebut adalah kekayaan bangsa yang harus dihargai dan dijaga.
Selain itu, diperlukan kesadaran nasional yang kuat, toleransi yang ditingkatkan, dialog yang dibangun, kerja sama yang terjalin, penguatan nilai-nilai kebangsaan, dan peran pemuda yang diperkuat.
Dengan langkah-langkah tersebut, dapat tercipta persatuan dan kesatuan bangsa yang kuat untuk masa depan yang lebih baik.
Ditulis Oleh : Uwais Al Qorni – Mahasiswa HKI UMM