Pribadi Muda Bangsa dari Sisi Kepribadian Muhammadiyah

opini mahasiswa

Modernis.co, Malang – Manusia hidup dari masa ke masa, dari generasi ke generasi. Khususnya generasi muda, kaum ini cenderung lebih diperhatikan oleh kaum lainnya karena di tangan merekalah masa depan suatu bangsa bisa tercermin. Oleh karena itu, adanya penanaman nilai-nilai serta kepribadian yang baik sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh sebuah bangsa serta untuk para penerus bangsa yang memiliki kesadaran tentang makna roda penerus perjuangan.

Di tangan generasi muda, banyak dititipkan bekal-bekal yang kelak diharapkan tetap dapat dilestarikan. Terutama dalam konteks generasi muda Islam dengan segala hukum Islam dan norma-norma yang ada dimana seringkali bertabrakan dengan era yang ada saat ini pula. Era digital merupakan tantangan yang lebih sulit untuk para penerus bangsa. Banyak hal yang harus diterima dengan cepat oleh otak.

Otak manusia harus bisa paling tidak menyamai sistem kerja robot yang sudah menjadi bagian dari hari-hari manusia. Karena robot-robot ini terlahir di era mereka, maka tentu pemanfaatan paling maksimal akan terjadi di kalangan mereka pula. Namun sayangnya robot-robot ini telah berdampak pada sistem pola pikir hingga otomatis dan secara perlahan memodernkan apa yang saat ini disebut kuno.

Terutama dalam aturan-aturan Islam yang jika dilihat dari masa ke masa memiliki perubahan yang cukup signifikan. Robot-robot ini salah satunya adalah pengantar pokok pemikiran dari berbagai penjuru dunia, kita sebut sebagai gadget/handphone, dll. Salah satunya dengan semakin krusialnya isu-isu Hak Asasi Manusia di tengah banyaknya penyalahgunaan kekuasaan yang mengatas namakan Islam dalam proses pengambilan kebijakannya.

Akhirnya arah pandang anak muda teralihkan pada banyak isu kekerasan yang dilakukan orang-orang yang mengatas namakan Islam dalam tindak kekerasan tertentu. Secara tidak langsung hal ini merusak nama baik Islam dan hal ini pula yang membawa anak muda sangat tertarik pada isu-isu kemanusiaan, keperempuanan, dll, yang menurut mereka dibawa oleh anak-anak sistem demokrasi orang-orang barat.

Padahal jika ditelaah lebih jauh, Islam pun membahas isu ini dalam versinya. Contohnya dalam surat Al-Qasas Ayat 77, Dan carilah negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.

Kemudian contoh lainnya adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang bagaimana perempuan harus diperlakukan dengan baik, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling berbuat baik kepada istrinya, dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian terhadap istriku.” Dari ayat Al-Qur’an dan sabda Rasul di atas, kita dapat kembali pada hakikat-hakikat Muhammadiyah sebagai gerakan pemurnian.

Pemurnian Muhammadiyah merupakan gerakan untuk kembali pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Maka pada dasarnya Islam dengan segala kebaikannya sudah banyak membicarakan tentang kemanusiaan, keperempuanan, dll. Jika para anak muda bisa menelaah dan mempelajari lebih jauh kitab suci Al-Qur’an dan selalu Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Manusia tidak bisa hanya melihat Islam dari tindakan kekerasan yang mengatas namakan Islam. Namun manusia terutama umat Islam dan paling utama lagi bagi para penerus bangsa perlu melihat Islam dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Oleh : Ratu Ihza Maulidah Naisatul Fatah
(Mahasiswa Hubungan Internasional
Universitas Muhammadiyah Malang)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Leave a Comment