Modernis.co, Malang – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan menyelenggarakan seminar Internasiomal bertajuk “Islamic Studies in The Post-Pandemic Covid-19 Era: Challenges and Critical Issues” pada Selasa (31/08) mendatang.
Seminar akan dibuka langsung oleh Dr. Fauzan, M.Pd (Rektor Universitas Muhammadiyah Malang) dan Datin Prof. Dr. Rayhanah Bt Abdullah yang merupakan Professor at The Departement of Shari’ah and Law, Academy of Islamic Studies (University of Malaya) sebagai Keynote Speech.
Seminar ini akan terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama membahas “Islamic and Arabic Education in The Global Context: Learning Process, Technology and Characters”. Sedangkan sesi kedua membahas “Maqashid and Sustainable Development Goals”.
Narasumber yang akan mengisi sesi pertama, yaitu Prof. Dr. Muhammad Ali dari The University of California Riverside-USA bersama Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si (Guru Besar Sosiologi Agama di Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus sebagai Wakil Rektor 1). Kemudian ada juga Prof. Dr. Moncef Ben AbdelJelel daro The University De Saosa, Tunisia, dan juga Assoc Prof. Dr. Abdul Haris, MA dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Sesi kedua diisi oleh Prof. Dr. Nadirsyah Hosen dari Monash University-Australia, bersama Assist Prof. Dr. Pradana Boy ZTF dari Universitas MuhammadiyahMalang. Selain itu juga mendatangkan Prof. Dr. Khalaf Solaman Alnemari dari The General Manager of the Khalaf Alnemari Office for Economic Consultancy, Makkah-Saudi Arabia) bersama Assist. Prof. Dr. Rahmat Hakim. M.MA dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam kesempatan ini, Prof. Dr. Tobroni, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang menilai pandemi juga berdampak pada perkembangan kajian ke-Islaman sehingga perlu diperbincangkan kembali agar dapat menemukan formula baru dalam hal kajian ke-Islaman.
“Kajian tentang keislaman masih terasa hangat untuk diperbincangkan hingga saat ini. Keilmuan pun terus berkembang seuai dengan kebutuhan masyarakat. Saat ini, dunia sedang dilanda pandemi Covid-19, yang mana keadaan tersebut merubah banyak hal di masyarakat. Dari semua bidang keilmuan, berlomba – lomba memberikan peran sebagai solusi untuk masalah tersebut. Termasuk bidang kajian Islamic studies,” ungkapnya.
Ia juga menilai kajian Islamic studies kurang memunculkan peran terutama saat setelah pandemi berakhir.
“Saat ini kajian Islamic Studies tentang masa pandemi difokuskan pada kajian-kajian yang saat terjadi, namun masih kurang kajian terkait dengan bagaiamana peran Islamic Studies di masa setelah pandemi nanti. Kajian ini masih sangat dibutuhkan oleh para akademisi, yang mana hasil dari kajian tersebut akan dijadikan referensi keilmuan,” ujar Prof. Dr. Tobroni yang juga guru besar Filsafat Pendidikan Fakultas Agama Islam UMM.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya untuk menggali, memetakan dan mendefenisikan kembali keilmuan tentang Islamic Studies khusunya dalam bidang Pendidikan Islam, Hukum Islam, dan Ekonomi Islam. (Ald)