Modernis.co, Blitar – Sejumlah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 02 Gelombang 06 mengajak warga Desa Binangun, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar untuk mengembangkan Budidaya Ikan dalam Ember (Budidamber), Selasa (13/08/2023)
Desa Binangun dikenal dengan Desa yang tergolong susah air. Para masyarakat Desa Binangun menggunakan air hanya untuk kehidupan sehari-hari. Tim PMM UMM mempunyai ide untuk warga Desa Binangun yang ingin mengembangkan Budidaya Ikan yang cocok untuk daerah tersebut, salah satunya yaitu Budidamber.
Koordinator PMM Kelompok 02 UMM Ahmad Awaluddin Subawai Saputro mengatakan budidaya ikan dalam ember menggabungkan antara budidaya ikan dengan sayuran dalam satu tempat, yaitu ember. Budidaya ini hanya membutuhkan air yang lumayan sedikit dan media yang tidak luas. Sehingga dapat dijadikan solusi untuk melakukan budidaya ikan pada media air yang sulit.
“Program Budidamber ini adalah ide dari mahasiswa PMM UMM yang memperkenalkan teknologi budidaya ikan yang ramah lingkungan dan mudah diterapkan di masyarakat Desa Binangun. Budidamber memanfaatkan media ember yang diisi dengan air dan diatasnya terdapat tanaman hidroponik, sehingga warga dapat membudidaya ikan lele dan sayuran kangkung dalam satu tempat,” terangnya.
Budidamber ini adalah suatu teknik budidaya aquaponik yang merupakan teknik budidaya tanaman sayuran selain menggunakan media tanah. Hasil dari budidaya ikan dan sayuran ini merupakan produk organik yang menghasilkan produksi yang bebas dari senyawa kimia, dan pestisida, sehingga aman dikonsumsi bagi manusia.
“Selain itu, tim PMM UMM juga memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Binangun tentang cara merawat dan mengelola Budidamber tersebut dengan baik,” jelasnya.
Lebih lanjut ia berharap melalaui kegiatan Budidamber diharapkan dapat menjadi peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan mengurangi pengangguran di desa tersebut. Desa Binangun, yang sebelumnya dikenal sulit air, kini berpotensi menjadi contoh bagi desa lain dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai kemandirian pangan dan peningkatan kualitas hidup. (DF)