Kritik Sikap Jokowi, Rocky Gerung: Pemerintah Penyelenggara Pemilu Bukan Pengatur Pemilu

rocky gerung

Modernis.co, Jakarta – Ahli Pengamat Politik Indonesia Rocky Gerung kembali mengkritik secara tajam glagat dan sikap politik Jokowi Jelang Pilpres 2024.

Rocky menilai sikap Jokowi yang secara terus menerus melakukan manuver politik belakangan ini terlihat bahwa istana menjadi pengatur kegiatan pemilu yang akan diselenggarakan pada 2024 mendatang.

Ia mengingatkan Jokowi agar berhenti melakukan hal hal yang berkaitan dengan proses politik pemilu sebelum  tindakan tersebut dapat membakar jari-jari Jokowi sendiri

baca juga: Said Iqbal Cium Tangan Ganjar Pranowo, Begini Kata Rocky Gerung

“Kenapa sih masih Pak Jokowi terus membujuk, urusan pemilu kan bukan urusan anda,” kata Rocky Gerung sebagaimana yang dikutip dari Youtube Rocky Gerung Official, Kamis (04/05/2023)

Pemerintah, lanjut Rocky merupakan penyelenggara pemilu bukan pengatur pemilu. Rocky menganggap tindakan Jokowi tidak masuk akal sebagai pemerintah jelang pilpres 2024.

Ia berharap agar orang-orang terdekat dalam lingkaran Jokowi untuk dapat memberitahu Jokowi agar tidak dikesankan sebagai pengatur pemilu.

baca juga: Rocky Gerung: Bila Gontor Memanggil, Akal Sehat Berkumpul

“Kenapa mereka (orang terdekat Jokowi) enggak bisa bikin semacam surat himbauan atau surat sahabat kepada Pak Jokowi,” ujarnya.

Rocky berharap melalui surat tersebut nantinya dapat memberitahu Jokowi agar tidak menggangu dan diam mengenai proses politik jelang pilpres 2024 yang saat ini semakin memanas.

Diberitakan sebelumnya, kritik keras Rocky Gerung terhadap Jokowi bermula dari sikap politik Presiden Jokowi yang justru menghadiri deklarasi Ganjar Pranowo yang dilakukan PDI Perjuangan pada hari Jumat, (21/04/2024) yang lalu.

baca juga: Semua Adalah Dungu Kecuali Rocky Gerung

Tindakan tersebut disebut banyak pihak sebagai bentuk dukungan (endorse) sang presiden terhadap Ganjar Pranowo yang saat ini telah resmi menjadi salah satu capres potensial jelang pilpres 2024.

Selain itu, undangan Jokowi sebagai Presiden terhadap para Ketua Umum Partai Politik pendukung pemerintah di Istana Negara, pada Selasa (02/05/2023) malam.

Pertemuan para ketum parpol yang tidak mengundang Surya Paloh sebagai Ketum Nasdem juga belakangan disebut oleh Jokowi sebagai bentuk dari keinginan partai politik  untuk membangun kerjasama politik yang lain. (MA)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment