Pusara Rindu Rindu

Senja memunguti saputangan di semenanjung,

menandai ini perpisahan ketigabelas sejak lampu-lampu kota sudah

tak lagi mampu memaknai perpisahan, sebagai sesuatu

yang perlu dihiasi pelukan-pelukan.

Aku berdiri di tepi selokan, barangkali matahari senja

yang hendak pensiun itu akan terbenam di sini. Bersama

siluet gedung-gedung berlinggi yang mungkin akan

mengangkat roknya tinggi-tinggi kala musim banjir tiba

dan aku mulai menggali lapangan bulu tangkis

mencari tempat tinggal baru, oase baru, kepedihan baru

yang lalu dilompat-lompati, selaik mayat perang

—dilangkah-langkahi

Dahulu, sebelum keangkuhan rutin berlari-lari pagi di sini,

kecipak daun-daun masih mencari insang di muka danau

dan napas ketulusan masih ramah bertegur sapa

pun gelisah ketakutan bertengger di buritan perahu

tempat nelayan melupakan jala dan mulai mengapung

melukis segala jajar pemandangan pada pusara-pusara

yang menyimpan mural-mural kerinduan.

Senja meniup-niup gemerlap kebodohan yang dibangun

sedemikian tinggi. Agar goyah lalu runtuh hingga tampak

pemandangan yang ia rindukan. Hingga jelas guratan pada pusara.

Dan mulai menyusun satu persatu rindu-rindu yang melupakan namanya.

Oleh : Andi Wirambara (Penyair Muda)

Andi Wirambara
Andi Wirambara

Andi Wirambara, lahir tanggal 24 September 1991 di Ambon. Menempuh pendidikan sarjananya (S1) di jurusan Hukum Universitas Brawijaya, S2 program Magister Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, dan S2 program Magister Kenotariatan di Universitas Brawijaya Malang. Seorang berlatar pendidikan hukum yang juga menyenangi sastra. Menjadi juara pertama saat mewakili Jawa Timur pada tangkai lomba penulisan puisi Pekan Seni Mahasiswa tingkat Nasional (PEKSIMINAS XI) di Mataram tahun 2012. Telah menerbitkan beberapa buku yaitu kumpulan puisi "Harmonika Lelaki Sepi", kumpulan cerpen "Sekeping Tanda", kumpulan puisi "Lengkung", dan kumpulan cerpen "Tentang Pertemuan". Selain itu tulisan-tulisannya pernah dimuat di beberapa media baik cetak maupun elektronik, serta termuat dalam buku antologi bersama. Seperti: Munajat Sesayat Doa (2011), Kulepaskan Kau dari Hatiku (2011), Happy Birthday-Kumpulan Pemenang Lomba 4 tahun kemudian.com (2011), Gincu Merah (2011), Cinta, Kenangan, dan Hal-Hal yang Tak Selesai (Gramedia Pustaka Utama, 2011), kumpulan flaschfiction fiksimini Malang MUAH! (2011), Poetry Poetry 226 Indonesian poets - Flows into the Sink into the Gutter (2012), Sulfatara - Pelangi Sastra Malang dalam Puisi (Recist, 2012), Merentang Pelukan (2012), Ice Cream and Love (2013), Dunia di Dalam Mata (2013), Antologi Rindu (2019).

Related posts

Leave a Comment