Islam dan Gagasan Transformasi Sosial

transformasi sosial

Modernis.co, Malang – Tatanan masyarakat dalam melakukan hubungan sosial dipengaruhi kepentingan politik dan ekonomi. Persatuan dalam ikatan kepentingan mempengaruhi hubungan horizontal dan vertikal. Menilai kepentingan kelompok menjadi yang pertama melahirkan pertentangan-pertentangan berakhir terhadap konflik dan kerenggangan ikatan akan mempengaruhi keseimbangan politik dan ekonomi. Hubungan secara vertikal akan menghasilkan pertentangan dalam tubuh dan mengabaikan kepentingan horizontal.

Perubahan yang ditawarkan Islam adalah hubungan horizontal yang diutamakan sehingga tidak mengheran mendapatkan pertentangan di dalam pemahaman vertikal. Perubahan secara horizontal mempengaruhi kepentikan kelompok sehingga mendapatkan kesulitan dan membutuhkan pengorbanan materil dan formil. Kemajuan dalam mengubah kebiasaan sosial tidak baik pada zaman sebelum Islam mendapatkan tekanan-tekanan orang-orang pembesar mengakibatkan persikis, itimindasi dan penyiksaan.

Penolakan terhadap Islam bukan dari agama, akan tetapi dari ajaran sosial yang diajarkan dan menyamakan manusia tanpa melihat status jabatan, marga, harta dan lain sebaginya. Sebelum Islam datang ditanah Arab telah banyak agama seperti yahudi, kristen, majusi dan mereka tidak mendapatkan perlawanan yang dirasakan oleh Islam. Ajaran sosial yang dibawa Islam mempengaruhi tatanan kebiasaan masyarakat pada masanya yang berlawan dengan kebiasaan masyarakat Mekkah.

Ajaran tentang hubungan sosial yang diterapkan Islam dilingkungan masyarakat Arab pada waktu itu membuat orang berbondong-bondong menganut ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Pengikut Nabi Muhammad saw berbondong-bondong hijrah ke Madinah dari Mekkah yang mengakibatkan penduduk berkurang dan mengaruhi sektor ekonomi. Pertentangan ideologi antara Islam dan kebiasaan bangsa Arab menjadi faktor perubahan serta membuat konflik yang memicu peperangan bahkan memutuskan hubungan persaudaraan sedarah demi ideologi.

Keberahasilan perubahan yang diajarkan Islam dilakukan pendekatan dan komunikasi sosial. Pendekatan sosial diberikan simpati terhadap pembunuhan, anak wanita sebagai aib, perbudakan dan lain sebagainya. Islam dengan misinya mengembalikan fitrah manusia berhasil dengan waktu singkat kurang lebih 22 tahun. Pengorbanan waktu, tenaga, harta,fisik menjadi faktor keberahasilan Islam dalam pengaguasaan tatanan kehidupan sehingga memberikan rasa aman.

Perubahan yang dilakukan Islam dalam tatanan kehidupan sosial mempengaruhi perkembangan dan meluasnya wilayah Islam. Luasnya wilayah Islam dari Arab sampai Afrika bahkan Eropa memberikan nilai tersendiri dan tantangan terhadap Islam. Perbedaan budaya wilayah yang dikuasai Islam memberikan ruang terhadap prilaku manusia dalam melakukan atau menilai kebiasaan manusia yang berbeda tempat tinggal.

Luasnya wilayah Islam memberikan tantangan baru, dan memberikan kewaspadaan terhadap pengaruh dari luar Islam. Ummat Islam dihadapi berbagai pengaruh perubahan sosial tanpa batas sehingga tidak nampak lagi mana yang sesuai al- Qur’an dan as-Sunnah yang penting mendapatkan keuntungan pribadi.

Bahkan ada sebagian yang menolak perubahan demi menjaga keimanan dan agama mereka. Seharusnya sebagai Ummat Islam harus menerima perubahan dan menghukumi dengan pandangan Islam sehingga mempermudah serta menyelamatkan Ummat dari kebinasaab baik dari perkembangan zaman serta ketertinggalan.

Kepercayaan bangsa Arab terhadap berhala sehingga ka’bah dikelilingi 360 berhala yang dikenal diantara berhala yaitu Hubal, Uzz, dan Latta merupakan dewa terkuat diantara yang lain. Kedatangan Islam dengan konsep monoteis mendapatkan perlawanan dari bangsa Arab. Penolakan Islam bukan terletak dari agamanya tetapi dari ajaran sosial yang dibawa. Sebelum kehadiran Islam bahwa di tanah Arab terdapat beberapa agama seperti Yuhudi, Kresten dan majusi. Agama selain Islam tidak mendapatkan pertentangan disebabkan membawa misi sosial yang merugikan stabilitas kepentingan para bangsawan Quraisy.

Bersatunya 14 klan di bawah bendera Quraisy tidak memastikan perdamaian tercipta. Ikatan dibawah bendera Quraisy hanya sebagai simbol perpolitikan dan ekonomi. Persatuan tidak mempengaruhi rasis dan fanatik terhadap klan mereka sendiri sehingga tetap terjadi peperangan diantara klan. Islam mengikat bangsa Arab dibawah bendara agamis dan humanis. Pengikatan ini bertujauan menghindari peperangan dan penindasan terhadap manusia lainnya.

Penindasan terhadap kaum prempuan menjadi hal yang biasa terjadi di kalangan bangsa Arab. Humanis terutama dikalangan prempuan bertujuan menghindari kekerasan. Pembunuhan terhadap prempuan akan mengancam perkembangan manusia. Pembunuhan bayi prempuan merupakan sesuatu yang wajar dikalangan Arab. Islam datang menghumaniskaan prempuan dengan cara memberikan harta waris, patuhnya seorang anak pada ibunya. Dimana prempuan dipandang hina bahkan ibu tiri atau ibu kandung bisa dinikahi oleh anaknya.

Dalam perjalanan perjuangan, Islam telah menerapkan demokrasi proletar. Metode ini diterapkan sampai zaman khalifah Abu Bakar, khalifah Umar bin Khattab dan sahabat yang dijamin masuk surga. Sehingga setiap kebijakan yang dikeluarkan melibatkan masyarakat. Penerapan ini benar-benar merupakam perjaungan Islam terhadap masyarakat. Ketika melakukan demokrasi borjuis maka perjaungannya akan berfokus kepada kapitalis. Hasil selanjutnya akan menekan kaum budak sebagai sasaran dan memperkaya pribadi. Kekerasan dan penindasan akan terus berlanjut, penjajahan akan dipandang hal yang biasa.

Pengorbanan akan menjadi lebih ringan dibandingkan dengan demokrasi proletar. Kerena perjuangan dilakukaan benar-benar dengan humanisme, sosial, dan demokrasi sehingga kepentingan masyarakat menjadi hal yang diutamakan. Sehingga kejayaan Islam mencapai kejayaan yang luar biasa sehingga dua kekuatan super power Romawi dan Persia jatuh ketangan kaum Muslimin. Keberhasilan ini tidak mempengaruhi kehidupan para sahabat bahkan salah satu khalifah memiliki baju yang tidak layak dipakai oleh pembesar.

Perubahan sosial dilakukan Islam terhadap kebiasaan fitrah manusia dan simpati terhadap penderitaan manusia. Penderitaan yang dirasakan paling keras adalah merampas kebebasan fitrah manusia. Perjuangan Islam menjadi sangat berat disebabkan bertentangan dengan budaya setampat yang terbiasa berzina dan meminum khamer. Sehingga membutuhkkan tenaga super keras dan pengorbanan mahal yang harus dibayar dengan harta, waktu,fisik, dan persikis.

*Oleh : Mohammad Teguh Santoso (Aktivis IMM Komisariat Tamaddun FAI UMM)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment