Pemberdayaan dan Peran Perempuan dalam Islam

perempuan berkemajuan

Modernis.co, Surakarta – Pemberdayaan perempuan dapat diwujudkan dengan bentuk organisasi. Organisasi dapat digunakan sebagai alat untuk memberdayakan perempuan, misalnya seperti balai pelatihan kerja. 

Melalui kegiatan organisasi, perempuan diharapkan dapat menghimpun kesadaran kolektif akan pentingnya perjuangan untuk memenuhi dan menyalurkan hobinya. Selain itu juga dapat membantu dengan memenuhi rumah tangganya.

Dengan adanya pembentukan organisasi serta dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi sangat berpengaruh terhadap pemberdayaan perempuan. Organisasi merupakan kegiatan atau pilihan yang paling penting untuk memberikan pemberdayaan perempuan.

Manfaat adanya organisasi  ialah melatih kerjasama dalam bentuk tim multidisiplin, membina sikap mandiri, melatih organisasi dan komunikasi, mengembangkan minat dan bakat dalam pemberdayaan perempuan. Manfaat adanya pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi adalah salah satunya untuk mengatasi kemiskinan.

Kemiskinan pada umumnya dari segi ekonomi, khususnya pendapatan dalam bentuk uang ditambah dengan keuntungan-keuntungan non-material yang diterima seseorang. Pemberdayaan perempuan di dalam perkembangan ekonomi Islam sangat berpengaruh dalam pemberdayaan ekonomi.

Dalam masalah perekonomian saat ini, semakin pesat, sehingga menyebabkan kebutuhan semakin meningkat. Langkah strategi yang perlu dilancarkan dalam kerja pemberdayaan perempuan adalah memberikan dukungan yang menjadikan setiap perempuan sehingga fokus perhatian dan arena pengabdian khusus. Pemberdayaan perempuan di dalam ekonomi syariah adalah salah satu bentuk ibadah.

Pemberdayaan perempuan bagi diri perempuan yang meningkatkan secara segi kualitas dan kemajuan perempuan adanya kemandirian dan menghasilkan nilai ekonomi yang meningkat. Peran ekonomi syariah di dalam pemberdayaan perempuan bersumber dari pedoman al-Qur’an dan Hadist yang mengatur urusan perekonomian umat Islam.

Seperti konsumsi manusia dibatasi sampai tingkat yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi manusia, alat pemuas kebutuhan manusia seimbang dengan tingkat kualitas manusia agar mereka mampu meningkatkan kecerdasan dan kemampuan teknologi guna menggali sumber daya alam yang masih terpendam.

Dengan adanya proses pemberdayaan perempuan, melalui kegiatan diatas maka di dalam Islam bekerja merupakan sesuatu hal yang sangat dianjurkan. Apalagi bekerja dengan seorang mukmin tidak hanya menghindarkan diri dari meminta-minta, tetapi juga dapat menafkahi orang tuanya yang sudah renta dan anak-anaknya yang masih kecil, beberapa anjuran bekerja yang terdapat pada surah Al-Mulk ayat 15.

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِن رِّزْقِهِ ۖوَإِلَيْهِ النُّشُورُ ( الملك:15)

Artinya :

”Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” ( Al-Mulk :15).

Allah SWT memberikan berbagai macam kekayaan alam dimuka bumi, hingga dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan makan, minum dan lain-lainnya. Segala bahan yang telah Allah SWT sediakan di muka bumi ini dengan mudah dapat diraih apabila bekerja keras. 

Ayat di atas dengan tegas memerintahkan kepada manusia untuk bekerja keras agar mereka dapat hidup makmur. Perintah mengelola bumi untuk kemakmuran menunjukkan bahwa manusia wajib bekerja keras agar mendapatkan rezeki dari Allah SWT.

Di dalam al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 36-37 bahwa pemberdayaan perempuan semakin diperkuatkan dan diperjelaskan.

Berikut surah Ali-Imran ayat 36-37 :        

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنثَىٰۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (36) فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّاۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقًاۖ قَالَ يَامَرْيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَاۖ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ اللَّهِۖ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ (37)

 )آل عمران  (36-37:

Artinya :

“Maka tatkala istri ‘Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk”.(36).

Artinya :

 “Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (Ali-Imran : 37).

Pada dasarnya agama Islam sangat mendorong kaum perempuan untuk bekerja keras dan bekerja secara optimal dan maksimal sesuai dengan kemampuan dan kodratnya. Karena itulah, perempuan memiliki kedudukan yang sama dengan laki-laki dan perempuan juga memiliki hak untuk menyatakan pendapat dan aspirasinya.

Perempuan yang bekerja di luar rumah harus bisa menginvestasikan waktunya secara sempurna dan menjadi komponen produktif dan bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, perempuan yang bekerja tidak boleh sampai menelantarkan perealisasian tanggung jawab pokok dan paling utama bagi perempuan muslimah.

Oleh: Siti Muflikhah (Aktivis IMM Surakarta)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment