Moderasi Islam, Pilihan Mencerahkan Semesta

moderasi islam

Modernis.co, Malang – Seperti yang telah di pesankan dalam kitab suci umat islam yakni Al-Qur’a Surat Al-Anbiya’ ayat 107 yaitu:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya : Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam

Surah ini menjadi penegas perbedaan Nabi Muhammad SAW dengan rasul-rasul lainnya. Sebab Nabi Muhammad SAW diutus bagi seluruh umat manusia bahkan disebutkan bagi semesta alam, sedangkan rasul-rasul sebelumnya hanya diutus bagi kaum tertentu saja dengan kitab yang juga khusus untuk kaum tersebut saja.

Adapun Nabi Muhammad SAW yang adalah rahmat bagi semesta alam ini dianugerahkan kitab Al-Quran yang fungsinya sebagai penyempurna dan penggenap kitab sebelumnya yang dijadikan pedoman dan petunjuk hidup yang lurus bagi semua umat manusia di dunia. Hal ini menjadi dasar gagasan mengenai agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan agama islam ini juga secara langsung sebagai agama yag memberi rahmat untuk alam semesta.

Moderasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menengahi suatu masalah. Moderasi merupakan sebuah keseimbangan (tawazun) dalam bersikap yang tidak memihak siapapun. Pada surah Al-Baqarah: 143 menjelaskan yang artinya, Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam tengah-tengah)

Sikap-sikap moderasi, sebagai ciri utamanya dalam menghadapi berbagai konflik dan konfrontasi yang disebabkan karena perbedaan. Moderasi Islam juga menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Inilah ciri-ciri dari moderasi Islam yang saat ini semakin relevan untuk kita galakkan, tidak hanya dalam akidah, tapi juga dalam hal ibadah dan muamalah.

Biasanya ketika mengaitkan islam Wasathiyah ini dengan posisi di tengah diantara islam kiri maupun islam kanan ( islam liberal atau islam radikal). Ummatan Wasathan ini biasanya memiliki sifat toleransi yang sangat tinggi dan ketika mengambil penyikapan terhadap politik juga sangat berhati hati dalam mengambil sikap.

Sangat pas rasanya jika kita membahas mengenai budaya yang ada di negeri ini, banyaknya ragam budaya di Indonesia ini membuat Moderasi islam ini sebagai pilihan untuk mewujudkan sikap toleransi antar budaya di daerah Multikultural. Memang benar jika kebudayaan dan agama itu adalah hal yang sangat berbeda. Tetapi, Kebudayaan dan agama ini memiliki hubungan yang sangat erat dalam berbagai hal. Dan bahkan agama dan budaya ini tidak dapat berdiri sendiri sendiri.

Selain lekat dalam menjunjung toleransi, Moderasi islam sangatlah penting dalam menjunjung tinggi keadilan yaitu sebagai penengah diantara panasnya isu isu di bidang sosial, budaya, agama, sampai politik. Sebagai bahan renungan juga kita sebagai warga Muhammadiyah khususnya, sangatlah penting untuk memahami dan menjalankan prinsip dari Islam Moderat itu sendiri.

Jadikan persyarikatan ini sebagai percontohan untuk dunia tentang pentingnya toleransi terhadap perbedaan yang ada di kalangan masyarakat. Jadikan moderasi ini sebagai penyeimbang di dunia dan akhirat serta material maupun spiritual.

Ada beberapa pandangan pandangan yang menarik mengenai umat muslim dengan orang orang barat. Contohnya umat islam dalam pandangan orang orang barat seperti umat muslim adalah sarang kekerasan, umat islam adalah teroris, umat islam adalah ancaman, islam itu radikal, dsb. Tak hanya pandangan barat saja terhadap umat muslim.

Tetapi orang orang barat dalam pandangan islam sebagai sumber dari masalah, intervensi politik yang melemahkan kita sebagai umat muslim, liberal dan atau kapital. Tidak ada yang salah ketika kita melihat kaum muslim dan barat saling membenarkan apa yang menurut kaumnya benarkan.

Yang menjadi perhatian adalah apa dampak yang bisa diberikan terhadap dikotomi antara umat muslim dengan orang orang barat ini. Seperti islam phobia yaitu orang orang yang sangat anti terhadap kaum muslim dan juga ada contradictio interminus yang artinya semakin ingin tau mengenai apa sih islam itu dan nanti akhirnya akan menjadi seorang mualaf. Ada plus dan minus mengenai apa akibat dari sikap atau pandangan dari masing masing kaum ini.

Tentunya kita sebagai muslim harus bisa menyikapi hal yang demikian ini, bagaimana caranya? Yang pertama yaitu ada gerakan islam yang pro terhadap barat yang nantinya menjadikan islam yang liberal. Kedua ada anti barat yang artinya sangat menjauhi apa yang dilakukan oleh bangsa barat yang menjadi dasar islam radikal (fundamentalis). Dan yang terakhir gagasan yang menjadi tantangan untuk menjadi baik adalah berdiri di tengah tengah diantara keduanya yaitu Islam Moderat.

Ciri ciri dan sikap moderat seorang muslim :

  • Memahami realitas
  • Fiqih prioritas
  • Sunnatulloh dalam penciptaan
  • Memberikan kemudahan kepada orang lain
  • Memahami teks keagamaan secara komprehensif
  • Terbuka dengan dunia luar (Toleran dan dialog)

Yang digaris bawahi ketika membahas sesuatu apapun adalah opini orang orang itu tidak pernah salah untuk dijadikan dasar pemikiran dan kebenran sebenar benarnya itu akan kita dapatkan setelah kita mati.

Faktor Faktor yang menyebabkan manusia sangat jauh dari wasathiyyah :

  • Fanatisme
  • Mempersulit hal hal amaliyah
  • Prasangka buruk terhadap orang lain
  • Mengkafirkan orang lain

Untuk mewujududkan umat islam yang moderat maka dibutuhkan strategi atau metode untuk bisa tersalurkan pengetahuan dan pengamalan tentang ini. Pada kesempatan ini akan digerakkan melalui gerakan dakwah.

Mungkin teramat sangat familiar jika kita mendengar kata dakwah. Tetapi apakah kita memahami apa itu dakwah? Dakwah adalah usaha untuk menyerukan dan menyampaikan kepada seluruh umat manusia tentang konsep islam dalam pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini.

Sjahidi Siradj mengutarakan tiga pendekatan dakwah

  • Pendekatan budaya
  • Pendekatan pendidikan
  • Pendekatan psikologis

Dakwah dibagi menjadi 2 yaitu dakwah structural dan dakwah kultural. Tentu saja ketika kita membahas Indonesia yang tidak lepas dari banyak budaya maka, dakwah structural sangat diperlukan untuk menyampaikan pesan mengenai moderasi islam ini.

Dakwah kultural adalah penyampaian pesan melalui pendekatan budaya untuk mencerahkan umat islam. Biasanya dakwah ini berangkat dari bawah lalu ke atas dalam penyampaiannya (bottom-up). Maka sangatlah beruntung bagi kalian yang berjuang di jalan Allah, karena sejatinya Islam itu ramah, bukan islam marah.

Oleh : Fadhil Fathurochman (Presiden Mahasiswa Fmipa UM & Ketua Bidang Hikmah IMM UM 2020)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment