Kelabu malam…
Hadirkan suasana mempesona yang berujung pada kekosongan
Kekosongan hati atas dosa-dosa masa lalu yang menghantui secara kejam
Ciptakan ilusi kepedihan yang amat menyayat hati tiap-tiap pendengar insan
Berdiri dan bergeming dalam satu sorotan tajam
Mengirim sajakku yang tak pernah bisa terlontarkan
Sajak-sajak kalbuku mengalir di tengah seluruh asa kepedihan
Tertuju hanya untuk seseorang yang amat sepesial,
di seluruh otoritas zaman kehidupan
Seseorang yang mengertiku sedari dini,
tanpa rasa lelah dan amarah murka sang iblis kejahatan
Merawatku tanpa pamrih kesombongan,
yang mendasar pada kalbu-kalbu terdalam
Mendidikku tanpa rasa lelah nan cacat mental,
dalam segala bentuk ketidaktahuan anak adam
yang tengah bertransformasi menjadi pribadi tangguh tak terkalahkan
Gemericik air
tempias hujan,
menjadi saksi bisumu di seluruh perjalanan
Saksi bisu atas segala jerih payahmu,
dalam mengayomi satu rangkaian utuh kekeluargaan
Berdua berbagi suka-duka kehidupan,
untuk kejayaanku dimasa yang akan datang.
Bodohnya aku,
aku tak pernah bertanya pada gemericik air tempias hujan
tentang bagaimana cerita yang kau lalui di masa lampau secara keseluruhan
Hanya membangun benteng-benteng spekulasi yang tak berdasar
Hingga terbentuklah sebuah kubangan kebencian terpendam yang amat dalam
yang berotasi pada penyesalan-penyesalan akhir kehidupan
Kini, kutahu dan mengerti
Penyesalan-penyesalanku tak berarti
Ia tak bisa terus disesali
Karena sekarang aku disini,
berdiri di atas kesuksesan yang peluangnya kau ciptakan
Tanpa bisa ku mengganti segala asa yang telah diperjuangkan
Dan seluruh bentuk penyesalan yang ada,
hanya dapat berganti dengan kalimat terima kasih yang tak bisa dilontarkan
Lukisan terimakasihku ini,
Rasa syukur yang tak terukur ini,
Hanya bisa ku torehkan disini
Hanya bisa terucapkan di hadapan seluruh peri
dan hanya dapat ku simpan tanpa kusesali
Yang tertuju,
Untukmu sang ratu galaksi andromedaku yang abadi
Oleh: Armisieo Yovesa H.N. (Jurusan: Pendidikan Bahasa Arab Kader Tamaddun IMM UMM 2019)