Modernis.co, Jakarta – Indonesia adalah negara yang memiliki banyak keragaman, baik itu dalam hal suku, agama, budaya, dan lainnya. Namun, keragaman ini juga seringkali menjadi sumber masalah dalam hubungan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya konflik sosial yang terjadi di Indonesia, seperti konflik antar suku, agama, dan politik.
Setelah mengalami berbagai masalah politik, ekonomi, dan sosial dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia saat ini sedang berusaha memulihkan hubungan dalam ketiga bidang tersebut. Dalam bidang politik, Indonesia telah mengalami perubahan signifikan setelah pemilihan presiden pada tahun 2019. Pemilihan tersebut telah menghasilkan kepemimpinan yang lebih stabil dan konsisten dalam memimpin negara. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk memperkuat demokrasi dengan menjamin hak-hak warga negara serta memberikan ruang untuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan politik.
Di bidang ekonomi juga, Indonesia mengalami kemunduran akibat pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Namun, pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk memulihkan perekonomian melalui berbagai kebijakan seperti pemulihan ekonomi nasional dan vaksinasi massal. Selain itu, pemerintah juga memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain untuk memperkuat posisi ekonomi Indonesia di tingkat global.
Dalam bidang sosial, Indonesia juga sedang berusaha memperbaiki hubungan antar kelompok masyarakat yang sempat terganggu akibat isu-isu politik dan agama. Pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk menciptakan suasana yang harmonis dan saling menghormati antar kelompok. Selain itu, pemerintah juga gencar menggalakkan program-program pendidikan dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pluralisme dan toleransi.
Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi dalam memulihkan hubungan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia, namun dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, Indonesia dapat melangkah maju menuju ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, diperlukan sebuah reparasi atau perbaikan dalam hubungan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia. Perbaikan ini harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat, baik itu pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta.
Langkah apa saja yang harusnya dilakukan untuk mereparasikan hubungan sosial, politik, dan ekonomi?
1). Menghargai perbedaan.
Perbedaan adalah hal yang harus dihargai dan dihormati. Setiap individu memiliki hak untuk memiliki keyakinan, pandangan, dan budaya yang berbeda. Oleh karena itu, perbedaan harus dijadikan sebagai kekuatan, bukan sebagai kelemahan.
2). Meningkatkan pendidikan dan kesadaran.
Hal ini juga penting karena pendidikan dan kesadaran tentang hak asasi manusia, toleransi, dan pluralisme sangat penting untuk memperbaiki hubungan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia. Dengan meningkatkan pendidikan dan kesadaran ini, masyarakat akan lebih mudah memahami dan menghargai perbedaan.
3). Meningkatkan partisipasi masyarakat.
Partisipasi masyarakat sangat penting dalam memperbaiki hubungan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia. Masyarakat harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada kehidupan mereka.
4). Mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi.
Ketimpangan sosial dan ekonomi menjadi salah satu penyebab konflik sosial di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi, seperti redistribusi tanah, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
5). Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah.
Transparansi dan akuntabilitas pemerintah sangat penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pemerintah harus lebih terbuka dalam mengambil keputusan dan mempertanggungjawabkan keputusan yang diambil.
Reparasi hubungan sosial politik dan ekonomi di Indonesia adalah sebuah tantangan yang kompleks dan multidimensional. Sejarah Indonesia telah ditandai oleh konflik sosial-politik yang panjang, termasuk kerusuhan, konflik etnis dan agama, serta konflik agraria dan lingkungan hidup. Masalah-masalah ini seringkali terkait dengan masalah ekonomi, seperti ketidakadilan distribusi kekayaan dan ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas.
Untuk memperbaiki hubungan sosial-politik dan ekonomi di Indonesia, dibutuhkan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ekonomi yang mendasar, seperti memperkuat sektor pertanian, meningkatkan keterampilan dan pendidikan, serta meningkatkan akses ke layanan kesehatan dan infrastruktur dasar. Selain itu, perlu juga melakukan reformasi politik yang meliputi upaya untuk meningkatkan partisipasi politik dan demokratisasi, memperkuat sistem peradilan yang independen, dan memperkuat lembaga-lembaga anti-korupsi.
Dengan cara ini, masyarakat dapat merasa lebih terwakili dan memiliki kepercayaan pada lembaga-lembaga politik dan sosial. Reparasi hubungan sosial-politik dan ekonomi di Indonesia juga harus mencakup upaya untuk meningkatkan dialog antara kelompok-kelompok yang berbeda dan mempromosikan nilai-nilai toleransi dan pluralisme.
Ini dapat dilakukan melalui program-program pendidikan dan pelatihan yang mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang budaya dan agama yang berbeda, serta promosi dialog terbuka dan berkelanjutan antara kelompok-kelompok yang berbeda. Dengan melakukan upaya-upaya ini, Indonesia dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya saing, serta memperkuat fondasi demokrasi dan pembangunan yang berkelanjutan.
Oleh: Vivin Nurhalizah Khori, Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang