Keuntungan Memahami Bahasa Asing

bahasa asing

Modernis.co Malang – Bahasa merupakan alat untuk menghubungkan Pemahan seseorang ke orang lainnya, dengan bahasa maka akan banyak perintah, Keinginan dan lain sebagainya yang akan tersampaikan dengan baik dan benar dan tidak sedikit juga orang yang tidak mengerti bahasa asing akan mengakibatkan batalnya suatu yang dinginkan contoh ketika ingin berbisnis.

Dilansir dari infoplace.com bahwa Jumlah bahasa di dunia ini mencapai 6.500 bahasa mulai dari bahasa etnis hingga bahasa nasional suatu negara dengan bahasa terbanyak yaitu papua nugini, jumlah bahasa yang mereka miliki yaitu 840 bahasa dengan mendapatkan bahasa inggris,hiri motu dan tok pisin sebagai bahasa ressminya

Banyak para ahli yang memberikan arti dari bahasa diantaranya; menurut Gorys Keraf (1997), bahasa ialah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Menurut Fodor (1974), bahasa ialah system simbol dan tanda. Menurut Bolinger (1981), bahasa ialah memiliki system dan fonem yang terbentuk dari distictive features bunyi, system morfem serta sintaksis.

Sedangkan menurut Wibowo (2001), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan beraktikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komuniaksi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pemikiran.

Menurut KBBI, sistem lambang bunyi dan arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Sedangkan menurut penulis sendiri bahasa adalah suatu alat penghubung antara satu orang dengan yang lainnya dengan tujuan mendapatkan respon balik.

Setelah melihat dari pengertian bahasa dari para ahli, sudah jelas kita fahami bahwa bahasa simbol apapun yang keluar dari anggota tubuh yang membutuhkan responden, karena sejatinya bahasa itu tidak hanya apa yang keluar dari mulut tapi apa saja yang keluar dari anggota tubuh seperti gerakan dan lain-lainnya.

Ada banyak sekali pendapat yang yang berpendapat awal mula bahasa muncul,tapi menurut penulis sendiri bahasa itu ada sejak manusia pertama didapatkan yaitu Nabi Adam AS itu terlihat dalam Alquran bagaimana Allah SWT mengajarkan Nama-nama benda kepadanya, tertulis dalam surah Al-baqarah ayat 31:

وعلم ادم الاسماء كلها ثم عرضهم على الملائكه فقال بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ انبئوني  كنتم صادقين

Dari ayat ini jelas kita lihat bahwa bahasa itu sudah ada sejak penciptaan Nabi Adam AS, bukan tanpa alasan Allah mengajarkannya supaya menjadi bukti bahwa Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Untuk lebih menguatkan pendapat bahwa Nabi Adam adalah manusia pertama yang memiliki bahasa dapat dilihat dalam Al-quran surat Al-a’raf ayat 23:

قالا ربنا ظلمنا انفسنا وان لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين

Keduanya berkata,Ya Tuhan kami,kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika engkau tidak mengampuni kami,niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”

Sangat jelaskan bagaimana Nabi Adam berdoa dengan bahasa yang Allah ajarkan penyebab Nabi Adam dan istrinya Hawa berdoa seperti itu karena Nabi Adam diusir dari surga oleh Allah karena melanggar perintahnya, tentu saja ini adalah godaan syaitan yang terkutuk, ini juga tertulis bagaimana ia menggoda agar Nabi Adam dan Hawa melanggar perintah Allah,tertulis dalam surah Al-a’raf Ayat 20-22.

فوسوس لهما الشيطان ليبدي لهما ماوري عنهما من سوءاتهما وقال ما نهاكما ربكما عن هذه الشجره الا ان تكون ملكي او تكون من الخالدين  وقاسمهما اني لكما لمن الناصحين  فدلاهما بغرور

Syaitan membisikkan pikiran jahat pada orang apa yang tertutupi dari auratnya dan syaitan berkata: Tuhan kamu tidak termasuk kamu sedang menumbuhkan pohon ini, minta agar kamu Jangan kesurga atau Jangan ke orang-orang yang kekal (dalam surga)  Dan dia (syaitan) bersumpah kepada pasangan. Sesungguhnya saya termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua, maka syaitan membujuk bersama dengan tipu daya

Setelah melihat sejarah dari Al-quran Sekarang penulis menampilkan dari sejarah/pendapat para ilmuan tentang awal mulanya ada bahasa, menurut Noam Chomsky, bahasa muncul sekitar 60.000 hingga 100.000 tahun lalu di Afrika, sebelum bahasa ditemukan diperkirakan manusia berkomunikasi menggunakan suara-suara yang dihasilkan oleh mulut dan melalui gerakan tubuh saja. Kemudian otak manusia berevolusi dan berkembang sehingga dapat memahami hal sulit.

Manusia kemudian menamai benda, makanan, hingga sebuah situasi menjadi sebutan yang mudah diucapkan dan diperkirakan meniru sumber suara benda tersebut, setelah itu perlahan-lahan manusia bisa berbicara dengan menggabungkan 2 kata yang berbeda, dan kemudian berkembang menjadi bahasa.

Berbicara tentang bahasa maka sebenarnya menurut penulis ini juga akan berbicara tentang perasaan, karena ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang beda kebudayaan maka kita harus faham bagaimana dengan kebiasaan lawan bicara.

Contohnya ketika budaya orang Batak yang bilamana berbicara seperti marah, maka mereka lawann bicanya yang bicaranya lembut harus sabar atau faham akan itu.

Sebagai makhluk Sosial maka bahasa merupakan hal yang sangat penting sekali bagi manusia,diantara fungsi dari bahasa antar budaya/faham bahasa asing adalah, (1) fungsi informasi , (2) fungsi intruksi, (3) persuasif, (4) fungsi menghubungkan.

Sebagaimana kita ketahui bahasa yang baik akan mendapatkan balasan yang baik juga,sebagai mana dari kisah Nabi Muhammad SAW saat berbisnis /berniaga barang Khadijah,saat itu Nabi saat berjualan mendapatkan respon baik dari orang-orang yang membeli barang dari beliau, tentunya ini tidak lepas dari bahasa yang Nabi gunakan adalah bahasa yang sesuai dengan mereka yang membeli.

Belajar bahasa atau tau bahasa asing (diluar bahasa sehari-hari) maka akan mempermudah jalan kehidupan, seseorang yang ingin bekerja di luar negeri maka ia harus pandai bahasa negara atau daerah yang akan ia tuju,sebagaimana kisah Rasulullah dikisahkan oleh Albazhah (2009) menceritakan salah seorang sahabat Nabi Zaid ibn Tsabit yang diketahui cerdas, tajam akal, peka dan kuat daya hafal.

Ketika itu banyak surat yang datang kepada Rasulullah akan tetapi beliau tidak ingin semua orang dapat membaca surat yang berbahasa ibrani tersebut. Maka diperintahkannyalah Zaid untuk mempelajari bahasa tersebut. Dengan izin dan karunia Allah dibukakannyalah hati dan pikirannya Zaid sehingga ia berhasil menguasai bahasa tersebut dalam 17 malam. Sungguh itu semua diniatkan karena Allah semata.

Bahasa juga sangat diperlukan oleh para pengusaha atau pebisnis, bagaimana tidak, setiap saat mereka akan dihadapkan dengan manusia dengan watak yang berbeda-beda dengan budaya yang berbeda-beda, seperti ketika seseorang di interview sebelum masuk ke suatu perusahaan di sini terjadi negosiasi.

Dalam negosiasi sendiri sudah ada/sudah dipraktekkan oleh Nabi Sulaiman, ketika mengirim surat kepada Ratu Balqis, cerita itu bermula ketika Nabi Sulaiman berangkat ke yaman dikenal perjalanan ia tidak Melihat burung hud-hud kemudian Nabi Sulaiman berjanji menyembelih leher hud-hud kalau datang tidak dengan alasan yang masuk akal.

Tapi ketika Hud-hud datang ia membawa berita bahwa ada satu negeri yang dipimpin oleh seorang wanita dan mereka menyembah selain Allah kemudian Nabi Sulaiman mengirim surat yang berisikan “Dengannya nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyabungan, surat ini adalah dari padaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah berserah diri.”

Bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri. Setelah dibacanya berulang kali surat Nabi Sulaiman, Ratu Balqis memanggil para pembesarnya dan para penasihat kerajaan berkumpul untuk memusyawarahkan tindakan apa yang harus diambil sehubungan dengan surat Nabi Sulaiman yang diterimanya itu.

Berkatalah para pembesar itu ketika diminta petimbangannya: “Wahai paduka tuan ratu, kami adalah putera-putera yang dibesarkan dan dididik untuk berperang dan bertempur dan bukan untuk menjadi ahli pemikir atau perancang yang patut memberi pertimbangan atau nasihat kepadamu.

Kami menyerahkan kepadamu untuk mengambil keputusan yang akan membawa kebaikan bagi kerajaan dan kami akan tunduk dan melaksanakan segala perintah dan keputusanmu tanpa ragu. Kami tidak akan gentar menghadapi segala ancaman dari mana pun datangnya demi menjaga keselamatanmu dan keselamatan kerajaanmu.”

Ratu Balqis menjawab: “Aku memperoleh kesan dari uraianmu bahwa kamu mengutamakan cara kekerasan dan kalau perlu kamu tidak akan gentar masuk medan perang melawan musuh yang akan menyerbu. Aku sangat berterima kasih atas kesetiaanmu kepada kerajaan dan kesediaanmu menyambung nyawa untuk menjaga keselamatanku dan keselamatan kerajaanku. Akan tetapi aku tidak sependirian dengan kamu sekalian. Menurut pertimbanganku, lebih bijaksana bila kami menempuh jalan damai dan menghindari cara kekerasan dan peperangan. Sebab bila kami menentang secara kekerasan dan sampai terjadi perang dan musuh kami berhasil menyerbu masuk kota-kota kami, maka niscaya akan berakibat kerusakan dan kehancuran yang sangat menyedihkan.”

Mereka akan menghancur binasakan segala bangunan, memperhambakan rakyat dan merampas segala harta milik dan peninggalan nenek moyang kami. Hal yang demikian itu adalah merupakan akibat yang wajar dari tiap peperangan yang dialami oleh sejarah manusia dari masa ke semasa.

Maka menghadapi surat Sulaiman yang mengandung ancaman itu, aku akan coba melunakkan hatinya dengan mengirimkan sebuah hadiah kerajaan yang akan terdiri dari barang-barang yang berharga dan bermutu tinggi yang dapat mempesonakan hatinya dan menyilaukan matanya dan aku akan melihat bagaimana ia memberi tanggapan dan reaksi terhadap hadiahku itu dan bagaimana ia menerima utusanku di istananya.”

Selagi Ratu Balqis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim kepada Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan kerajaan membawa hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman burung pengintai Hud-hud memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan membawa hadiah baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya.

Setelah mendengar berita yang dibawa oleh Hud-hud itu, Nabi Sulaiman mengatur rencana penerimaan utusan Ratu Balqis dan memerintahkan kepada pasukan Jinnya agar menyediakan dan membangunkan sebuah bangunan yang megah yang tiada taranya ya akan menyilaukan mata perutusan Balqis bila mereka tiba.

Tatkala perutusan Ratu Balqis datang, diterimalah mereka dengan ramah tamah oleh Nabi Sulaiman dan setelah mendengar uraian mereka tentang maksud dan tujuan kedatangan mereka dengan hadiah kerajaan yang dibawanya, berkatalah Nabi Sulaiman:

“Kembalilah kamu dengan hadiah-hadiah ini kepada ratumu. Katakanlah kepadanya bahwa Allah telah memberiku rezeki dan kekayaan yang melimpah ruah dan mengurniaiku dengan kurnia dan nikmat yang tidak diberikannya kepada seseorang daripada makhluk-Nya. Di samping itu aku telah diutuskan sebagai nabi dan rasul-Nya dan dianugerahi kerajaan yang luas yang kekuasaanku tidak sahaja berlaku atas manusia tetapi mencakup juga jenis makhluk Jin dan binatang-binatang. Maka bagaimana aku akan dapat dibujuk dengan harta benda dan hadiah serupa ini?”

Aku tidak dapat dilalaikan dari kewajiban dakwah kenabianku oleh harta benda dan emas walaupun sepenuh bumi ini. Kamu telah disilaukan oleh benda dan kemegahan duniawi, sehingga kamu memandang besar hadiah yang kamu bawakan ini dan mengira bahawa akan tersilaulah mata kami dengan hadiah Ratumu. Pulanglah kamu kembali dan sampaikanlah kepadanya bahwa kami akan mengirimkan bala tentera yang sangat kuat yang tidak akan terkalahkan ke negeri Saba dan akan mengeluarkan ratumu dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai orang-orang yang hina-dina yang kehilangan kerajaan dan kebesarannya, jika ia tidak segera memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku.”

Dan begitulah sampai akhirnya Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis menikah, kisah ini diabadikan dalam Al-Quran di antaranya pada QS. An-Naml 41-44:

“Dia (Sulaiman) berkata, “ubahlah untuknya singgasananya; kita akan melihat apakah dia (Balqis) mengenal; atau tidak mengenalnya lagi” (41). Maka ketika dia (Balqis) datang, ditanyakanlah (kepadanya), “serupa inikah singgasanamu?” dia (Balqis) menjawab, “seakan-akan itulah dia.”(Dan dia Balqis berkata), “kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (42).

Dan kebiasaannya menyembah selain Allah mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), sesungguhnya dia (Balqis) dahulu termasuk orang-orang kafir (43). Dikatakan kepadanya (Balqis), “masuklah ke dalam istana.” Maka ketika dia (Balqis) melihat (lantai istana) itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya (penutup) kedua betisnya. Dia (Sulaiman) berkata, “sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca.” Dia (Balqis) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah berbuat zhalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam ”(44).

Mengetahui bahasa orang lain atau bahasa asing tentunya akan mempermudah siapa pelakunya baik itu untuk hubungan bisnis atau apa saja yang yang memerlukan tanggapan orang lain, dengan mengetahui bahasa orang lain tentunya pemahaman nya juga bertambah baik dari segi budaya,gaya Dll nya itu semua akan mudah di sebabkan fahamnya terhadap bahasa

Oleh : Candra Ali Kaputra

editor
editor

salam hangat

Leave a Comment