Modernis.co, Jakarta – Kecanggihan teknologi saat ini mengakibatkan hampir semua aktifitas terkait dengan internet, termasuk dalam hiburan. Game online adalah salah satu hiburan yang sangat disukai oleh remaja untuk mengurangi rasa penat dan stres. Jika aktifitas ini berlebihan akan mengakibatkan adiksi yang berdampak negatif bagi kehidupan remaja. Penulisan ini bertujuan membahas dampak game online terhadap kesehatan anak remaja.
Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dampak negatif dari game online kebanyakan terjadi pada masa remaja. Penulisan ini menyimpulkan bahwa dampak negatif dan positif dari kecanduan game online terjadi pada 5 aspek seperti, aspek kesehatan, aspek psikologis, aspek akademik, aspek sosial dan aspek keuangan. Maka dari itu perlu adannya penanganan cara memporsi bermain game online agar seseorang terhindar dari kecanduan game online yang menyebakan rusaknya kesehatan mental.
Perkembangan teknologi di era globalisasi yang semakin pesat membuat begitu banyaknya perubahan teknologi salah satunya game online. Game online merupakan suatu bentuk permainan elektronik yang terhubung dengan jaringan internet dan dimainkan melalui perangkat komputer, ponsel pintar, konsol game, laptop, dan perangkat game lainnya serta bersifat multiplayer atau dapat dimainkan oleh banyak pengguna di waktu yang sama.
Game online sebagai multimedia dapat membuat ketertarikan yang tinggi pada penggunanya terutama game online yang mempergunakan interaksi. Namun, ketertarikan ini dapat menimbulkan kecanduan yang berdampak pada perubahan sosial. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak menjadi dewasa. Pada masa remaja sering kali muncul dorongan untuk mengetahui dan mencoba hal-hal baru. Seperti game online, remaja dianggap lebih rentan terhadap kecanduan game online ketimbang orang dewasa. Masa remaja yang berada pada periode ketidakstabilan, lebih mudah terjerumus terhadap percobaan hal-hal baru.
Kecanduan bermain game online salah satu dampak dari perkembangan zaman yang tidak terkontrol dengan baik. Kecanduan game online adalah menggunakan permainan secara berlebih dan dalam waktu yang lama. Bahkan World Health Organisation (WHO) sudah mengkategorikan kecanduan bermain game sebagai salah satu gangguan mental. Selular (2019) menyebutkan bahwa sebanyak 2,3 miliar orang di seluruh dunia memainkan game online dan di Indonesia juga terdapat 52 juta orang memainkan game online.
Hal ini menjadikan Indonesia di urutan ke-17 pengguna game online di dunia. Pengguna game online terbanyak berada pada usia remaja. Maraknya game online ini memberikan pengaruh negatif apabila kita tidak bijaksana dalam penggunaan aplikasi online game tersebut. Kondisi lingkungan dalam hal ini teman sangatlah berpengaruh pada remaja, hal ini dikarenakan banyaknya permainan di kalangan anak muda atau remaja sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua akan prestasi belajar anaknya.
Orang tua khawatir semakin anak diberikan akses untuk penggunaan gawai maka terbuka juga kemungkinan anak-anak menyalahgunakan gawai untuk permainan game online. Selain berdampak pada aspek akademik, adiksi game juga berdampak pada aspek psikologis, hubungan sosial, Kesehatan, dan keuangan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mendiskusikan apa saja pengaruh negatif game online bagi remaja dari berbagai artikel ilmiah yang diterbitkan di Indonesia.
Mengingat game online ini merupakan salah satu hiburan yang banyak digemari oleh semua kalangan terutama remaja, sehingga terkadang menjadi teradiksi, maka peneliti membatasi kajian pada pengaruh negatifnya saja dan mengesampingkan segi positifnya.
Pemahaman Mengenai Game Online
Game online merupakan suatu permainan yang dimainkan oleh banyak orang dari berbagai penjuru dunia di waktu yang sama dan terhubung melalui jaringan internet menurut Harun & Arsyad. (dalam Fadila, dkk., 2022 : 18). Game diartikan juga sebuah kompetisi fisik atau mental, menurut aturan tertentu, untuk kesenangan hati, rekreasi, atau untuk memenangkan sebuah hadiah game online adalah permainan yang dimainkan secara bersamaan secara real timewalaupun dimainkan ditempat terpisah. Permainan ini harus dalam suatu jaringan internet atau Local Area Network (LAN). Game online merupakan teknologi masa kini yang sangat mudah diakses melalui berbagai macam alat elektronik.
Jenis Game Online
Game online dapat dikelompokkan berdasarkan genre yaitu MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game), MMORTS (Massively Multiplayer Online Real Time Strategy), MMOFPS (Massively Multiplayer Online First Person Shooter), dan lain sebagainya. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis game online menurut Ramadhani. (dalam Fadila, dkk., 2022 : 19-20):
MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game) Yaitu jenis game online yang dimana cara bermainnya memerankan suatu karakter fiksi dan harus berinteraksi sosial seperti di dunia nyata yang bertujuan membangun sebuah alur cerita yang sudah ditentukan.
Biasanya setiap karakter mempunyai kemampuan berbeda dan cara meningkatkan kemampuan tesebut pemain harus melakukan banyak misi Contoh game online MMORPG ialah Ragnarok Online, Final Fantasy, Assassin Creed, Gashin Impact, dan lain-lain.
MMORTS (Massively Multiplayer Online Real Time Strategy) Berbeda dengan MMORPG, game online dengan genre ini mengharuskan para pemainnya ahli dalam bidang strategi perang. Hal yang menonjol dari permainan ini adalah pemain diberikan sebuah wilayah dimana mereka harus mengolah dan membangun bangunan, memperkuat teknologi, serta pengolahan sumber daya alam di wilayah tersebut sebaik mungkin agar dapat bertahan dari serangan musuh. Contoh game online MMORTS adalah WarCraft, Red Alert, Age of Empires, dan lain sebagainya.
MMOFPS (Massively Multiplayer Online First Person Shooter) Game onlineini mengambil perspektif atau sudut pandang orang pertama layaknya pandangan mata kita. Jadi permaianan ini seolah-olah kita yang ada didalam game nya. Game online ini mengedepankan senjata api sebagai main weapon-nya, dimana para pemainnya baik sendirian atau beregu saling membunuh pemain lainnya untuk memenangkan misi. Oleh karena itu, para pemainnya dituntut mempunyai skill berperang yang mumpuni, pandai membaca strategi lawan, dan mempunyai penglihatan, pendengaran, dan refleks yang bagus. Contohnya Point Blank, Call of Duty, Battlefield, Counter Strike, PUBG, dan sebagainya.
Dampak Game Online Terhadap Kesehatan Anak Remaja
Kecanduan game online dapat memberikan dampak negatif atau bahaya bagi remaja yang mengalaminya. Dampak yang akan muncul akibat kecanduan game online meliputi lima aspek, antara lain aspek kesehatan, aspek psikologis, aspek akademik, aspek sosial, dan aspek keuangan menurut Novrialdy. (dalam Gofar., 2023 : 646).
Aspek Kesehatan
kecanduan game online pada remaja mengakibatkan kesehatan remaja menurun, mereka yang kecanduan game online sering kali melupakan waktu makan, waktu tidur dan tidak suka berolahraga mengakibatkan daya tahan tubuh mereka lemah.
Aspek Psikologis
Banyaknya adegan game online yang menunjukan tindakan kriminal dan kekerasan, seperti: perkelahian, perusakan, dan pembunuhan secara tidak langsung telah memengaruhi alam bawah sadar remaja bahwa kehidupan nyata ini adalah layaknya sama seperti di dalam game online yang mereka mainkan. Ciri-ciri remaja yang mengalami gangguan mental akibat pengaruh game online, yakni mudah marah, emosional, dan mudah mengucapkan kata-kata kotor. (Gofar., 2023 : 646).
Aspek Akademik
Usia remaja berada pada usia sekolah yang mengharuskan mereka berperan menjadi seorang siswa yang giat belajar, namun dampak dari kecanduan game online mengakibatkan performa akademiknya menurun, dikarenakan setelah remaja bermain game online mereka sering lupa waktu dan malas untuk belajar tak jarang remaja tidak mengerjakan pr sekolah, justru mengerjakannya di sekolah dengan cara mencontek ke temannya. (Gofar., 2023 : 646).
Aspek Sosial
Beberapa game online memiliki fitur pembentukan avatar atau karakter yang diinginkan pengguna game online, mengakibatkan beberapa gamer kehilangan jati dirinya sebagai manusia lantaran mereka menemukan sosok yang di inginkannya dalam game online tersebut. (Gofar., 2023 : 646).
Aspek Keuangan
Game online berbeda dengan game offline, lantaran game online tak hanya memerlukan device atau perangkat untuk bermain akan tetapi memerlukan kuota atau akses internet agar bisa memainkan game online tersebut. Tak jarang seorang remaja menghabiskan puluhan juta perbulannya dalam bermain game online untuk membeli kuota, voucher game, karakter yang ada dalam game online tersebut. ( Gofar., 2023 : 646).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Game Online Terhadap Anak Remaja
Menurut Smart (Dalam Irawan., 2021 : 11-12), mengemukakan bahwa seseorang suka bermain game online dikarenakan terbiasa bermain game online melebihi waktu. Beberapa orangtua menjadikan bermain game online sebagai alat penenang bagi anak dan apabila hal itu dilakukan secara berulang-ulang maka anak tersebut akan terbiasa bermain game online adalah sebagai berikut:
Kurang Perhatian dari Orang- orang Terdekat.
Beberapa orang berfikir bahwa mereka dianggap ada jika mereka mampu menguasai keadaan. Mereka merasa bahagia jika mendapatkan perhatian dari orang- orang terdekatnya, terutama ayah dan ibu. Dalam rangka mendapatkan perhatian, seseorang akan berperilakuyang tidak menyenagkan hati orangtuanya. Karena dengan berbuat demikian, maka orangtua akan memperingatkan dan mengawasinya.
Depresi
Beberapa anak remaja menggunakan media untuk menghilangkan rasa depresinya, diantaranya degan bermain game online. Dan dengan rasa puas yang ditawarkan game online, maka lama kelamaan anak remaja akan menjadi kecanduan game online.
Kurang Kontrol
Orang tua yang memanjakan anak remaja dengan fasilitas teknologi yang berlebihan, efek kecanduan akan sangat mungkin terjadi. Anak remaja yang tidak terkontrol biasanya akan berperilaku berlebihan.
Kurang Kegiatan
Menganggur adalah kegiatan yang tidak menyenangkan terutama bagi anak remaja. Dengan tidak adanya kegiatan maka bermain game online sering dijadikan pelarian yang dicari.
Lingkungan
Perilaku seseorang tidak hanya terbentuk dalam keluarga. Saat di sekolah, bermain dengan teman-teman itu juga dapat membentuk perilaku seseorang. Artinya meskipun seseorang tidak dikenalkan terhadap game online di rumah, maka seseorang akan kenal dengan game online karena pergaulannya.
Pola Asuh
Pola asuh orangtua sangat penting bagi perilaku anak remaja. Maka sejak dini orang tua harus berhati-hati dalam mengasuh anaknya. Karena kekeliruan dalam pola asuh maka suatu saat anak akan meniru perilaku orang tuanya.
Upaya Pencegahan Kecanduan Game Online Terhadap Anak Remaja
Menurut Soebastian (Dalam Anggraini, dkk., 2022), menjelaskan individu yang mengalami kecanduan, jika kecanduan itu tidak segera diatasi dengan benar akan menimbulkan tidak terkontrolnya diri karena tidak bisa mengurangi waktu bermain sehingga menyebabkan hubungan sosial menjadi terhambat selain itu menyebabkan terabainya tugas remaja. Beberapa upaya pencegahan kecanduan game online antara lain attention switching, dissuasion, education, parental monitoring dan resource restriction menurut Xu, Turel, & Yuan. (Dalam Noviarldy., 2019 : 152).
Attention Switching
Adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengalihkan perhatian pemain dari keterlibatan yang berlebihan terhadap game online . Attention switching memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan dan pencegahan dampak negatif pada kecanduan game online. Kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga dapat membuat remaja tidak terlalu fokus pada game online dan dapat mengurangi tingkat bermain serta pada akhirnya mengurangi tingkat kecanduan game online. Untuk itu, penting bagi orang yang berada di sekitar remaja (significant others) memahami potensi, bakat, maupun minat dalam hal pengalihan perhatian dalam mencegah kecanduan game online menurut Xu, Turel, & Yuan. (Dalam Noviarldy., 2019 : 152).
Dissuasion
Adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah bermain game online dengan cara memberikan nasihat, argumen, membujuk, menjelajahi sampai dalam bentuk paksaan. Istilah ini erat kaitan tindakan persuasif. Hal ini merupakan sebuah praktik umum yang dilakukan oleh kekuatan eksternal (regulator, orang tua, guru, dan teman) untuk pencegahan perilaku yang tidak diinginkan. Seperti yang diketahui bahwa para pecandu game online memiliki rasionalitas terdistorsi menurut Zhou, Yuan, & Yao. (Dalam Noviarldy., 2019 : 152 ). Dan persuasi adalah salah satu cara potensial untuk membentuk dan menjadi counter terhadap rasionalitas yang terdistorsi.
Education
Menurut Xu, Turel, & Yuan ( Dalam Noviarldy., 2019 : 152). Education mengacu pada pengetahuan atau fokus upaya pendidikan yang bertujuan pada kognisi seseorang. Sebagai lawan dari dissuasion yang merupakan upaya aktif melawan yang ada pada ranah kognitif seseorang, education sebagian besar ditujukan untuk membangun dasar kognitif yang baik dan dapat dikelola sendiri Artinya, individu harus aktif dalam memastikan dirinya agar terhindar dari kecanduan game online (misalnya, dengan membaca artikel surat kabar atau menonton berita TV tentang topik tersebut).
Selain itu, dibutuhkan juga dorongan dari lingkaran sosial agar upaya ini dapat berjalan dengan baik. Sekolah sebagai sarana pendidikan dapat memberikan bantuan dari upaya tersebut. Sekolah dapat melakukan intervensi dengan mempromosikan perilaku positif sebagai bentuk pencegahan kecanduan game online. Remaja yang masih dalam usia sekolah bisa mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang baik di sekolah. Upaya yang dilakukan sekolah untuk mencegah perilaku kecanduan merupakan upaya yang efektif dan efisien menurut Griffin & Botvin. (Dalam Noviarldy., 2019 : 153).
Parental Monitoring
Adalah upaya yang dilakukan orang tua dalam memperhatikan anaknya Orang tua memegang peranan penting dalam pencegahan perilaku bermasalah remaja terutama kecanduan. komunikasi orang tua terhadap anak remaja tentang penggunaan internet merupakan cara yang efektif untuk mencegah kecanduan internet. Hal ini bisa menjadi indikasi bagaimana perlunya jalinan komunikasi yang baik antara orang tua dan anaknya. (Noviarldy., 2019 : 153 )
Resource Restriction
Adalah pembatasan berbagai sumber daya untuk bermain game online kecanduan game online dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang menyebabkan kecanduan game online adalah mudahnya akses untuk bermain game online. (Noviarldy., 2019 : 153).
Kesimpulan
Perkembangan teknologi dalam era digital ini tidak dapat dipungkiri sangat pesat adanya. Salah satu produk perkembangan teknologi yang digemari para anak remaja ialah game online. Semestinya game online dimanfaatkan oleh para anak remaja untuk hiburan tetapi yang terjadi game online dimainkan secara berlebihan, digunakan sebagai tempat untuk melarikan diri dari realitas kehidupan sehingga yang terjadi adalah kecanduan game online.
Hal ini akan berakibat buruk terhadap berbagai aspek kehidupan terutama mental anak remaja. Untuk itu, game online sebagai bentuk dari perkembangan teknologi perlu disikapi dengan bijak supaya tidak berdampak buruk bagi anak remaja. Dengan demikian remaja perlu diberikan upaya pecegahan terhadap kecanduan game online, sehingga diharapkan dapat terhindar
Daftar Pustaka
Fadila, E., Robbiyanto, S. N., & Handayani, Y. T. (2022). Pengaruh Game Online Terhadap Perubahan Perilaku dari kecanduan game online. Juga diharapkan pihak-pihak terkait dapat berkontribusi dalam melakukan berbagai upaya yang telah disampaikan. Remaja. Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan, 1(2), 17-31.
Gofar, M. (2023, February). Dampak Game Online terhadap Kesehatan Mental Generasi Z. In Gunung Djati Conference Series (Vol. 19, pp. 640-648).
Hapiyansyah, M. (2023). Dampak Negatif Permainan Game Online Terhadap Remaja. Prosiding Sains dan Teknologi, 2(1), 103-108.
Pelawi, S. (2021). Pengaruh Game Online Terhadap Psikologi Remaja. SESAWI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 3(1), 87-101.
Rohman, K. (2018). Agresifitas Anak Kecanduan Game Online. Martabat, 2(1), 155-172.
Irawan, S. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecanduan Game Online Peserta Didik. Jurnal Konseling Gusjigang, 7(1).
Novrialdy, E. (2019). Kecanduan Game Online Pada Remaja: Dampak Dan Pencegahannya. Buletin Psikologi, 27(2), 148-158.
Anggraini, S., & Yanto, A. R. (2022). Edukasi Pencegahan Bahaya Kecanduan Game Online Pada Remaja Di Smpn Alok Maumere. J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(8), 1645-1652.
Martiani, R. (2022). Hubungan Antara Kecanduan Game Online Dan Kesehatan Mental Pada Remaja (Usia 12-18 Tahun) Di Desa Sukajadi Kec. Sungai Rotan Kab. Muara Enim (Doctoral Dissertation, Uin Raden Fatah Palembang).
Yuliana, Y. (2022). Pentingnya Kewaspadaan Berinternet untuk Kesehatan Mental Anak dan Remaja. Jurnal Ilmu Medis Indonesia, 2(1), 25-31.
Aisyaroh, N., Hudaya, I., & Supradewi, R. (2022). Trend Penelitian Kesehatan Mental Remaja Di Indonesia Dan Faktor Yang Mempengaruhi: Literature Review. Scientific Proceedings Of Islamic And Complementary Medicine, 1(1), 41-51.
A’la Nur, R. O. Y. A. N. (2023). Pengaruh Bermain Game Online Terhadap Mental Emosional Pada Remaja Di Desa Buluh Rampai Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim).
Riswanto, M. P., & Fauziah, M. (2022, October). Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan Emosional Pada Remaja Yang Kecanduan Game Online. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (Vol. 2).