Modernis.co, Jakarta – Polemik soal ketidakjelasan mengenai investor yang akan masuk dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) mendapatkan kritik tajam dari Profesor Rocky Gerung.
Rocky bahkan secara tajam mengatakan bahwa pembangunan IKN oleh Jokowi akan mendapatkan bantuan dari tokoh legendaris cerita rakyat Bandung Bondowoso.
“IKN kelihatannya itu akan, Jokowi akan minta bantuan Bandung Bondowoso untuk bikin IKN,” kata Rocky sebagaimana yang dilihat modernis.co, Selasa (20/11/2023).
Rocky melanjutkan bahwa semua orang tahu bahwa keadaan dunia dan soal isu lingkungan serta kondisi stabilitas politik yang sedang berlangsung di Indonesia yang justru akan membatalkan para investor dalam mengincar IKN.
“Jokowi karena mimpinya sudah betul-betul delusi, makanya dia akan ngigau, kayak orang ngigau,” ucap Rocky.
Pernyataan Jokowi soal letter of intent (LOI) yang sudah menumpuk dari kalangan Investor bagi Rocky adalah bentuk sekedar jawaban dari para investor untuk menghormati Jokowi.
“Jadi sebetulnya kondisi-kondisi primer di Indonesia ini, itu lebih dipahami oleh investor asing tuh, dan Jokowi enggak paham bahwa dia ngibul pun investor asing akan bilang iya,” jelasnya
Rocky melanjutkan bahwa Jokowi di depan investor sudah terkenal sebagai tukang ngibul karena itu investor asing juga melakukan hal yang sama terhadap Jokowi di forum-forum internasional.
“Jokowi kehilangan kemampuan bahkan untuk mewujudkan yang kita sebut sebagai legasi utamanya, karena itu Pak Jokowi mending tutup aja itu IKN, bilang bahwa nanti ketika Gibran sudah bisa jadi presiden di tahun 320, nah itu baru kira-kira dilanjutkan,” ujarnya.
“Jadi sebetulnya ini (IKN) jadi olok-olok tuh, daripada malu nanti pak Jokowi, ini tinggal bulan Februari (2024), Jokowi jadi lame duck (bebek lumpuh) habis selesai dia, tuh,” lanjutnya.
Rocky gerung menambahkan bahwa legitimasi terhadap pembangunan IKN sudah tidak ada di pemerintahan Jokowi saat sekarang ini, justru akan menjadi beban bagi pemerintahan berikutnya, karena itu ia setuju jika pembangunan universitas dan sekolah-sekolah di IKN tetap diteruskan. (MA)