Cegah Covid-19 pada Bumil dan Busui, Mahasiswa PMM UMM 19 Adakan Edukasi

bumil busui

Modernis.co, Jombang – Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 19 mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai Pencegahan Covid-19 dan penjelasan ‘Rapid Test’ hingga cara memperoleh pengobatan kepada masyarakat Desa Peterongan, Kecamatan Peterongan, Kota Jombang, Jawa Timur, Senin, (13/02 2020).

Ketua koordinator penyuluhan Dela Hesti menerangkan, penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada Ibu hamil dan Ibu menyusui guna mencegah penularan dari ibu terhadap janin maupun bayinya.

“Penyuluhan ini adalah kegiatan ketiga kami dari rangkaian acara PMM. Kami sengaja memilih materi tentang Covid-19 dengan lebih spesifik ke penjelasan Rapid test atau yang disebut tes cepat Covid-19,” terangnya.

Dela menambahkan masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang Rapid test, baik itu cara kerjanya, kegunaannya, dan makna atau hasil interpretasi dari alat tes kesehatan rapid test tersebut.

Rapid test atau tes serologis adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sampel darah dari ujung jari. Setelah itu, sampel darah akan diteteskan ke alat rapid test untuk mengetahui apakah darah mengandung antibodi yang menandakan orang tersebut sedang atau pernah mengalami infeksi suatu virus atau tidak. Kendati demikian hasil rapid yang reaktif tidak selalu positif Covid-19 sehingga tidak dapat dijadikan dasar diagnosis.

Untuk pemeriksaan yang lebih akurat, dibutuhkan pemeriksaan lanjutan menggunakan metode swab dan tes PCR. Saat ini yang tengah menjadi perbincangan publik adalah biaya rapid test. Menurut Surat Edaran Nomor HK.02.02/I/2875/2020 Kemenkes, batasan tarif tertinggi untuk pemeriksaan Rapid Test Antibodi adalah Rp150.000.

“Selain mengangkat topik rapid test, kami juga memberi edukasi kepada ibu hamil tentang cara memutus rantai penularan Covid-19 terhadap janin yang dikandungnya (mulai dari saat hamil, persalinan, dan menyusui),” tambah Rizma selaku anggota kelompok.

Rizma menjelaskan penyuluhan ini dilakukan secara door-to-door menggunakan media cetak poster dan membagikan beberapa leaflet kepada warga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

PMM merupakan program kegiatan pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) kampus UMM.

Kegiatan ini diawasi dan dibimbing langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Setyo Wahyu S, SE., ME dan dilakukan selama kurang lebih 40 hari. (HNN)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment