Budaya Wakaf Era Emas Umat Islam

budaya wakaf

Modernis.co, Malang – Salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt yang berhubungan dengan harta benda yaitu wakaf.  Amalan wakaf sangat berarti di dalam kehidupan sosial terutama di bidang ekonomi. Wakaf merupakan salah satu cara dalam Islam untuk mencapai tujuan  ekonomi Islam untuk Mewujudkan kesejahteraan dalam Kehidupan.

Apakah kalian tahu apakah pengertian dari wakaf? Wakaf secara umum adalah suatu pemberian yang pelaksanaannya dengan cara menahan kepemilikan, kemudian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. 

Arti kepemilikan disini yaitu menahan barang sehingga tidak dapat dijual, diwariskan, digadaikan maupun disewakan, bagaimana cara pemanfaatannya?  Cara pemanfaatannya yaitu sesuai dengan kehendak dari pemilik wakaf tanpa adanya  imbalan.

Wakaf juga  merupakan shadaqah jariah, yang berkontribusi pada perkembangan  aspek kehidupan sosial, ilmiah, dan budaya. Kemudian dalam sejarah Islam wakaf sangat berkontribusi pada perkembangan umat Islam dalam berbagai aspek seperti Solidaritas Sosial, Perawatan Kesehatan, Sekolah, dan Perpustakaan.

1. Solidaritas Sosial

Islam mengenakan biaya tertentu pada orang kaya untuk kerabat mereka yang membutuhkan dan untuk mencapai prinsip-prinsip solidaritas sosial. Wakaf datang sebagai fondasi tambahan untuk memperhatikan lebih Solidaritas Sosial. 

selama masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al Ayyubi, disediakan wakaf untuk memasok susu kepada ibu-ibu yang membutuhkan dan meletakkannya di salah satu gerbang benteng Damaskus. pada waktu itu ada wakaf untuk membantu orang miskin menikah, wakaf untuk menerangi jalan yang gelap, dan memperbaiki jalan dan jembatan.

2. Perawatan Kesehatan

Orang-orang Muslim yang baik dan kaya pada masa lalu mewakafkan banyak sekali dana untuk pendirian rumah sakit,  pengembangan profesi kedokteran dan farmasi. Contohnya termasuk: Rumah Sakit Al Mansouri di Mesir, dan Rumah Sakit Al Nouri di Damaskus, perawatan dan obat siap untuk setiap pasien yang membutuhkan, dan rumah sakit ini difasilitasi dengan staf yang lengkap dan juga menyediakan makan untuk pasien, dan yang lebih hebat  lagi jika pasien telah sembuh, akan diberi bantuan uang dan pakaian.

Istri Sultan Suleiman Alqanuni juga ikut mewakafkan banyak toko untuk dipakai uang yang dihasilkan toko-toko tersebut diwakafkan untuk rumah sakit. Perawatan kesehatan hewan pun telah diperhatikan oleh masyarakat Islam pada masa itu. Di kota Fez di maroko, sebuah rumah sakit didirikan untuk merawat burung.

Di Damaskus di suriah, terdapat banyak macam harta yang diwakafkan untuk merawat hewan yang sakit. bahkan di surya terdapat lahan yang diwakafkan untuk hewan-hewan tua atau cacat yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Termasuk tanah padang rumput di Damaskus stadion kota dan alun-alun Marjah pada saat ini.

3. Sekolah

Pembangunan sekolah adalah salah satu lembaga amal yang paling penting, dan salah satu sekolah terbaik yang disediakan oleh Yayasan Wakaf, adalah sekolah-sekolah yang didirikan dan diwakafkan oleh Menteri (Nizam al-Mulk), dimana dia tidak meninggalkan kota tanpa sekolah tinggi. 

Wakaf yang paling terkenal di antaranya adalah  sekolah Baghdad (yang merupakan universitas sesuai istilah zaman sekarang) dan Imam al-Ghazali pernah mengajar pada sekolah teesebut. Dan sekolah tinggi Naysabur yang imamnya Syekh Al-Ghazali, yaitu Imam Al-Juwayni pernah mengajar di sana. 

Di antara universitas terkenal yang masih berlanjut sampai sekarang, Universitas Al-Azhar, serta Universitas Al-Qarawiyyin di Maroko dan Universitas Zaytuna di Tunisia. Di era Almohad, sebagian besar bangunan di kota Fez merupakan wakaf  untuk membiayai Universitas Al- Qarawiyyin.

4. Perpustakaan

beradab yang makmur seperti sekarang ini tidak mungkin terwujud tanpa perpustakaan yang telah tersebar di seluruh dunia Islam, jarang menemukan sekolah yang tidak memiliki perpustakaan di sebelahnya, kemudian  perpustakaan umum yang diwakafkan oleh orang-orang baik dan untuk melayani siswa yang berasal dari masyarakat miskin, kita tidak bicara tentang perpustakaan pribadi yang ada di sebagian besar rumah, seperti halnya di kota  Cordoba.

Perpustakaan umum pada zaman itu memiliki ruang untuk membaca, ruang belajar dan penelitian, sekelompok transkrip yang menyalin buku-buku penting, dan ada yang tugasnya menjilid buku supaya awet. Ada dua puluh perpustakaan umum di Cordoba saja, sedangkan untuk perpustakaan pribadi, sudah cukup untuk menyebutkan perpustakaan Khalifah Umayyah al-Hakam bin Abdul Rahman al-Nasir, yang berjumlah empat ratus ribu jilid.

Ini adalah beberapa contoh wakaf pada masa lalu umat Islam, dan faktanya bahwa budaya wakaf melampaui semua aspek kehidupan pada era emas umat Islam, dan harapannya umat Islam pada zaman sekarang bisa membudayakan wakaf lagi supaya dapat mendukung kekuatan ekonomi supaya terwujudnya kesejahteraan dalam Kehidupan masyarakat.

Oleh: Siti Nuril Wahyuni (Penerima Beasiswa Muamalat) 

editor
editor

salam hangat

Leave a Comment