Inflasi dalam Ekonomi Islam

inflasi ekonomi islam

Modernis.co, Jakarta – Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang memiliki dampak yang signifikan dalam konteks ekonomi Islam. Dari perspektif syariah, inflasi dipandang sebagai hasil dari ketidakseimbangan dalam sistem ekonomi yang dapat memengaruhi distribusi kekayaan dan keadilan sosial. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang inflasi dalam ekonomi Islam memiliki nilai penting dalam mengelola keuangan, bisnis, dan kebijakan ekonomi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Konsep inflasi dalam ekonomi Islam akan memahami dampaknya, serta mengeksplorasi pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam mengelola inflasi. Sehingga bermanfaat dan menjadi kontribusi positif dalam pengembangan ekonomi Islam yang berkelanjutan.

Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga-harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang signifikan. Saya akan menjelaskan apa yang menjadi penyebab inflasi, dampaknya bagi ekonomi, dan bagaimana hal ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Menurut Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) mendefinisikan inflasi dalam Inflation Targeting Framework. Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus-menerus.

Dwi Eko Waluyo

Inflasi merupakan satu di antara bentuk penyakit-penyakit ekonomi yang sering timbul dan dialami hampir di seluruh negara. Kecenderungan dari kenaikan harga-harga pada umumnya serta terjadi secara terus-menerus. Teori ini dikemukakan dalam buku beliau yang berjudul Teori Ekonomi Makro, terbitan tahun 2002.

Sadono Sukirno

Sadono Sukirno menyebut inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Pernyataan ini dinyatakan pada tahun 2002 dalam bukunya yang berjudul Makro Ekonomi.

Al-Maqrizi menyatakan bahwa peristiwa inflasi merupakan sebuah fenomena alam yang menimpa kehidupan seluruh masyarakat di seluruh dunia sejak masa dahulu hingga sekarang.

Al-Maqrizi menegaskan bahwa inflasi terbagi menjadi dua:

1. Natural Inflation: Menurut Al-Maqrizi ketika suatu bencana alam terjadi, berbagai bahan makanan dan hasil bumi lainnya mengalami penurunan yang sangat drastis dan terjadi kelangkaan. Di lain pihak, karena sifatnya yang sangat signifikan dalam kehidupan, permintaan terhadap berbagai barang itu mengalami peningkatan. Harga-harga membumbung tinggi jauh melebihi daya beli masyarakat. (Adiwarman Karim, 2014 : 425). Al-Maqrizi mengatakan bahwa inflasi ini adalah inflasi yang diakibatkan oleh turunnya Penawaran Agregatif (AS) atau naiknya Permintaan Agregatif (AD). (Adiwarman Karim, 2006 : 140).

2. Human Error Inflation yaitu Selain karena faktor alam inflasi disebabkan oleh kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia. Inflasi ini dikenal dengan istilah human error inflation atau False Inflation.

Hal ini juga terdapat dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum : 41 “Telah tampaklah kerusakan di darat dan di laut disebebabkan karena perbuatan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Menurut Al-Maqrizi inflasi yang terjadi akibat kesalahan manusia antara lain korupsi dan administrasi yang buruk, pajak yang berlebihan dan peningkatan sirkulasi mata uang uang.

Faktor Penyebab

1.  Permintaan yang Tinggi

Ketika permintaan konsumen melebihi pasokan barang dan jasa, hal ini dapat memicu kenaikan harga secara keseluruhan.

2.  Biaya Produksi Naik

Kenaikan biaya-biaya produksi seperti tenaga kerja, bahan baku, atau biaya pengangkutan dapat menyebabkan produsen menaikkan harga jual produknya.

3.  Kebijakan Moneter

Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengendalikan jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga dapat mempengaruhi tingkat inflasi.

Dampak Inflasi

1. Daya Beli Menurun

Dengan adanya inflasi, uang yang dimiliki oleh individu akan berkurang nilai riilnya, sehingga daya beli pun akan menurun.

2. Investasi Merugi

Nilai investasi dapat tergerus akibat inflasi yang tinggi, terutama investasi dalam bentuk obligasi atau tabungan dengan bunga tetap.

3. Pengangguran Meningkat

Inflasi yang tinggi dapat mengakibatkan perekonomian lesu, sehingga perusahaan cenderung untuk melakukan pemangkasan tenaga kerja. 

Cara Menghadapi Inflasi

1. Evaluasi Portofolio Keuangan

Perhatikan kembali investasi dan aset keuangan Anda agar dapat mengurangi dampak inflasi.

2. Investasi pada Harta Riil

 Investasi dalam properti atau logam mulia dapat menjadi pelindung nilai dari inflasi.

3. Peningkatan Pendapatan

Upayakan untuk meningkatkan sumber pendapatan agar dapat mengimbangi dampak inflasi terhadap keuangan pribadi.

4. Kebijakan Moneter yang Seimbang

Pemerintah dan otoritas moneter harus menjalankan kebijakan moneter yang seimbang, sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Hal ini mencakup pengaturan suku bunga, pengendalian jumlah uang yang beredar, dan pengawasan terhadap sistem keuangan.

5. Peningkatan Produksi

Mendorong peningkatan produksi dan penyediaan barang dan jasa yang cukup dalam masyarakat. Prinsip ekonomi Islam menekankan pentingnya produktivitas dan penyediaan kebutuhan masyarakat dengan cara yang adil dan berkelanjutan.

6. Pengawasan Terhadap Spekulasi

Mengendalikan spekulasi dan transaksi keuangan yang dapat memicu inflasi berlebih. Prinsip-prinsip syariah menekankan pentingnya transaksi yang jujur dan bertanggung jawab. 

7. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Mendorong pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya stabilitas ekonomi, keuangan yang bertanggung jawab, dan konsumsi yang bijaksana. 

8. Distribusi Kekayaan yang Adil

Memastikan distribusi kekayaan yang adil dan merata dalam masyarakat. Prinsip ekonomi Islam menekankan pentingnya keadilan dalam distribusi kekayaan dan pencegahan monopoli.

Pendekatan-pendekatan tersebut mempertimbangkan aspek-aspek ekonomi dan keuangan Islam, serta prinsip-prinsip syariah yang mendorong keseimbangan, keadilan, dan keberkahan dalam semua transaksi ekonomi.

Dikutip dari  https://mediacenter.luwukab.go.id/kendalikan-inflasi-daerah-pemkab-luwu-gelar-pasar-murah/, Kabupaten  luwu  mengadakan  pasar  murah  pada  bulan  November  2023 dalam upaya  pengendalian  Inflasi  Daerah. Pemerintah Kabupaten Luwu merupakan salah satu daerah yang tingkat inflasinya dapat dikendalikan, sehingga Kementerian Keuangan RI memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Luwu berupa Dana Insentif Fiskal sebesar Rp. 9,9 miliar. 

Inflasi daerah dapat terkendali berkat kolaborasi dan kerja sama yang baik dari seluruh OPD yang terkait dengan sektor ekonomi dan perdagangan serta dukungan pemangku kepentingan lainnya. 

Tingkat Inflasi 

1. Inflasi Ringan

Tingkat kenaikan harga relatif rendah, biasanya kurang dari 5% per tahun.

2. Inflasi Sedang

Tingkat kenaikan harga mencapai 5-10% per tahun.

3. Inflasi Berat

Tingkat kenaikan harga sangat tinggi, bisa mencapai puluhan hingga ratusan persen per tahun.

Oleh: Rustam, Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Palopo

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment