Modernis.co, Jakarta – Mau gak mau orang tua harus siapkan anak lawan bullying, termasuk ketika di sekolah. Fenomena satu ini emang gak diharapkan terjadi, tapi semua harus disiapkan.
Tindakan Bullying tuh real, dampaknya bisa ngancurin si anak hari itu, bahkan sampai dia dewasa. Luka bullying kadang bukan cuma di fisik, tapi di ingatan anak.
Bahkan bullying di sekolah itu juga real dan bikin korbannya jadi gak nyaman banget. Sebagai ortu, kamu pasti enggak mau kan kalau anak kesayanganmu jadi korban atau bahkan pelaku?
Nah, enggak perlu panik! Ada beberapa trik jitu yang bisa kamu terapin dari sekarang biar anak kamu ready menghadapi situasi menyebalkan ini. Simak yuk!
1. Bangun Kepercayaan Diri
Gak bisa dimungkiri, anak yang pede (percaya diri) sering kali enggak jadi target utama bully. Ajak anak kamu menemukan passionnya, entah itu di olahraga, seni, public speaking, acting, atau teknologi.
Ketika mereka jago di satu bidang, skill ini bisa jadi booster buat rasa percaya dirinya. Ini ngomong realita aja yak, kalau anak dahh punya skill tertentu, dia bakalan dapat perhatian lebih nih dari orang lain bahkan gurunya.
Akhirnya dia akan lebih sering diajak kolaborasi oleh orang lain di sekitarnya. Sehingga ini membuka peluang besar untuk anak menjadi andalan atau setidaknya tidak merasa sendirian.
Tapi sepanjang prosesnya, tetap puji usahanya, bukan cuma hasilnya. Vibes positif dari rumah itu penting banget! Bisa ngebangun kepercayaan anak.
2. Ajarkan Batasan Diri dan Kata “Tidak”
Next level-nya, anak kamu harus tahu hak-haknya dan kapan harus bilang “Tidak” (No) dengan tegas. Ini enggak cuma soal bullying fisik, tapi juga verbal dan cyberbullying.
Bikin skenario di rumah. Contohnya: “Kalau ada teman yang maksa ambil bekalmu, kamu harus bilang apa?” Latih mereka buat enggak ragu menolak ajakan yang bikin enggak nyaman. Ingat, menghargai diri sendiri itu enggak egois!
Kalau ada anak yang kelihatannya mau gangguin, kamu bisa bergeser ke tempat lain. Kalau masih disamperin, kamu bisa kok nyamperin tempat yang cukup ramai atau ada guru di sekitarnya.
3. Jadi “Teman Curhat” Terbaik
Komunikasi itu pondasi! Buka line komunikasi biar anak kamu nyaman cerita apa pun yang terjadi, sekecil apa pun itu. Enggak usah interogasi kayak detektif, Guys. Cukup dengarkan tanpa judge (menghakimi).
Tanyakan hal-hal santai, misalnya: “Gimana tadi sekolahnya? Ada kejadian seru gak hari ini?” Kalau anak udah nyaman, mereka pasti enggak akan nutupin kalau ada masalah kayak bullying. Kehadiranmu itu support system utama!
4. Kenalkan Konsep “Power in Numbers”
Ajarin anak kamu kalau sendirian itu rawan, tapi bersama itu kuat. Enggak perlu jadi gang, tapi ajak mereka buat punya beberapa teman dekat yang bisa saling jaga.
Jelaskan juga kalau melawan bullying itu enggak harus dengan kekerasan. Kadang, cukup dengan walk away atau mencari bantuan orang dewasa segera. Intinya, mereka harus tahu ke mana mencari back-up saat keadaan lagi gak oke.
5. Pahami Cyberbullying dan Digital Footprint
Bullying zaman sekarang enggak cuma di kantin atau lapangan, tapi juga di smartphone! Edukasi anak kamu soal cyberbullying. Ingatkan mereka buat hati-hati banget dengan apa yang mereka posting atau share, karena digital footprint itu stay selamanya.
Ajarkan aturan emas online: jangan pernah menulis atau mengirim sesuatu yang enggak akan berani mereka katakan langsung di depan orangnya. Proteksi online itu sama pentingnya dengan proteksi offline!
Menyiapkan anak menghadapi bullying itu proses jangka panjang. Intinya, berikan mereka cinta, support, dan skill yang cukup buat menghadapi dunia nyata. Dengan persiapan yang matang, anak kamu pasti bisa survive dan jadi pribadi yang tangguh!
Itulah beberapa tips untuk ngajarin anak cara menghindari perilaku bullying di sekolah. Udah siap jadi ortu super keren? Good luck guys! (IF)