Dewasa ini bibir mencibir marak bergentayang
Jari-jari berbicara tanpa khawatir kepalan tangan
Licik bersembunyi pada tabir tekhnologi
Sapu rata tak peduli tua muda
Berbekal kita semua setara
Mereka itu berlomba-lomba busung dada, aku juaranya
Telukis kepala-kepala kosong bersuara bual
Lupa sedianya membaca
Enggan sekiranya mendengar
Dikiranya mereka itu opininya petuah tuan kebenaran
Sungguh peradaban ringkas kita ini
Pertiwi pincang di lautan demokrasi
Mari buka mata pakai telinga
Kasian ibu terus berjibaku
Anak-anaknya lalai pakai telinga, lupa buka mata
Ditimang kemegahan semu kejayaan
Diterbangkan pujian pemodal
Terlupa wejangan nenek moyang
Oleh: Yudhistira Muhamad (Mahasiswa di Russian University of transport)