Langit Harapan

langit harapan

Berulang kali menyuruhmu lurus

Tetap bangga dengan kasus tak putus-putus

Sampai nyilu kaki menahan tandus

Tak jua muak

Memasang muka dalam meja retorika

Mengetuk palu, mengancang takdir

Dan hanyut dalam debat kusir

Kami nikmati lumpur dari jalur pengesahan

Sekaptis menipis dalam kepungan peradaban

Terus dikepung dari hal remeh-temeh

Diputar jadi nyeleneh

Dari gaduh kekuasaan

Kami nikmati rangkaian pekik selokan sempit

Kadang disuguhi aroma munafik

Topeng-topeng bergelantungan

Di langit-langit harapan

Sekarang putih besok jadi buram

Dari merah kadang jadi hitam

Lalu apa perlu kami bayar

Langit kian padam

Kemerdekaan mungkin mimpi terlalu melenakan

Dalam bahasa rindu kami

Tancapkan tonggak juang

Mereka juga kami, yang menunggu giliran

Sampai kapan !

Karya : Awaluddin Ishak (Aktivis HMI Bener Meriah)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment