Modernis.co, Padang – Saya memulai belajar politik dengan langsung terjun ke politik praktis. Saat itu, usia saya baru 15 tahun ketika saya diajak oleh salah seorang calon anggota dewan untuk menjadi bagian dari tim pemenangannya. Kemudian, di usia 16 tahun, saya pun ikut terlibat menjadi bagian dari salah satu pasangan calon yang maju di Pilbup Cianjur.
Saya aktif menyuarakan dukungan, mendampingi kampanye ke berbagai tempat, dan memberitakan hasil pertemuan dengan masyarakat di media sosial. Semua ini saya lakukan untuk menambah pengalaman serta membangun koneksi dengan orang-orang yang memiliki kepentingan serupa.
Namun, politik tidak sesederhana itu. Setelah melewati proses demokrasi, saya berguru, mencari tahu makna sebenarnya dari politik. Dari diskusi ke diskusi, saya memahami betapa pentingnya berpolitik.
Mengapa hal ini begitu krusial? Karena dengan melek politik, kita akan mengetahui hak dan kewajiban kita sebagai warga negara. Selain itu, dengan berpolitik, kita bisa mencapai kehidupan yang kita inginkan.
Politik bukan hanya untuk orang dewasa saja. Sebagai generasi yang lahir di era 2000-an, kita juga harus mempelajarinya karena politik sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita. Kebijakan-kebijakan yang sedang dicanangkan atau sudah disahkan memiliki dampak besar. Di sektor pendidikan, misalnya, sering kali terjadi kerancuan dalam distribusi beasiswa, dan ini tidak lepas dari keputusan politik.
Generasi Zillenial sering digadang-gadang akan mewarisi Indonesia Emas 2045. Namun, jika kita buta politik, apakah kita pantas menerimanya? Bagaimana jadinya jika yang duduk sebagai pemangku jabatan adalah mereka yang tidak paham politik atau hanya memikirkan isi kantong dirinya sendiri?
Inilah pentingnya pendidikan politik sejak dini. Mengenali tahap demi tahap, serta mengambil peran sebagai bentuk partisipasi politik, akan membantu kita mewujudkan perbaikan, bukan melanjutkan kebobrokan.
Sebagai pewaris peradaban, kita harus berpartisipasi aktif dalam politik. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang sistem politik, yang pada akhirnya dapat memperkuat demokrasi.
Demokrasi yang utuh akan melahirkan generasi penerus yang berkualitas, karena orientasi kebijakannya berfokus pada peningkatan sumber daya manusia yang lebih baik, hasil dari upaya-upaya keputusan politik yang sehat.
Tidak hanya itu, keterlibatan kita dalam politik juga dapat memastikan bahwa aspirasi dan kebutuhan generasi penerus terwakili dalam kebijakan pemerintah. Partisipasi aktif dalam politik memungkinkan kita untuk mengadvokasi isu-isu penting seperti pendidikan, lingkungan, dan kesempatan kerja yang lebih baik.
Selain itu, dengan memahami dinamika politik, kita dapat menghindari manipulasi dan informasi yang menyesatkan. Politik yang sehat membutuhkan partisipasi dari semua lapisan masyarakat, terutama generasi penerus yang akan membawa perubahan signifikan di masa depan.
Jadi, mari kita mulai dengan langkah kecil, yaitu dengan belajar, memahami, dan terlibat dalam proses politik. Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa suara kita didengar dan bahwa kita memiliki peran aktif dalam membentuk masa depan negara kita.
Selain itu, pendidikan politik yang baik akan mempersiapkan kita untuk menghadapi tantangan global. Di era digital ini, informasi bergerak cepat, dan kita harus bisa memilah mana yang benar dan mana yang menyesatkan.
Pemahaman politik yang mendalam akan membantu kita berkontribusi secara positif dan kritis dalam diskusi publik, serta menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama membangun kesadaran politik demi masa depan yang lebih cerah dan demokrasi yang lebih kuat.
Oleh: Zidan Fathur Rahman (Mahasiswa Universitas Putra Indonesia)