Selamat Hari Sumpah Pemuda
Pikiran, Tindakan, Dan Karya Nyata adalah Indikasi Pemuda.
Modernis.co, Pandeglang – Jika kita merefleksikan sejenak peristiwa sejarah terbentuknya Sumpah Pemuda di seluruh penjuru Indonesia menjadi tonggak pergerakan untuk mencapai kemerdekaan republik Indonesia.
Bersatunya pemuda-pemuda Indonesia dari berbagai penjuru tanah air seperti dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusatenggara, Sulawesi, Maluku dan lain-lainnya berkumpul di jakarta untuk mendeklarasikan sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928.
Api semangat perubahan untuk mewujudkan cita-cita serta impian bangsa untuk dapat bersatu menjadi tonggak awal yang di ikrarkan dalam kongres sumpah pemuda pada 27-28 Oktober 192. Ikrar tersebut menjadi kristalisasi untuk menegaskan cita-cita berdirinya sebuah bangsa dan negara.
Seperti yang dikatakan oleh Tan Malaka bahwa Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda hal tersebut harus menjadi sebuah pegangan yang erat dalam diri setiap pemuda.
Karena hanya dengan semangat idealisme yang tinggi-lah pemuda dapat meronsktruksi problematika sosial yang gandrung akan semangat perubahan untuk mewujudkan tatanan sosial yang lebih baik yang terbebas dari Paham paham tua seperti KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme).
Bumi Pandeglang merupakan salah satu tempat yang indah dengan berbagai kekayaan alamnya, yang mempunyai gunung-gunung yang udaranya begitu sejuk dengan dikelilingi pemandangan yang indah sungguh karya seni dari sang maha kuasa.
Pandeglang mempunyai garis pantai yang cukup panjang dari ujung carita sampai dengan ujung kulon dengan begitu eloknya dan menawannya sehingga menjadikan kawasan wisata seperti tanjung lesung sebagai daya tarik investor untuk menanamkan modalnya.
Tak sampai disitu kekayaan yang terkandung di bumi Pandeglang. Pendeglang mempunyai berbagai seni budaya mulai dari pencak silat, rampak bedug, debus dan segudang kekayaan seni budaya lainnya.segudang kekayaan alam maupun
Kearifan lokal tersebut menjadi sebuah modal utama untuk dapat membuat Pandeglang sebagai daerah yang berdaulat, dan juga berfungsi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat nya.
Dalam momentum sumpah pemuda yang ke-92 tahun yang mengusung tema bersatu dan bangkit, hal inilah mesti menjadi kristalisasi semangat perubahan untuk mewujudkan Pandeglang yang berdaulat secara politik berdikari secara ekonomi serta berkepribadian secara budaya sesuai dengan gagasan trisakti Bung Karno.
Momentum sumpah pemuda bertepatan dengan perhelatan Pilkada serentak 2020 bahwa masa depan pandeglang untuk 5 tahun kedepan akan di tentukan oleh masyarakat pandeglang pada tanggal 9 Desember nanti.
Maka sebagai tanggung jawab sosial sebagai pemuda harus menerapkan sikap dan prinsip yang cerdas yaitu prinsip-prinsip objektif mempunyai sebuah penilaian yang utuh akan suatu hal, keadaan, ataupun fenomena sosial, visioner.
Artinya mempunyai pandangan jauh kedepan tentang sebuah harapan dan cita-cita dan juga yang tak kalah penting adalah prinsip gandrung akan persatuan karena prinsip tersebut sejalan dengan nilai-nilai Pancasila partisipasi pemuda dalam penentuan masa depan pandeglang kedepan cukup berpengaruh.
Karena kelompok milenial pandeglang cukup banyak maka dengan tulisan ini saya mengajak kepada seluruh pemuda dan masyarakat pandeglang dalam memontum hari sumpah Pemuda ke 92 tahun ini yang bertepatan dengan perhelatan pilkada serentak untuk dapat mempunyai prinsip.
Dengan demikian jika pemuda mempunyai prinsip yang kuat yang sejalan dan satu tarikan nafas dengan semangat perubahan maka hegemoni paham kaum tua seperti budaya kolusi korupsi dan nepotisme akan terkikis dan akan runtuh.
Saat ini, ke depan, serta seterusnya, yang harus bertanggung jawab untuk dapat menciptakan generasi yang berkualitas adalah pemerintah baik itu Eksekutif, Legislatif serta Yudikatif hal tersebut sejalan dengan Amanat UUD 1945 tentang Hak dan Kewajiban warga negara Indonesia hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak secara lengkap bunyi pasal tersebut adalah;
“Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.” (pasal 28A).
Sebagai modal untuk menghadapi kawasan ekonomi khusus, dengan demikian persaingan menjadi semakin ketat, pembangunan bertaraf internasional menjadikan tempat tinggal bagi pemuda multinasional sepeti akan adanya rencana pembangunan bandara, jalan tol dan lain sebagainya.
Untuk itu pemerintah harus benar-benar bisa mengangkat harkat dan martabat pemuda Pandeglang mengupgrade kemampuan softskill dan hardskill putera daerah, memfasilitasinya program-program strategis dan kegiatan yang berguna untuk dapat menjadikan pemuda dan masyarakat pandeglang menjadi tuan di tanah sendiri.
Oleh : Maulana Yusuf Amrullah (Kabid Organisasi DPC GMNI Pandeglang)