Modernis.co, Jakarta – Bahasa gaul yang digunakan oleh influencer pada media sosial sangatlah berpengaruh bagi masyarakat terutamanya di kalangan anak remaja, bertujuan untuk mengkaji pengaruh influencer dalam penggunaan bahasa gaul di kalangan anak remaja.
Adapun hal yang melatar belakangi munculnya fenomena bahasa gaul akibat banyaknya kata serapan, seiring meluasnya jejaring media sosial yang digunakan oleh influencer, sehingga membuat generasi milenial menjadi kurang mengidahkan kaidah kebahasaan yang baik dan benar.
Hasil yang menunjukkan bahwa, bahasa gaul berkembang seiring perkembangan zaman. Bahasa tersebut berkembang pesat di berbagai jejaring media sosial. Bahasa gaul menjadi salah satu bahasa yang sering digunakan para anak remaja untuk menjalin komunikasi di kehidupan sehari-hari dengan temannya.
Kosakata yang digunakan dalam bahasa gaul ini juga selalu berubah-ubah dan bersifat musiman, artinya sewaktu-waktu bahasa gaul ini akan hilang digantikan dengan ragam atau kosakata bahasa lainnya. Di harapkan dapat memahami aturan dalam penggunaan gaya bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan, serta dapat mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
Peran influencer terhadap penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja dapat dipahami dengan mempertimbangkan beberapa faktor latar belakang yang relevan. Daya Tarik dan Keberadaan di Media Sosial Influencer sering memiliki keberadaan yang kuat di platform media social yang populer di kalangan remaja, seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, Instagram.
Influencer memiliki jumlah pengikut yang besar dan pengaruh yang signifikan. Kehadiran influencer yang konstan dan konten yang menarik membuat remaja tertarik untuk mengikuti mereka dan terpapar pada penggunaan bahasa gaul yang mungkin digunakan oleh influencer.
Anak remaja sering mencari keanggotaan dalam kelompok sebaya dan merasa terhubung dengan mereka. Influencer yang memiliki gaya berbicara atau kosakata gaul tertentu dapat menarik perhatian remaja yang ingin merasa terhubung dengan tren dan budaya populer.
Remaja ingin merasakan sense of belonging dengan menggunakan bahasa yang serupa dengan influencer yang mereka ikuti. Inspirasi dan Model Perilaku. Influencer sering dianggap sebagai sumber inspirasi dan model perilaku oleh remaja. Influencer dapat memengaruhi remaja dalam berbagai aspek, termasuk bahasa yang digunakan. Influencer menggunakan bahasa gaul secara konsisten dan dengan gaya yang menarik, remaja dapat terinspirasi untuk mengadopsi gaya dan kosakata serupa dalam bahasa mereka. (Anindya dan Rondang, 2021:121).
Tren dan Budaya populer Influencer seringkali menjadi bagian dari tren dan budaya populer yang sedang berlangsung. Influencer dapat menciptakan tren baru atau mempopulerkan tren yang sudah ada, termasuk penggunaan bahasa gaul. Anak remaja yang ingin tetap terkini dan relevan dalam budaya populer akan mencoba mengadopsi bahasa gaul yang digunakan oleh influencer tersebut.
Bahasa gaul merupakan gaya bahasa yang muncul dari evolusi atau transformasi bahasa Indonesia dan mulai populer pada akhir tahun 1980- an. Bahasa gaul tidak memiliki struktur gaya yang jelas. Kebanyakan bahasa gaul adalah terjemahan, singkatan, dan permainan kata. bahkan terkadang Sebuah kata aneh telah muncul, yang asalnya sulit dipastikan.
Menurut (Chaer dan Agustina, 2010: 67), slang merupakan variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia. Artinya, variasi ini digunakan oleh kalangan tertentu yang sangat terbatas, dan tidak boleh diketahui oleh kalangan luar kelompok itu.
Slang dianggap ragam akrab karena gaya ujaran dicirikan dengan menggunakan kode bahasa yang bersifat pribadi dan relatif tetap dalam kelompoknya. Kosakata yang digunakan dalam slang ini juga selalu berubah-ubah dan bersifat musiman, artinya sewaktu-waktu bahasa slang ini akan hilang digantikan dengan ragam atau kosakata bahasa lainnya.
Dikutip dari (Hastuti, Soetikno dan Heng, 2020:268) bahwa remaja merupakan sebuah transisi perkembangan antara masa kanak- kanak dan dewasa yang melibatkan perubahan fisik, kognitif, emosional, sosial, dan mengambil berbagai bentuk dalam pengaturan sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda.
Santrock (dalam Hastuti, Soetikno, dan Heng, 2020) menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa yang disertai dengan interaksi antar faktor genetik, biologis, lingkungan, dan sosial; masa remaja adalah masa saat dihadapkan dengan perubahan biologis, hal-hal baru, dan tugas perkembangan baru; masa remaja menjadikan hubungan dengan teman-teman menjadi lebih dekat; masa remaja mulai memiliki cara berpikir yang abstrak dan idealis; dan masa remaja sering kali memandang dirinya mampu mengontrol dirinya sendiri.
Pengaruh Influencer dalam Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Anak Remaja
Influencer dapat memiliki peran yang signifikan dalam penggunaan bahasa gaul di kalangan anak remaja. Berikut ini adalah beberapa peran yang mungkin dimainkan oleh influencer dalam konteks ini:
- Menentukan Tren Bahasa Gaul
Influencer memiliki kemampuan untuk menciptakan tren bahasa gaul baru atau mempopulerkan frasa dan kosakata tertentu di kalangan remaja. Ketika influencer menggunakan bahasa tertentu secara konsisten, pengikut mereka mungkin tertarik untuk mengadopsinya dalam bahasa sehari-hari mereka. (Soedjito dan Saryono, 2011: 10).
- Menciptakan Kepribadian dan Identitas
Anak remaja sering mencari jati diri dan influencer dapat menjadi sumber inspirasi dalam hal ini. Bahasa gaul yang digunakan oleh influencer dapat membantu anak remaja merasa terhubung dengan kelompok atau komunitas tertentu, sehingga memperkuat identitas anak remaja.
- Memperkaya Kosakata
Penggunaan bahasa gaul oleh influencer dapat memperkaya kosakata anak remaja. Influencer dapat memperkenalkan kata-kata baru, frasa populer, atau slang yang mungkin tidak ditemukan dalam bahasa formal atau dalam lingkungan sekolah. Dapat memperluas pemahaman bahasa anak remaja dan membantu mereka berkomunikasi dengan teman sebaya. (Soedjito dan Saryono, 2011: 10)
Komunikasi dengan kelompok sebaya: Bahasa gaul sering digunakan untuk menciptakan ikatan sosial dan memperkuat hubungan dengan teman sebaya. Influencer yang menggunakan bahasa gaul dapat membantu anak remaja merasa lebih terhubung dengan kelompok sebaya dan memperkuat ikatan persahabatan.
- baca juga: Pengaruh Influencer di Era Melenial
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan bahasa gaul tidak selalu positif atau tepat. Terlalu banyak mengandalkan bahasa gaul dalam komunikasi sehari-hari dapat mengurangi kemampuan anak remaja dalam menggunakan bahasa formal dan memahami konteks yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi anak remaja untuk memahami perbedaan antara bahasa formal dan informal, serta memahami kapan dan di mana penggunaan bahasa gaul sesuai.
Faktor Penyebab Influencer terhadap Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Anak Remaja
Anggini, Afifah, dan Syaputra (dalam Arum Putri 2022:5) menyatakan bahwa penyebab maraknya penggunaan bahasa gaul saat ini disebabkan kurangnya rasa cinta terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Anak remaja menjadi harapan utama untuk dapat memajukan bangsa dari segala aspek demi perbaikan bersama.
Penggunaan media televisi, radio, koran serta internet menjadi faktor pendukung dalam ramainya penggunaan bahasa gaul. Tampak dari beberapa siaran telivisi, radio dan media sosial yang penggunaan bahasanya tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terutama tulisan-tulisan anak remaja di media sosial mereka seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, Instagram, yang dapat dilihat dan tiru oleh para anak remaja lainnya.
Umumnya para remaja menyerap kata-kata bahasa gaul tersebut dari percakapan orang-orang dewasa di sekitarnya, baik teman sebaya atau keluarga. Peran influencer dalam penggunaan bahasa gaul di kalangan anak remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
Pengaruh media sosial anak remaja saat ini sering menghabiskan waktu di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Influencer di platform-platform ini memiliki daya tarik besar bagi anak remaja sebagai sumber inspirasi dan hiburan. Influencer juga memperkenalkan banyak istilah dan frasa baru dalam bahasa gaul yang kemudian diadopsi oleh anak remaja.
Identitas dan identifikasi kelompok anak remaja cenderung mencari identitas dan identifikasi dalam kelompok sosial mereka. Penggunaan bahasa gaul dan istilah- istilah populer dapat menjadi bentuk pengakuan dan pemahaman dari kelompok sebaya mereka. Influencer sering menampilkan gaya hidup yang diidolakan oleh anak remaja yang ingin meniru.
Keterbukaan terhadap ekspresi diri Penggunaan bahasa gaul dan istilah-istilah populer dapat menjadi bentuk ekspresi diri bagi anak remaja. Influencer ingin menunjukkan ketertarikan mereka pada trend dan kepopuleran saat ini. Influencer dapat memperkenalkan gaya hidup dan bahasa gaul yang memungkinkan anak remaja untuk mengekspresikan diri secara lebih bebas.
Konteks sosial dan kultural Perkembangan bahasa gaul bergantung pada konteks sosial dan kultural. Anak remaja dari berbagai kelompok sosial dan kultural akan memiliki bahasa gaul yang berbeda. Influencer dengan pengaruh yang besar dapat memperkenalkan bahasa gaul dari kelompok tertentu dan mempopulerkan bahasa tersebut di antara anak remaja.
Keinginan untuk menjadi terlihat keren anak remaja cenderung ingin terlihat keren dan dihormati oleh rekan-rekan sebayanya. Penggunaan bahasa gaul dan istilah-istilah populer dapat menjadi bentuk pemenuhan kebutuhan ini. Influencer dapat menunjukkan cara-cara yang keren untuk menggunakan bahasa gaul yang terbaru dan terpopuler, sehingga anak remaja ingin menirunya.
Dampak Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Anak Remaja
Penggunaan bahasa gaul di kalangan anak remaja dapat memiliki dampak positif atau negatif tergantung pada bagaimana bahasa tersebut digunakan. Berikut adalah beberapa dampak penggunaan bahasa gaul di kalangan anak remaja:
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Penggunaan bahasa gaul dapat membuat anak remaja merasa lebih percaya diri saat berbicara dengan teman-temannya. Mereka juga bisa merasa lebih dekat dengan teman- temannya karena mereka bisa lebih mudah berkomunikasi dengan bahasa yang sama.
Memperkaya Kosakata
Meskipun bahasa gaul sering dianggap sebagai bahasa yang tidak formal, penggunaannya dapat memperkaya kosakata anak remaja. Dengan terus bertukar kata-kata baru dengan teman-teman mereka, anak remaja dapat memperkaya bahasa mereka dan mempelajari kata-kata baru yang mungkin tidak diajarkan di sekolah. (Soedjito dan Saryono, 2011: 10)
Membingungkan orang dewasa
Penggunaan bahasa gaul dapat membuat orang dewasa merasa sulit untuk memahami apa yang sedang dibicarakan oleh anak remaja. Terkadang, anak remaja juga menggunakannya untuk menyembunyikan sesuatu dari orang dewasa.
- baca juga: Influencer, the New Hero
Meningkatkan Peluang Bullying
Penggunaan bahasa gaul yang tidak pantas bisa meningkatkan peluang untuk bullying. Anak remaja yang kurang populer atau memiliki masalah sosial dapat menjadi sasaran bully karena mereka tidak bisa menggunakan bahasa gaul dengan benar atau memahami bahasa gaul yang digunakan oleh teman- temannya.
Menurunkan Kemampuan Mengekspresikan Diri Secara Tertulis
Terlalu sering menggunakan bahasa gaul dapat membuat anak remaja kesulitan mengekspresikan diri secara tertulis, terutama jika penulisan akademik mengharuskan penggunaan bahasa formal. Hal ini bisa berdampak pada karir akademis mereka di masa depan.
Upaya Pencegahan Bahasa Gaul di Kalangan Anak Remaja
Sosialisasi kepada orang tua: Orang tua harus diberitahu tentang bahaya penggunaan bahasa gaul dan diminta untuk membantu mencegah anak mereka menggunakan bahasa tersebut.
Pembinaan Karakter
Mendorong pengembangan sikap yang tepat pada anak remaja adalah cara penting untuk mencegah penggunaan bahasa gaul.
Pengenalan Bahasa yang baik
Memberikan pengetahuan tentang bahasa yang baik dan benar sejak dini juga dapat mencegah penggunaan bahasa gaul.
Peran Guru
Guru juga harus berperan aktif dalam memberikan pendidikan khusus mengenai bahasa yang baik dan memperkenalkan bahasa baku.
Memperkenalkan Dunia kelas secara konsisten
Menunjukkan kelas atau lingkup pergaulan anak remaja adalah cara yang baik untuk mendorong penggunaan bahasa formal.
Penggunaan Teknologi
teknologi juga dapat digunakan untuk mencegah penggunaan bahasa gaul dengan memilih bahasa yang benar dalam bentuk game atau aplikasi.
Pengontrolan Media Sosial
orang tua dan guru harus memonitor aktivitas anak di media sosial dan memperingatkan mereka jika mereka menemukan bahasa gaul yang digunakan oleh remaja.
Menggunakan Bahasa Resmi dalam Kehidupan Sehari-hari
Melalui media sosial penggunaan bahasa resmi dalam kehidupan sehari-hari, remaja juga terdorong menggunakan bahasa yang benar dan baku.
Kesimpulan
Penggunaan bahasa gaul di kalangan anak remaja memiliki dampak yang beragam. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengajar untuk membimbing anak remaja tentang cara menggunakan bahasa gaul yang pantas dan tidak merugikan dirinya maupun orang lain.
Peran influencer sangat signifikan pada perkembangan kehidupan, khususnya dikalangan generasi milenial salah satunya perkembangan bahasa yaitu bahasa Indonesia yakni banyaknya generasi milenial yang menggunakan gaya bahasa gaul, kekinian atau mengikuti trend zaman sekarang dalam komunikasi sehari-hari adalah penyimpangan dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia.
Kurangnya kesadaran untuk mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia di negeri sendiri akan berdampak lunturnya atau hilangnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya pada masyarakat terutama di kalangan milenial. Terlebih dengan maraknya penggunaan bahasa gaul di kalangan artis pada media massa serta elektronik, membuat generasi milenial semakin sering mencontohnya di kehidupan sehari- hari, hal ini terjadi karena sudah dianggap wajar, jika remaja suka meniru hal-hal baru yang didapat secara mudah pada teknologi melalui media massa.
Saran
Penulis menyarankan beberapa hal terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah kebahasaannya yaitu:
Agar generasi milenial menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan, maka seharusnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional lebih memperhatikan mengenai urgensi penggunaan gaya bahasa yang sesuai dengan kaidah, terutama pada penggunaan kata-kata serapan.
Selain itu, generasi milenial diharapkan dapat memahami aturan dalam penggunaan gaya bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan, serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh: Tira Maharani, Mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang
Daftar Pustaka
Wardana, B. W. P., & Sabardila, A. (2022). Ragam Bahasa Gaul Dalam Caption Akun Instagram Beauty Influencer@ Cindercella Dan Dampaknya Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 8(1), 112-122.
Anindya, W. D., & Rondang, V. N. (2021). Bentuk Kata Ragam Bahasa Gaul Di Kalangan Pengguna Media Sosial Instagram. Prasasti: Journal Of Linguistic, 6(1).
Suleman, J., & Islamiyah, E. P. N. (2018, October). Dampak Penggunaan Bahasa Gaul Di Kalangan Remaja Terhadap BahasaIndonesia. In Prosiding Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra Indonesia (SENASBASA) (Vol. 2, No. 2).
Anggini, N., Afifah, N. Y., & Syaputra, E. (2022). Pengaruh Bahasa Gaul (SLANG) Terhadap Bahasa Indonesia Pada Generasi Muda. Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE), 1(3), 143-148.
Simbolon, J., & Naibaho, L. S. (2023). Analisis Penggunaan Bahasa Slang Dalam Film “Modus” Karya Fajar Bustomi Dan Adhe Dharmastriya. PUSTAKA: Jurnal Bahasa Dan Pendidikan, 3(2), 59-71.
Hastuti, R., Soetikno, N., & Heng, P. (2020). Remaja Sejahtera Remaja Nasionalis. ANDI.
Anjani, S., & Irwansyah, I. (2020). Peranan Influencer Dalam Mengkomunikasikan Pesan Di Media Sosial Instagram [The Role Of Social Media Influencers In Communicating Messages Using Instagram]. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 16(2), 203-229.
Iswatiningsih, D., & Pangesti, F. (2021). Ekspresi Remaja Milenial Melalui Penggunaan Bahasa Gaul di Media Sosial. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 7(2), 476-489.