Modernis.co, Bima – Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Jember melalui jaringan kebaikan Indonesia Koordinator Wilayah NTB melakukan kegiatan pemberian bantuan gizi untuk anak Gizi Buruk dan Bantuan Gizi Anak pedalaman. (28/02/2021).
Program ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian YDSF pada anak anak yang mengalami gizi buruk serta memperingati hari Gizi Nasional, Minggu (28/02/2021).
Pada kegiatan peringatan hari gizi nasional yayasan Dana Sosial Al Falah memberikan bantuan 5000 anak gizi buruk dan anak pedalaman di seluruh Indonesia.
Taufiqurrahman, S.Pd selaku koordinator Wilayah Jejaring Kebaikan Indonesia Yayasan Dana Sosial Al Falah Jember menyatakan, bantuan untuk anak anak gizi buruk di seluruh NTB sebagai salah satu upaya bantuan pemenuhan gizi pada anak anak di NTB. Hal ini bertujuan agar anak anak NTB dapat mendapatkan asupan gizi baik meski ditengah pandemi. Sebab mereka merupakan salah satu kelompok paling rentan dari wabah Covid-19.
Adapaun isi paket Penerima manfaat yang diberikan yakni, Susu , Gula pasir ,Telur, Minyak goreng, biskuit, garam, energen serta pendukung lainya.
“Alhamdulillah sebanyak 216 anak, penerima manfaat yang diberikan di wilayah NTB terlaksana dengan baik dan lancar, dan ini adalah agenda sebagai salah satu bentuk kepedulian Yayaysan Dana Sosial Al Falah kepada anak anak yang kurang gizi di seluruh Indonesia salah satunya di wilayah NTB,” ungkapnya.
Taufiqurrahman berharap dengan hadirnya program dari YDSF dalam bidang pendidikan, dakwah, zakat, yatim, mesjid, dan kemanusiaan dapat membantu serta menggerakkan dakwah berlomba lomba dalam kebaikan.
“Dakwah berlomba lomba dalam kebaikan serta mewujudkan generasi muda yang cerdas baik secara intelektual, humanitas, dan religius menjadi salah satu bentuk implementasi dari program program YDSF” tegasnya.
Kegiatan YDSF dalam pembagian bantuan gizi kepada anak anak penerima manfaat di wilayah propinsi NTB bekerja sama dengan komunitas peduli masyarakat kecamatan Wawo, komunitas Inge Ndai peduli Lambitu, Persatuan Pemuda Kalampa Woha, muda pecinta mesjid campa, pemuda banggo Dompu, dan komunitas literasi uma ndai. (Tau)