5 Fakta Menarik di Balik Filosofi Hidup Minimalis

filosofi hidup minimalis

Modernis.co, Jakarta – Telah banyak orang yang menerapkan filosofi hidup minimalis karena dianggap membuat hidup jauh lebih simpel dan bermakna.

Hidup minimalis menjadi impian baru bagi seseorang yang memasuki masa pendidikan tinggi atau baru menjalani hidup berpasangan, Hidup minimalis bukan hanya memiliki sedikit barang, namun memiliki makna yang lebih menarik dan mendalam.

Filosofi ini bisa membuat seseorang menemukan kebahagiaan dan kebebasan sejati dalam menjalani kehidupan. Berikut adalah 5 fakta menarik tentang filosofi hidup minimalis yang harus kamu tau.

1. Bukan Berarti Miskin atau Kekurangan

Hidup minimalis bukan berarti tampil seperti orang yang tidak memiliki apa-apa. Hidup minimalis adalah cara untuk menikmati hidup dengan sederhana.

Filosofi ini mengajarkan kita untuk kebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Kamu dituntut untuk memiliki prioritas berdasarkan kebutuhan.

Hidup minimalis merupakan cara paling ampuh agar seseorang dapat lebih hemat dan bersyukur. Dimana seseorang akan mengalokasikan apa yang mereka punya pada hal penting saja.

Seperti untuk menambah pengalaman, pendidikan, atau investasi. Ini adalah tentang memilih apa yang benar-benar berharga bagi hidupmu, bukan tentang kekurangan.

2. Ini Lebih dari Sekadar Membuang Barang

Langkah awal dari hidup minimalis ditandai dengan seseorang yang menggunakan sedikit barang. Namun inti dari filosofi ini adalah tentang mengubah pola pikir. 

Setiap keputusan dalam hidup minimalis diambil dengan hati-hati. Kehati-hatian ini berlaku untuk membeli sesuatu, mengelola waktu, atau menjalin hubungan. 

Minimalis mendorong kita untuk terlebih dahulu memastikan apakah sebuah keputusan bermanfaat atau tidak. Jika tidak, maka kita bisa membatalkan atau menghentikannya.

3. Minimalis Mengurangi Stres dan Kecemasan

Rasa cemas dan stres pada seseorang dapat menjadi lebih parah jika berada di tempat yang berantakan. Banyaknya barang di suatu ruang akan membuat ruangan itu terkesan kacau.

Hal tersebut akan membawa tekanan mental berlebih bagi penghuninya. Untuk itu filosofi hidup minimalis bisa diterapkan untuk mengatasi masalah ini.

Tumpukan barang yang berantakan juga bisa memicu stres visual. Dengan mengadopsi gaya hidup minimalis, kita mengurangi kekacauan fisik dan mental. 

Kamu harus mulai memikirkan tempat untuk menyimpan barang-barang yang jarang digunakan. Kemudian dilanjutkan dengan membersihkan dan merapikan sisanya.

Rumah yang rapi dan terorganisir membuat pikiran lebih tenang dan mengurangi tekanan sosial untuk terus-menerus membeli hal baru.

4. Tentukan Minimalis Versimu

Filosofi minimalis yang diterapkan seseorang bisa jadi berbeda dengan orang lain. Hal ini merupakan suatu yang wajar sebab tidak ada aturan baku yang menyebutkannya.

Hidup minimalis itu sangat personal. Terkadang ada sebagian orang menganggap hidup minimalis diukur dari segi materi, barang-barang, kegiatan sehari-hari, atau komunikasi.

Contohnya seorang seniman mungkin membutuhkan banyak tas sebagai wadah peralatannya dibandingkan seorang traveler yang hanya membawa satu tas ransel. 

Minimalis adalah tentang menemukan apa yang terbaik untukmu untuk lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas. Untuk lebih mengutamakan fungsi bukan gengsi dan bukan mengikuti standar orang lain.

5. Fokus pada Hal Paling Penting

Tujuan utama hidup minimalis adalah untuk menciptakan ruang, waktu, dan energi baik bagi hal-hal yang benar-benar sangat berarti. 

Saat kamu tidak lagi disibukkan oleh barang-barang, kamu punya lebih banyak waktu untuk mengerjakan aktivitas lain yang lebih bermanfaat.

Hidup minimalis ingin kamu membuang hal-hal yang tidak penting agar kamu bisa sepenuhnya menikmati kehidupan dan pengalaman baru yang dapat membawa kebahagiaan. (IF)

editor
editor

salam hangat

Leave a Comment