Modernis.co, Malang – Setelah empat minggu menanam sejumlah buah dan sayuran, Sabtu 11 Juli 2020 Rumah Pangan Milenial (RPM) memanen kangkung dan sawi. Hasil panen perdana itu dikemas dan dibagikan ke sejumlah warga dekat salah satu titik RPM.
Warga yang mendapat bagian sayur merasa senang, pasalnya bagi warga setempat, ini adalah hal baru bagi mereka. Aktivitas tani di pekarangan yang digalakkan oleh para aktivis mahasiswa (kaum milenial) yang tergabung dalam RPM mendapat respon positif dari warga sekitar.
Aktivitas produktif oleh aktivis RPM ini memanfaatkan pekarangan sejumlah basecamp Ikatan Mahasiswa Mumahammadiyah dan rumah warga. Berbagai metode bercocok tanam dilakukan, diantaranya Hidroponik, Aquaponik, Tabulapot, vertikultur serta menanam langsung di halaman rumah yang memiliki bidang tanah.
Menurut Ridwan “RPM ini memiliki misi jangka panjang untuk menyokong gerakan urban farming dan ketahanan pangan. Di satu sisi kami ingin mendorong para anak muda (milenial) untuk bertani. Pasalnya hari ini banyak anak muda Indonesia yang enggan menjadi petani, padahal tanpa adanya petani keberlangsungan pangan nasional tidak dapat terjamin” imbuh Kordintor RPM tersebut.
Mahasiswa jurusan pertanian Universitas Muhammadiyah Malang tersebut melanjutkan, “masa covid-19 ini kita manfaatkan sebagai momentum membuat pilot project untuk menstimulus serta mengedukasi mahasiswa dan para warga untuk memanfaatkan pekarangan rumah meraka agar menghasilkan bahan pangan. Kami rasa ini langkah yang tepat untuk mengisi waktu di rumah saja. Ke depan harapannya gerakan menanam ini dapat membudaya di tengah masyarakat, terutama generasi muda” tuturnya.
Menurut informasi yang diterima, hingga sekarang sudah terdapat lima titik rumah yang terdaftar sebagai lokasi RPM. Waktu panen ditargetkan akan ada setiap bulan. Royan, salah seorang anggota RPM menutur ”RPM ini juga menggunakan pendekatan teknologi untuk aktivitas tani misalnya, irigasi tetes otomatis, pompa hidroponi, aerator”.