Modernis.co, Lamongan – Para mahasiswa peserta Diklat UKM Penalaran dan Kewirausahaan Universitas Islam Lamongan (UNISLA) tahun 2020 antusias mengikuti materi menulis artikel ilmiah. Latihan yang bertujuan untuk mencapai publikasi ilmiah. Publikasi artikel di jurnal ilmiah diyakini merupakan prestasi terbesar di dunia pendidikan tinggi.
Sekitar 37 peserta antusias mengikuti kegiatan ini, pelatihan penulisan artikel ilmiah ini berlangsung melalui via Zoom. Acara ini diselenggarakan secara online oleh Panitia UKM Penalaran dan Kewirausahaan Universitas Islam Lamongan (UNISLA) tahun 2020, yang berlangsung dari Sabtu hingga Minggu (19-20 / 12).
Fathan Faris Saputro, Peraih Award lomba menulis kemenag Kabupaten Lamongan tahun 2020, bertindak sebagai narasumber dalam “Latihan Penulisan Artikel Ilmiah”. Acara ini dipandu oleh Triyana Purnama Sari.
Triyana mengatakan menjadi agenda utama pelatihan menulis artikel ilmiah harus dilanjutkan di UKM Penalaran dan Kewirausahaan Universitas Islam Lamongan (UNISLA).
“Pelatihan menulis artikel ilmiah harus dilanjutkan di UKM Penalaran dan Kewirausahaan Universitas Islam Lamongan (UNISLA), termasuk dalam sesi ini adalah latihan penggunaan referensi aplikasi, penguatan penulisan artikel akademik di kalangan mahasiswa menjadi agenda utama,” katanya.
Faris selaku narasumber mengatakan bahwa telah terjadi pergesaran dunia kampus dari orientasinya hanya pada pengajaran ke kampus berbasis riset.
“Saat ini dunia kampus telah bergeser dari kampus pengajaran ke kampus riset. Bahkan akademisi sudah terbiasa mengakses informasi dari kumpulan data besar. Tugas seorang akademisi adalah mengubah informasi yang tidak teratur menjadi pengetahuan yang sistematis,” kata Fathan Faris Saputro, Peraih Award lomba menulis kemenag Kabupaten Lamongan tahun 2020, Minggu (20/12).
“Logika merupakan mata kuliah yang harus diperkuat di lingkungan mahasiswa. Mengelola informasi big data yang tersebar dalam ilmu yang sistematis membutuhkan logika. Aspek tekstual adalah kemampuan menggunakan referensi aplikasi. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan Referensi akan dilatih sesuai standar internasional untuk penulisan akademik,” lanjut Faris.
Penulisan artikel ilmiah tidak lepas dari penyampaian jurnal atau lingkungan. Penyampaian tersebut mengatur struktur penulisan artikel sejak pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan serta kesimpulan. Jika tidak mengikuti penyampaian, maka bukan artikel ilmiah.
“Bagi mahasiswa, penulisan artikel ilmiah menjadi sarana untuk mempraktekkan pembuatan pernyataan. Artikel ilmiah berisi kalimat dan paragraf. Setiap kalimat harus berasal dari sumber yang terpercaya. Pernyataan atau pernyataan penulis ada di antara kalimat yang dikutip. Nama pernyataan kalau tidak orisinil. Setiap pernyataan harus orisinal. Bersikap tegas dalam menulis artikel di lingkungan mahasiswa tidak lebih dari sekedar latihan membuat pernyataan,” ujarnya.
“Artikel ilmiah yang jika ditolak redaksi jurnal divalidasi karena materinya tidak sesuai dengan ruang lingkup yang tersedia. Ada tiga jenis artikel yaitu artikel konseptual hasil pemikiran, artikel eksperimen hasil observasi, dan artikel prototipe hasil desain. Untuk menembus jurnal tertentu , Diperlukan penelitian kolaboratif antar ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu. Mulailah dengan latihan menulis untuk jurnal bidang keilmuan atau untuk pemikiran tertentu,” tutup Faris. (FF)