Modernis.co, Malang – Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa bersejarah. Salah satunya yaitu momentum yang terjadi pada bulan Juni ini. Tepatnya tanggal 1 Juni 1945 yang dikenal dengan “Hari Lahir Pancasila”, dalam pidato spontan Ir Soekarno mengatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Dalam kejadian – kejadian pada era itu, Pancasila terbukti mampu menyelamatkan seluruh bangsa, di mana kepentingan ras dan agama digabungkan.
Pancasila merupakan rumusan serta pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Nama Pancasila sendiri terdiri dari dua kata yaitu panca dan sila yang berasal dari bahasa Sanskerta. Panca yang berarti lima, dan sila yang berarti prinsip. Sebagaimana yang telah tercantum dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 alinea keempat.
Lima pilar utama Pancasila adalah Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Karena itu, setiap 1 juni masyarakat Indonesia akan memperingati hari kelahiran Pancasila. Sayangnya, hari peringatan Pancasila yang ke – 75 pada tahun 2020 ini menjadi sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena adanya Virus Corona (Covid – 19).
Dalam acara peringatan Hari Pancasila tahun ini memang menguji solidaritas masyarakat Indonesia dengan adanya wabah yang muncul sejak awal Maret lalu. Hingga saat ini telah tercatat 28.233 kasus positif Covid-19 di Indonesia (data per 4 juni 2020). Adanya pandemi Covid-19 juga menyebabkan perubahan cara memperingati hari pancasila yang pada tahun sebelumnya dilakukan dengan upacara dilapangan, namun saat ini dilakukan secara daring (online).
Dilansir dari CNN Indonesia, pelaksanaan upacara hari lahir Pancasila dilaksanakan melalui video conference yang mana pidato oleh presiden Joko Widodo akan disiarkan langsung di channel Youtube BPIP, laman Facebook BPIP, Instagram BPIP, serta siaran melalui Televisi (TVRI) pada pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Media saat ini memang sebagai pendukung penuh perayaan hari pancasila. Media juga berfungsi sebagai bentuk sosialisasi atau sarana untuk menyebarkan, mempertahankan dan mewarisi nilai atau norma sosial ditengah pandemi Covid – 19 ini. Selalu ada cara yang bisa dilakukan untuk memperingatinya, yang terpenting kita bisa menafsirkan Pancasila sebagai nilai yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
Apalagi di tengah pandemi Covid – 19 seperti ini, kita harus lebih meningkatkan kreativitas dan produktivitas dalam berkerja sama. Bergotong royong menjadi kunci serta kekuatan tersendiri untuk mengatasi pandemi ini, dimana tujuan orang Indonesia yang sama disatukan dalam bentuk perjuangan melawan Covid-19 beserta masalah lain yang timbul karena adanya pandemi ini.
Gotong royong merupakan nilai Pancasila sila ketiga yaitu “persatuan Indonesia” dan berlambang pohon beringin yang mengajarkan nilai kehidupan dalam berbagai perbedaan yang ada di Indonesia. Untuk mewujudkan Gotong royong harus dibarengi dengan persatuan demi tercapainya sebuah tujuan bagi kebaikan bersama.
Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Zainul Hidayat mengatakan 17,5 juta (per 20 Mei 2020) rumah tangga itu saat ini terancam menjadi miskin karena ada penurunan upah dan hilangnya pendapatan.
Zainul juga menjelaskan perkiraan tersebut didasari asumsi garis kemiskinan ialah pendapatan Rp440 ribu per kapita per bulan. Ancaman kemiskinan akibat pandemi corona ini merupakan prediksi yang akan terjadi dalam 2-3 bulan ke depan akibat pelemahan aktivitas ekonomi. (Sumber https://tirto.id/fzMh.)
Maka dari itu, kita harus lebih berpartisipasi dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Misalnya saja dengan beramal atau berdonasi dengan melalui aplikasi penggalang dana, dan memberikan kepada orang lain membutuhkan. Disamping dengan selalu menjaga kesehatan serta menjaga jarak dengan orang lain.
Oleh : Lutfia Citra Ardianti (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang)