Sudah Siapkah Indonesia Jalani New Normal?

new normal sudah siap

Modernis.co, Malang – Tidak terasa pandemi ini sudah terjadi kurang lebih 3 bulan ini. Pandemi ini sudah sangat merugikan semua kalangan. Semua aktivitas terhenti akibat adanya pandemi ini. Sektor ekonomi,pendidikan dan lainnya lumpuh total akibat pandemi ini.

Masyarakat banyak yang kehilangan pekerjaan akibat diberhentikan oleh Perusahaan mereka bekerja. Ini mengakibatkan mereka kebingungan dalam mencari penghasilan di masa seperti ini.

Wabah Covid-19 ini sudah merubah kestabilan perekonomian dunia tak terkecuali Indonesia. Seperti yang kita ketahui perekonomian saat ini sedang sangat turun. Ditandai dengan berhentinya usaha-usaha masyarakat. Hal ini menimbulkan mereka kehilangan pendapatannya. Keadaan seperti ini sebenarnya bisa pulih walaupun dengan waktu yang cukup lama.        

Setelah berjalannya waktu Indonesia sendiri sampai saat ini masih mengalami kenaikan jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 tercatat saat ini pada Sabtu (31/05/2020) ada penambahan kasus sebanyak 557 kasus baru. Dan  sudah ada 26.437 jiwa yang terinfeksi Covid-19 ini.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri di kalangan masyarakat akibat kenaikan jumlah kasus positif ini. Tetapi kabar baiknya adalah pasien yang sembuh lebih banyak dari pada pasien yang meninggal. Saat ini Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan New Normal di Indonesia. Ada beberapa daerah yang menerapkan New Normal ini.

Tentu saja hal ini kabar gembira bagi masyarakat di daerah yang akan menerapkan New Normal. Setelah mereka menjalankan masa PSBB kurang lebih selama 2 minggu masyarakat Indonesia ingin memulai menata kehidupan Normal kembali, dan memperbaiki ekonomi masyarakat yang sulit akibat Covid-19

Ada 25 Kabupaten/Kota yang menerapkan New Normal ini Antara lain Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kota Tangerang, Kota Tangerang selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Tegal, Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Batu, kabupaten Sidoarjo, kabupaten Gresik, kabupaten Malang, Kota Palangkaraya, Kota Tarakan, Kota Banjarmasin, Kota banjarbaru, Kabupaten Banjar,Kabupaten Barito kuala,Kabupaten Buol.

Untuk Kota Malang sendiri akan diberlakukan pada hari Senin (01/06/2020). Masa PSBB berakhir pada hari Sabtu (30/05/2020). Di Kota Malang sebelumnya terdapat penambahan kasus baru beberapa terakhir ini. Akan tetapi kasus ini hasil swab 14 hari yang lalu dan baru keluar sekarang. Pemerintah Malang yakin sudah bisa mengontrol penyebaran Covid-19 ini.

Oleh karena itu Pemerintah Malang tidak memperpanjang masa PSBB di Kota Malang. Namun perlu diingat bahwa selama New Normal harus tetap mengikuti Protokol kesehatan seperti menjaga kebersihan dan olahraga selalu.

Tetap hindari kerumunan massa saat diluar rumah dan menjaga jarak aman, serta memberikan pembatasan kendaraan yang ingin masuk ke daerah tertentu agar pemerintah mudah mengontrol masyarakat yang ingin masuk dan keluar daerah. ebijakan ini juga harus mempertimbangkan kenaikan dan penurunan suatu kasus di daerah yang ingin menerapkan New Normal.

Hal ini sangat penting dilakukan karena dikhawatirkan akan menimbulkan masalah berupa kenaikan kasus saat dilakukan New Normal di daerah tertentu. Jika hal tersebut terjadi maka daerah itu akan diadakan PSBB lagi karena penambahan kasus

Tetapi apakah dengan adanya New Normal benar-benar aman untuk diterapkan saat ini. Mengingat di Indonesia sendiri setiap harinya mengalami penambahan kasus. Pemerintah saat ini sedang ingin memperbaiki ekonomi masyarakat Indonesia yang kacau akibat pandemi ini.

Dengan adanya New Normal diharapkan memperbaiki Ekonomi masyarakat Indonesia saat ini. Mulai dari pembukaan Mall, pasar tradisional dan hotel. Dan kita saat ini harus waspada walaupun Pemerintah menyiapkan program New Normal.

Karena kita tidak tahu apakah akan terjadi gelombang kedua untuk penambahan kasus Covid-19 ini. Pemerintah harus memberikan pengawasan saat New Normal ini. Dan pembatasan untuk warga asing masuk ke Indonesia. Agar kita semua bisa melawan Covid-19 ini.

Oleh: Agus Imfiannas (Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment