BEM Banten Dianggap Cari Perhatian, Aktivis Mahasiswa UIN SMH Serukan Tagline Bubarkan BEM Banten

Mahasiswa UIN SMH

Modernis.co, Banten – Aliansi Mahasiswa BEM Banten Menggelar Konferensi pers terkait pernyataan sikap permasalahan Bank Banten yang digelar di salah satu rumah makan, Kota Serang, (Senin,18/05/2020).

Hal ini menuai perhatian publik, salah satunya ialah Aktivis Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Dede Ruslan. Dirinya mengkritik konferensi pers yang digelar oleh Aliansi BEM Banten yang menyikapi tentang Bank Benten.

Dede yang juga merupakan Kordinator Forum Silaturahmi Organisasi Eksternal (FSOE) UIN Banten ini menilai, konferensi pers yang dilakukan oleh Alinasi BEM Banten dianggap hanya cari perhatian dan disinyalir hanya mencari THR menjelang Hari Raya Idul Fitri, berikut pernyataannya.

Pertama, dari gambar berita yang saya baca di salah satu media online (tintamerdeka), saya langsung heran dan terkejut melihatnya, karena mereka berkumpul sekitar 10 orang dan tidak ada yang memakai masker.

“Ini kan jelas melanggar protokol kesehatan. Sebagai mahasiswa seharusnya mereka cerdas sedikit lah, memberikan contoh yang baik bagi mahasiswa dan masyarakat dengan menggunakan masker dan menjaga jarak,” kata Dede.

Kedua, isi berita yang saya baca sangat aneh dan menimbulkan pertanyaan, karena tidak ada narasi latar belakang masalah bank banten, hasil kajiannya seperti apa, tiba tiba langsung saja pernyataan sikap.

“Mohon maaf saya harus sampaikan bahwa ini seperti pernyataan sikap mahasiswa bayaran,”imbuhnya.

Ketiga, isu Bank Banten ini sudah bergulir sekitar tiga minggu yang lalu.

“Aliansi BEM Banten kemana aja kok baru bersuara hari ini. Apakah baru dapat donatur untuk biayai konferensi pers hari ini atau pernyataan sikapnya hanya untuk cari THR,” imbuhnya lagi.

Keempat, isi pernyataan sikap yang disampaiakan tidak ada yang istimewa, karena tidak menunjukan daya kritis dan hasil kajian yang mendalam sebagai mahasiswa Banten.

“Saya baca poin pernyataan sikapnya sudah banyak disampaikan sebelumnya oleh organisasi lain, jangan-jangan ini hanya copy paste,”kata kordinator FSOE UIN Banten itu.

Kelima,  masih banyak isu lain yang harusnnya diadvokasi BEM Banten.

“BEM Banten kalo memang cerdas dan punya integritas, seharusnya membuat diksusi daring atau mengkritisi kebijakan kampus mengenai UKT/BKT yang merugikan mahasiswa, mengevaluasi sistem kuliah daring yang tidak mendapatkan subsidi kuota dan mengawal bantuan pemerintah saat pandemi covid 19 ini, dan masih banyak isu yang lainnya,” katanya lagi.

Terakhir, Kordinator Forum Silaturahmi Organisasi Eksternal (FSOE) UIN Banten ini mengajak kepada mahasiswa Se-Banten untuk menyerukan tagline.

“Saya mengajak kepada mahasiswa dan aktivis kampus Se-Banten untuk menyerukan Tagline #BubarkanBEMBanten karena selama ini keberadaannya tidak mewakili aspirasi mahasiswa dan selalu absen mengkritisi kebijakan pemerintah daerah maupun nasional. Saya khawatir ini BEM Banten ini hanya menjadi barang dagangan segelintir orang saja untuk mencari keuntungan mengatasnamakan Mahasiswa BEM Se-Banten,” tutupnya. (AS)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment