Modernis.co, Malang – Pada dasarnya tulisan singkat ini tidak bermaksud mengungkap secara mendalam bahwa seorang influencer adalah pahlawan era modern. Namun, hal ini dikarenakan penulis memiliki segi pandang yang berbeda sehingga menjadikan influencer adalah pahlawan baru.
Topik ini muncul, tidak terlepas dari kondisi sosial sekarang yang cukup mencemaskan. Bagaimana tidak pandemic covid-19 telah meluluhlantahkan segalanya. Semua orang dan segala penjuru aspek.
Tulisan ini juga adalah refleksi dan usaha penulis untuk mengembangkan wacana diskusi yang tepat pada sabtu 4 maret 2020 kemarin peacelink sebuah lembaga kecil yang focus pada penelitian dan kepenulisan mengadakan diskusi online dengan hastag #influencerbicaraperdamaian. Materi yang disajikan cukup menarik memang. Disamping dibawakan oleh yang berkompeten juga dihadapkan pada muatan materi yang berbobot.
Pada diskusi tersebut paling tidak ada satu pertanyaan besar yang menjadi titik dasar kajian. Siapakah influencer dan bagaimana seharusnya seorang influencer ?. Pertanyaan ini cukup berdasar, mengingat sekarang ini kita tidak mungkin bertemu langsung dengan menikmati kopi untuk membahasnya.
Himbauan maupun anjuran untuk senantiasa menjaga jarak dan komunikasi langsung (social distancing), penting kiranya diperhatikan juga oleh kita semua.
Lalu siapakah influencer dan bagaimana seharusnya seorang influencer ?. Sederhananya influencer adalah mereka yang memiliki tingkat pengaruh yang cukup disenangi dan dijadikan rujukan oleh orang-orang, dimana seorang influencer membangun image atau personal branding lewat akun media sosial.
Era digital mengharuskan semua orang untuk mengakses segala sesuatu secara online. Budaya find and share cukup membumi dikehidupan kita, tidak heran informasi dengan cepatnya meluas.
Seorang influencer seperti apapun konten yang diposting diakun media sosialnya, setidaknya harus memiliki nilai, baik itu nilai kemanfaatan, edukasi dan penyadaran. Tiga poin tersebut bagi penulis adalah hal wajib yang perlu dilakukan oleh seorang influencer sejati. Tinggal bagaiamana upaya selanjutya poin-poin tersebut dikontekstualisasikan oleh seorang influencer dengan kondisi meluasnya wabah covid-19 sekarang ini.
Seoarang influencer harus bisa menempatkan diri sebaaik mungkin. Disamping sebagai informan, influencer idealnya wajib memproduksi/memposting postinganya disesuaikan dengan siapa saja konsumen informasi.
Menjawab persoalan sekarang ini, terhalangnya kita dalam komunikasi langsung/tatap muka ternyata menjalin komunikasi jarak jauh/online cukup meningkat. Seorang influencer adalah satu dari sekian orang yang bisa dijadikan pahlawan. Viewers dan followers yang begitu banyak menjadi pendukung penting akan tersebar luasnya informasi edukasi oleh influencer.
Konten yang mengedukasi masyarakat untuk tetap selalu menjaga diri dan kesehatan menjadi bagian yang harus dipenuhi oleh influencer. Harapanya dengan konten tersebut masyarakat luas mendapat informasi dan pengetahuan perihal apa saja yang seharusnya dilakukan guna menanggulangi penyebaran virus Covid-19. Sekali lagi karena terhalang oleh ketakutan menularnya viruslah yang membuat influencer menjadi pahlawan.
Memang sangatlah betul sekali bila ada yang mengajukan pertanyaan, sejauhmana pengaruh konten dimedia sosial dalam membentuk kesadaran masyarakat?. Tentu ini tidak berangkat pahaman bahwa sebagian masyarakat kita tidak selalu aktif memantau media sosial dan juga tidak dibentukkan dalam perbuatan nyata. Karena bisa jadi menurut mereka apa yang ditampilkan dimedia sosial adalah hasil rekaya semata tanpa memaknai tujuan dari itu semua.
Influencer untuk sekarang ini ibarat the center of information, padanyalah semua mata tertuju. Karena mereka yakin, influencer pasti memberikan informasi yang jelas dan akurat. Perlu diketahui informasi yang disuguhkan oleh influencer menarik dan bertujuan memberitahu, maka kontenya pun harus menarik dan dipolesi oleh bumbu-bumbu hiburan biar lebih menyenangkan masyarakat ketika ingin mengkonsumsi informasi tersebut.
Seseorang setidaknya, memiliki beberapa poin yang harus dipenuhinya ketika benar-benar mau menjadi ifluencer. Diantaranya :
(a) memiliki identitas pribadi/ciri khas, membedakan diri dengan yang lain sungguh diperlukan. Ini mengisyaratkan bahwa tidak selamanya kita mengikuti apa yang dikerjakan oleh orang lain. Atau mungkin dalam hal ini bisa disebut dengan potensi/kapasitas diri.
(b) konten yang dibuat haruslah seimbang antara apa yang diucapkan dengan perbuatan yang dipandang oleh masyarakat sebagai pengkonsumsi informas,dan
(c) tetap mengupload informasi yang kontenya membahas hal yang sama. Artinya disini adalah konsistensi konten yang dibahas.
Tanpa melupakan pihak lain sebagai pahlawan penolong, marilah sama-sama bekerja demi kesejahteraan umat. Patuh dan saling mengingatkan merupakan satu dari sekian banyak yang bisa kita tempuh.
Tetap tenang serta membagi informasi-informasi penting kepada sesama menjadi syarat pendukung guna mengurangi maupun menanggulangi penyebaran covid-19.menghormati manusia adalah usaha merawat kemanusiaan. Wallahu ‘alam.