Tak pernah lupa kenangan lalu
Hatimu yang hangat sekarang membeku
Masih ada rasa yang merawat rindu
Meskipun hening, sepi, sendiri
Tak pernah tersadar setiap detik
Bendungan meleleh di ujung mata kelentik
Redupnya cinta di Februari
Hambar sudah rasa coklat dan tulisan indah yang kau beri
Redup cintaku ini telah menyelimuti
Ketika tanganmu tak lagi dapat ku raih
Rasa mu telah mati
Tak mungkin ku dapat kembali
Sikapmu telah beku
Tak dapat lagi menyatuh
Tak semudah ku tulis kembali
Kisah cinta yang telah redup ini
Hadirku tak mungkin kau sambut lagi
Ikhlas untuk melepas
Luka kan sembuh bersama waktu
Maafkan aku yang pernah singgah dihidupmu
Februariku hanyut dengan kisahku
Redup dalam dekap
Redup dalam genggam
Redup dalam ingatan
Oleh: Zuhria Qurrotul Aini (Kader IPM Universitas Muhammmadiyah Sidoarjo)