Modernis.co, Malang – Pembukaan Jedong Djadoel berlangsung cukup meriah lantaran turut diramaikan kesenian khas Desa Jedong, salah satunya Leang-leong Naga Sakti.
Seperti diketahui Leang-leong yang berdiri pada tahun 1969 ini sempat mengalami vakum selama kurang lebih 15 tahun lamanya.
Kesenian yang didirikan oleh Bapak Taram dan Bapak Sairin ini, kembali hadir untuk menghibur masyarakat lantaran kembali dilestarikan oleh para pemuda dan pegiatan kesenian di Desa Jedong.
Sekretaris Leang-leong Naga Sakti Jedong Adi Winarno mengatakan, kembali hadirnya kesenian khas Desa Jedong ini dilatarbelakangi karena kesadaran dan antusiasme para anggotanya yang baru saja dibentuk.
“Awalnya saya berembuk dengan Bapak Miswantono dan Bapak Kastari, kami berupaya menghidupkan kembali kesenian Leang-leong Naga Sakti di Desa Jedong,” terang Adi Winarno, kepada wartawan.
“Lambat laun ternyata banyak yang antusias dan cinta terhadap kesenian Leang-leong ini, kami berkomitmen untuk bisa terus menghibur masyarakat khususnya di Desa Jedong,” imbuh pria yang berprofesi sebagai chef tersebut.
Lebih lanjut pria asli Dusun Sawun, Desa Jedong, Kecamatan Wagir itu mengatakan, bahwa kembali eksisnya Leang-leong Naga Sakti tersebut tidak terlepas dari support dan dukungan yang diberikan Kepala Desa Jedong Bapak Tekat Wahyudi, SH.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Kepala Desa Jedong yakni Bapak Tekat Wahyudi, yang senantiasa mendukung setiap aktivitas dan kegiatan kesenian, terutama Leang-Leong Naga Sakti,” papar Winarno.
Ia berharap dengan bangkitnya kembali Leang-leong di Desa Jedong, masyarakat bisa lebih mencintai kesenian.
Terakhir Adi Winarno menuturkan, Nama Naga Sakti sendiri terinspirasi karakteristik Desa Jedong yang penuh dengan kesenian warisan leluhur.
Saat ini Leang-leong Naga Sakti beranggotakan 42 orang, yang terdiri atas gabungan antara generasi muda dan bapak-bapak di Desa Jedong.