Modernis.co, Depok – Dewan Pengurus Pusat Rumah Produktif Indonesia (DPP RPI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia secara daring melalui zoom meeting dan live streaming youtube pada Sabtu (12/02/2022).
Rapat Kerja Nasional I (Rakenas I) Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia (RPI) mengusung tema “Menghimpun Potensi, Menjayakan Indonesia”. Acara tersebut, berupa pembukaan yang berisi sambutan, pelantikan pengurus DPP RPI Periode 2022-2025, diskusi literasi budaya, pengesahan AD/ART, pengesahan program kerja, dan penutupan. Acara tersebut, dihadiri oleh unsur Dewan Penasehat, Dewan Pakar, Dewan Pengurus Harian Pusat, Jaringan Wilayah, dan jejaring RPI di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Pada sambutannya, Ketua Steering Committe (SC) Rakernas I Prof. Ismail Suardi Wekke menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan momentum terbaik untuk berkonsolidasi dan membangun penyamaan persepsi tentang RPI itu sendiri.
“Acara ini adalah bagian dari konsolidasi dan strukturisasi RPI untuk penyamaan persepsi tentang langkah strategis dan praktis dalam mewujudkan agenda RPI ke depan, termasuk untuk menjayakan bangsa Indonesia sebagaimana tema yang diangkat pada Rakernas I ini,” jelas Prof. Ismail Suardi Wekke.
Presiden RPI, Yanuardi Syukur, M.Si. mengatakan Rumah Produktif Indonesia (RPI) lahir di tengah situasi pandemi yang melanda seluruh jagat sejak awal 2020 lalu. Khusus di Indonesia, masa pandemi membuat kita banyak beraktivitas di rumah. Pada kondisi demikian, para penggiat beragam latar belakang tergerak dan terdorong untuk mengisi masa pandemi secara produktif. Maka diinisiasilah sebuah perkumpulan bernama Rumah Indonesia (RI), lalu diubah lagi menjadi Rumah Produktif Indonesia yang disingkat RPI. Kemudian dilaksanakan berbagai kegiatan diskusi dengan narasumber dari berbagai latar belakang yang berada di beberapa negara. Hal ini sebagai dilakukan sebagai pemantik untuk langkah selanjutnya. Berikutnya, diinisiasi dan digagaslah pembentukan RPI sebagai perkumpulan secara resmi melalui lembaga resmi negara.
“RPI sendiri diinisiasi oleh beberapa penggiat beragam latar belakang yang diarahkan untuk kegiatan sekaligus tujuan produktif. Perkumpulan ini melibatkan berbagai penggiat yang berasal dari berbagai tempat dengan beragam aktivitas, potensi juga latar belakangnya. Rumah tentu tak sekedar rumah biasa saja, tapi mesti menjadi rumah produktif. Hal ini ditandai dengan adanya karya. Bukan saja untuk diri dan keluarga tapi juga untuk bangsa dan negara, bahkan peradaban global,” ungkap Yanuardi.
RPI bertujuan untuk mengambil peran dan kontribusi dalam upaya mengokohkan dan memajukan bangsa sekaligus negara Indonesia dalam skala manfaat bagi kemanusiaan. Sehingga sejak awal berdiri, RPI berdasar pada Pancasila dan berpijak pada UUD 1945. Hal ini menjadi penegas titik tolak dan arah peran juga kontribusi RPI ke depan. “RPI berdiri di atas dan untuk semua golongan. Karena itu, siapapun, dari mana pun dan apapun latar belakangnya akan diakomodasi di RPI”, tegas Presiden RPI tersebut.
Penggawa Penulisan dan Penerbitan DPP RPI Periode 2022-2025, Preli Yulianto, S.P mengatakan Rakernas pertama Perkumpulan RPI merupakan momen bersejarah bagi RPI dalam menghimpun semangat organisasi, semangat membangun narasi, semangat membangun bangsa, untuk menjayakan NKRI. Rapat kerja nasional ini upaya menyamakan persepsi narasi, dan persatuan perkumpulan untuk gerakan RPI yang lebih baik, menebar kebermanfaatan.
“RPI sebagai organisasi yang menarasikan gerakan produktif harus bisa memberikan tawaran-tawaran gagasan untuk menghimpun potensi bagi pengurus itu sendiri, hingga memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat. Narasi produktif yang ditawarkan RPI harus benar-benar diejawatahkan,” ungkap Preli yang juga penulis buku Catatan Tinta Emas dari Narasi Menuju Aksi.