Modernis.co, Lamongan – Bulan Agustus merupakan bulan merah putih. Slogan ucapan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 76 menghiasi publik, mulai dari media massa, media sosial, pamflet dan berbagai instansi. Hal ini sudah menjadi tradisi khusus bagi warga negara Indonesia untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus.
Dikutip dari situs resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, istilah “dirgahayu” merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta yang bermakna, panjang umur atau berumur panjang.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dirgahayu memiliki makna ,berumur panjang, bersifat panjang umur (biasanya ditujukan kepada negara atau organisasi yang sedang merayakan/memperingati hari jadinya).
Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun oleh W.J.S. Poerwadarminta, “dirgahayu” berasal dari sastra lama yang berarti, (mudah-mudahan) berumur panjang, hidup.
Tanggal 17 Agustus 2021, tepat 76 tahun yang lalu Indonesia merdeka. Namun peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia yang dilaksanakan pada bulan Agustus ini, akan sangat berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya. Pada peringatan 76 tahun kemerdekaan tahun ini, Indonesia tengah berjuang melawan pandemi virus Corona yang juga melanda seluruh dunia.
Namun, hari perayaan Dirgahayu RI ke 76 kali ini, berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, tahun lalu sempat sama tetapi tidak seperti yang sekarang, sebab pandemi Covid-19 pada tahun ini semakin meningkat dan menyebar di seluruh Indonesia. Sampai pemerintah Indonesia memutuskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level empat.
Saat ini kita sedang melalui krisis Covid-19 yang tidak memandang bulu. Krisis yang memakan begitu banyak nyawa mulai dari Ulama’, Pejabat, Dokter, meninggal dunia. Krisis yang menjadi tantangan luar biasa bagi negara kita dan dunia.
Berhubungan dengan hal itu, seluruh aktivitas masyarakat dibatasi dalam kehidupannya, mulai dari kerja, sekolah, dan menimbulkan banyaknya pengangguran, bahkan perayaan HUT RI ke 76 terkena imbas dari Pandemi Covid-19 dan PPKM kali ini. Bahkan perlombaan perlombaan yang biasa dilaksanakan oleh karang taruna di setiap desa kini ditiadakan oleh pemerintah.
Merayakan hari jadi kemerdekaan dengan kegiatan lomba dan Karnaval memang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Selain menghibur dan menyenangkan, kegiatan ini juga dapat menghilangkan stres setelah menjalani rutinitas sehari-hari. Tak heran, jika lomba sangat digemari oleh semua kalangan dari anak-anak, dewasa, maupun lansia.
Banyak sekali jenis perlombaan yang sangat populer di Indonesia yang sering diperlombakan di perayaan HUT RI, meski hanya memakai peralatan sederhana, namun beberapa perlombaan yang diadakan mampu membuat suasana menjadi meriah dan menyenangkan. Contohnya, lomba balap karung, lomba makan kerupuk, lomba tarik tambang, lomba balap egrang, lomba panjat pinang, lomba balap kelereng, lomba sepak bola, dan karnavalan, dan sebagainya.
Namun di masa pandemi ini seluruh pelombaan tradisional banyak yang tidak diperlombakan lagi akibat diterapkannya PPKM. Karena berpotensi membahayakan jiwa manusia, dan kita juga harus bisa menjaga diri, keluarga, dan lingkungan agar terhindar dari virus yang membahayakan.
Namun, dengan kondisi seperti ini, timbulnya rasa empati dan solidaritas ditengah masyarakat merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Kondisi pandemi ini seharusnya menumbuhkan jiwa petriotisme kita dari masyarakat untuk mencintai Indonesia. Justru dengan begitulah timbul rasa patriotis kita, rasa keprihatinan kita, yang mungkin sekarang kita lupakan.
Pandemi Covid-19 ini juga membuat rasa kepedulian kita terhadap sesama kembali muncul, mungkin kalau tidak ada pandemi Covid-19, rasa persatuan kita kurang terlihat, rasa kepedulian kita kurang. Jadi, dengan adanya pandemi ini, rasa simpati kita menjadi bangkit lagi.
Mengambil sisi positif perayaan HUT RI ke 76 di tengah pandemi Covid-19 yang cukup prihatin, kondisi saat ini bisa mempersatukan masyarakat. Di sini kita dituntut untuk bersatu untuk Indonesia, harus saling peduli dengan satu sama lainnya.
Dengan merayakan kemerdekaan di tengah duka pandemi Covid-19, masyarakat bisa banyak mengambil hikmah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dalam perayaan kali ini kita harus bersabar dengan kondisi seperti ini. Perayaan kemerdekaan tahun ini lebih berkesan bagi bangsa Indonesia.
Pada momen Dirgahayu RI ke 76 yang bersejarah ini, mari kita bersama sama renungkan makna kemerdekaan sebagai suatu hal yang harus kita jaga, mari kita bangkit bersama, membangun negeri tercinta ini, mari bersama sama berjuang memperbaiki diri agar bermanfaat untuk negeri, dan menjadi Indonesia tangguh Indonesia tumbuh, seperti tema yang diusung HUT RI yang ke 76 ini.
Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan semangat, agar bisa melalui masa sulit ini, dimasa pandemi Covid -19 yang tak kunjung pergi ini. Dan semoga Negara Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Oleh : Alfain Jalaluddin Ramadlan (Alumni Ponpes Al Mizan Muhammadiyah Lamongan)