Mahasiswa Harus Tahu, 5 Tahapan Menjadi Kader dan Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

aktivis imm

Modernis.co, Malang – Halo mahasiswa-mahasiswi yang saat ini sedang mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi. Tahukah anda bahwa di bangku kuliah anda akan mendapati organisasi mahasiswa ekstra kampus, salah satunya adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Jadi anda tidak perlu bingung mengenai organisasi IMM. Berikut adalah tahapan atau langkah-langkah untuk dapat menjadi bagian atau kader dari IMM. Langsung ikuti alurnya berikut ini, ya.

Pendaftaran

Sebagai organisasi yang teradministrasi dengan baik, setiap tahun IMM secara umum membuka pendaftaran bagi seluruh Mahasiswa yang ingin menjadi Kader. Terutama saat bertepatan dengan Penerimaan Mahasiswa Baru atau sebelum penyelenggaraan DAD oleh komisariat dan cabang terkait.

Bonus menariknya, selain waktu, pendaftaran menjadi calon kader IMM tidak hanya terbatas untuk Mahasiswa Baru. Pendaftaran selalu terbuka bahkan untuk yang sudah senior atau sudah menempuh perkuliahan.

Sekalipun sejauh ini, selagi berstatus mahasiswa, pendaftaran menjadi calon kader IMM masih bisa dilakukan. Hanya saja dengan proses DAD menunggu waktu yang dijadwalkan oleh Komisariat di mana mahasiswa mendaftar atau di cabang setempat.

Screening

Setelah mendaftarkan diri, calon kader IMM akan melalui proses screening. Proses ini memainkan peranan penting sebagai upaya mengidentifikasi calon kader melalui penyaringan tingkat pemahaman dan pandangan melalui perkenalannya tentang Muhammadiyah, terutama IMM.

Dengan mengetahui kemampuan kader melalui proses tersebut, penyusunan muatan materi dalam DAD akan lebih mudah karena menyesuaikan dengan standar rata-rata dari kemampuan Calon Kader yang akan ikut DAD.

Darul Arqom Dasar (DAD)

DAD yang dikenal dengan Darul Arqam Dasar adalah salah satu bentuk kegiatan pelatihan pengenalan secara teoritis terhadap IMM yang sekaligus merupakan kunci untuk membuka pintu masuk menjadi Kader IMM.

Dalam DAD, calon kader akan diberikan bekal mengenal hal yang mendasar terkait ke-Islaman, ke-Muhammadiyahan, ke-IMM-an, Filsafat, ke-organisasian, ke-mahasiswaan dan Teknik Persidangan (sesuai dengan desain Komisariat dan/atau cabang masing-masing).

Pengukuhan (Pelantikan Sebagai Kader IMM)

Setelah melalui proses penyajian materi dan praktik persidangan, calon Kader akan memasuki tahap pengukuhan. Pada Tahap ini, calon Kader diberikan kebebasan dan memilih ketegasannya dalam menentukan sikap.

Tentunya secara sadar mereka akan dimintai berjanji untuk menjalankan titah Perintah Allah SWT dan Rasulnya. Menjaga nama baik organisasi, setia pada asas organisasi (IMM) dalam upaya mencapai tujuan Muhammadiyah dan mengindahkan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Setelahnya, calon kader berubah status menjadi kader resmi dengan pengakuan pimpinan komisariat melalui ucapan dan pemberian syahadah yang ditandatangani Pimpinan Pusat dan Pimpinan Cabang setempat.

Follow Up (Tindak Lanjut)

Setelah resmi menjadi Kader IMM melalui tahap-tahap di atas, Kader baru akan diberikan sebuah agenda tingkat lanjut dalam melatih dan merealisasikan sikap kepemimpinannya, yakni dilibatkan dalam kegiatan bersama yang didahului dengan melibatkan kader sebagai panitia pelaksana.

Kegiatan follow Up memang dikonsep secara terpisah sesuai dengan keadaan masing-masing komisariat. Namun follow up tetap memiliki keterkaitan dengan DAD dimana Kader baru diberikan ruang terbuka dalam memimpin, mengorganisir dan menjalankan agenda bersama yang akan diadakan sebagai bentuk operasional dari materi-materi DAD yang sudah diberikan.

Nah itulah tahapan menjadi kader atau aktivis IMM, semoga mahasiswa atapun mahasiswi dapat mengambil kesempatan untuk berorganisasi sejak mahasiswa untuk mengasah kemampuan diri. (Sy)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment