Di Balik Mata Kamera

mata kamera

Modernis.co, Makassar – Setelah sekian lama kita berkawan sebagai teman sekantor, aku akhirnya mengajakmu makan malam di sebuah restoran. Aku ingin kita berada di dalam suasana yang menyenangkan, agar perikatan hati kita terasa semakin spesial. “Eh, semalam, aku melihat perayaan ulang tahun pernikahan ayah dan ibumu di televisi. Mereka tampak sangat bahagia. Apa kau tak ingin segera menjalani kehidupan rumah tangga seperti mereka?” singgungmu kemudian, saat kita tengah duduk berhadapan dan bersantap, ketika aku masih menunda untuk menyatakan maksud pertemuan kita. Aku lantas mendengkus gemas. “Tentu saja aku ingin.” Kau…

Baca Selengkapnya

Tak Perlu Ditangisi

tak perlu ditangisi

Jarak kampus dengan rumah cukup jauh. Aku membutuhkan waktu setengah jam untuk berjalan dari rumah menuju jalan raya. Setelah sampai di jalan raya, aku masih harus menunggu kedatangan pak sopir angkot biru yang bertuliskan GL atau LG. ‘Falina, nanti aku ke kosmu, ya.’ Pesan singkat itu belum juga dibalas olehnya, mungkin Falina masih tidur. Maklum, dia aktivis sejati. Malamnya berdiskusi di warung kopi. Rapat menghantui. Sementara aku hanya mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang). Seperti biasanya, aku selalu menjadi penghuni gelap di kos-kosan. Terutama mereka yang kosnya dekat dengan kampus.…

Baca Selengkapnya

Kesepian dan Harapan

Tak kalah hati yang sedang bersedih ini tak mampu mengungkapkan kata-kata kembali, hanya sebuah ekspresi diam tak berkata bahkan tak bisa lagi bersuara. Mungkin inilah yang dinamakan kesepian yang mendalam, tapi entahlah tuhan akan membawa perasaan ini kemana, aku hanya bisa berpasrah diri menanti keajaiban tuhan yang akan di perlihatkan. Tapi bagaimana dengan hati ini yang hampa tak terisi seperti lubang besar di tengah-tengah gurun pasir, ada namun tak berasa, hadir namun seperti menghilang, hidup namun sebenarnya sudah mati.

Baca Selengkapnya

Putri Sakura

putri sakura

Sakura meluaskan pandangan, terkadang dia sempat heran dengan kenyataan ini. Bagaimana bisa kerajaan City masih bisa bertahan berabad- abad tahun lamanya sampai saat ini dengan masih berpegang teguh pada kebudayaan aslinya. Kerajaan City sangat tertutup, tak pernah sekalipun mengizinkan wartawan meliput apapun kejadian didalamnya.

Baca Selengkapnya